Perjalanan menuju Lembah Terlupakan bukanlah perjalanan yang mudah. Setelah meninggalkan tempat yang penuh dengan ketegangan itu, Wei Wuxian dan Lan Wangji melanjutkan langkah mereka, melintasi hutan yang sepi dan padang rumput yang tak berujung. Hanya angin yang terdengar berdesir di antara pepohonan, dan suara langkah kaki mereka yang beradu dengan tanah keras.
"Bagaimana kita akan tahu bahwa kita telah sampai?" tanya Wei Wuxian, suaranya terdengar sedikit ragu meski berusaha tetap tenang.
Lan Wangji yang berjalan di depannya tidak langsung menjawab. Hanya matanya yang terfokus, menatap jauh ke depan, seolah melihat sesuatu yang tak terlihat oleh mata biasa. "Kita akan tahu ketika sampai," jawabnya singkat.
Namun, meski kata-kata itu sederhana, Wei Wuxian merasa ada sesuatu yang dalam pada jawaban tersebut. Seperti halnya kekuatan Yin Purba yang mereka cari, perjalanan ini terasa dipenuhi oleh misteri yang belum terpecahkan.
Beberapa hari berlalu tanpa kejadian yang berarti. Hutan yang mereka lewati semakin lebat, dan udara semakin terasa lembap, seolah memperlambat langkah mereka. Meski begitu, ada sesuatu yang menenangkan di sekitar mereka. Wei Wuxian mulai merasa bahwa perjalanannya ini bukan hanya untuk mencari jawaban tentang kekuatan dalam dirinya, tetapi juga untuk memahami lebih dalam tentang dirinya dan hubungan mereka.
Pada malam hari, ketika mereka beristirahat di bawah langit yang dipenuhi bintang, Wei Wuxian duduk melipat tangan di belakang kepala, menatap Langit malam. "Wangji, apakah menurutmu ini jalan yang benar?"
Lan Wangji yang duduk di sampingnya mengalihkan pandangannya sebentar. "Jalan yang benar adalah jalan yang kita pilih. Takdir kita ada di tangan kita."
Wei Wuxian tersenyum sedikit, meski ada beban di hatinya. "Aku tahu, tapi... aku khawatir kalau kekuatan itu akan membuatku melukai orang yang kucintai."
Lan Wangji memandangnya dengan lembut. "Kau tidak akan pernah melukai orang yang kau cintai. Kekuatan itu tidak akan mengendalikanmu selama kau tidak membiarkannya."
Wei Wuxian mendengus. "Tapi bagaimana jika aku tidak mampu mengendalikan semuanya? Kekuatan ini... terasa seperti sesuatu yang terus menggeretakkan gigi-gigi tak terlihat dalam diriku."
Lan Wangji menatapnya dengan tatapan yang lebih dalam lagi, seolah menilai setiap kata yang keluar dari mulut Wei Wuxian. "Kekuatan itu memang besar, tetapi kau lebih besar darinya. Jangan biarkan keraguan menguasai dirimu."
Keheningan menyelimuti mereka sejenak, hanya terdengar suara angin yang berdesir. Wei Wuxian menatap langit, mencoba mencari ketenangan. Dalam hatinya, perasaan cemas dan takut tak kunjung mereda. Tapi, dia tahu satu hal yang pasti—selama Lan Wangji ada di sisinya, dia tidak akan takut menghadapi apapun.
Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan, melewati lebih banyak hutan yang semakin gelap. Tanpa peringatan, udara mulai terasa dingin, dan kabut tebal mulai turun menutupi jalan mereka. Kegelapan yang menebal mengintimidasi, namun mereka terus berjalan.
Saat mereka memasuki sebuah lembah yang sepi, Wei Wuxian merasakan sesuatu yang aneh. Suasana di sekitar mereka mulai berubah. Tanah di bawah kaki mereka terasa lebih lembut, dan udara tiba-tiba menjadi sangat tenang, seolah alam sedang menahan napas.
"Kita sudah hampir sampai," kata Lan Wangji, suaranya rendah namun penuh perhatian.
Wei Wuxian mengangguk. Dia merasa ada sesuatu yang besar menanti di depan. Tanpa mereka sadari, sebuah bayangan gelap mulai muncul di ujung lembah, perlahan menyelimuti mereka.
Lan Wangji langsung bersiap, pedangnya terhunus. Wei Wuxian merasakan perasaan yang tidak nyaman merayapi dirinya. Sesuatu yang mengancam dan menakutkan sedang mendekat.
"Siapa itu?" Wei Wuxian bertanya, matanya waspada.
Dari dalam kabut yang mulai menebal, muncul sosok tinggi, berbaju hitam, dengan mata merah menyala yang mencorong dari dalam kegelapan. Sosok itu tertawa perlahan, suaranya terdengar begitu dalam, menggema di dalam lembah yang sunyi.
"Selamat datang di Lembah Terlupakan," ujar sosok itu, suaranya membawa aura ancaman yang kuat. "Kalian akhirnya sampai."
Wei Wuxian merasakan hawa dingin yang luar biasa, dan dia tahu, mereka telah memasuki wilayah yang tidak biasa—tempat yang penuh dengan misteri dan bahaya. Keputusan mereka untuk datang kesini kini membawa konsekuensi yang tak terhindarkan. Tapi, apapun yang terjadi, Wei Wuxian tahu dia tidak bisa mundur.
Satu hal yang pasti, perjalanan ini akan mengubah segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipsed Hearts
FantasySinopsis: Di Dunia Ilahi yang penuh dengan sihir dan misteri, dua kekuatan utama, Klan Senja dan Klan Aurora, bersaing untuk menguasai artefak kuno yang disebut "Kunci Kegelapan." Artefak ini diyakini memiliki kekuatan yang dapat mengubah nasib duni...