Bab 37: Pencarian yang Terus Berlanjut

3 2 0
                                    

Setelah melalui serangkaian pertempuran sengit dengan bayangan-bayangan gelap yang muncul di dalam gua, Wei Wuxian dan Lan Wangji akhirnya berhasil memusnahkan ancaman itu. Namun, kabut yang menyelimuti gua semakin tebal, dan langkah mereka terasa semakin berat. Meskipun mereka berhasil keluar dari serangan itu, ancaman yang lebih besar terasa mengintai di setiap sudut.

Wei Wuxian menyeka keringat yang mengalir di dahinya, merasakan berat tubuhnya, dan menatap ke depan dengan penuh kewaspadaan. "Wangji, apa yang akan kita hadapi selanjutnya?" tanyanya, suaranya sedikit lelah namun penuh ketegasan.

Lan Wangji berjalan di sampingnya, tangannya terulur ke depan, merasakan aliran energi yang semakin tidak stabil di dalam gua. "Kita harus terus maju. Setiap langkah membawa kita lebih dekat pada tujuan, tetapi kita harus siap untuk segala kemungkinan."

"Tujuan apa yang sebenarnya kita cari di sini?" Wei Wuxian bertanya, merasa semakin bingung. Seperti ada sesuatu yang tertutup rapat di balik kata-kata penjaga lembah itu. Apa yang sebenarnya mereka cari? Apa yang akan mereka temui di ujung perjalanan ini?

Lan Wangji menghela napas pelan. "Kekuatan yang lebih besar dari sekadar pedang. Ini tentang pengendalian diri, mengatasi gelap yang ada di dalam diri kita."

Mereka terus melangkah, gua yang mereka masuki semakin dalam dan semakin sempit. Setiap langkah terasa lebih berat, udara semakin kering, dan suara langkah kaki mereka bergema di dalam ruang yang sepi. Ketegangan mulai mengisi ruang antara mereka, dan Wei Wuxian bisa merasakan ketidakpastian yang menyelimuti hatinya.

"Lan Wangji..." Wei Wuxian memanggil dengan suara pelan, namun cukup jelas. "Apa yang sebenarnya kita cari di sini? Apa yang harus kita hadapi untuk menemukan jawaban?"

Lan Wangji berhenti sejenak, menatapnya dengan pandangan yang dalam. "Yang kita cari adalah kedamaian dalam diri kita sendiri. Untuk menerima kegelapan, kita harus menghadapinya terlebih dahulu."

Wei Wuxian merasakan keheningan yang dalam di antara mereka. Kata-kata Lan Wangji seolah meresap ke dalam hatinya, dan untuk pertama kalinya, dia merasakan betapa beratnya perjalanan ini. Bukan hanya fisik, tetapi juga batin mereka yang diuji.

Namun, sebelum Wei Wuxian bisa merespon lebih jauh, suara gemuruh terdengar di kejauhan, memecah keheningan itu. Mereka berdua segera bergegas menuju sumber suara, merasa ada sesuatu yang besar sedang menunggu mereka di ujung gua.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah ruangan besar, di mana cahaya redup memancar dari batu-batu kristal yang terbenam di dinding-dinding gua. Di tengah ruangan itu, terdapat sebuah altar besar dengan simbol yang asing dan mengerikan terukir di atasnya.

Wei Wuxian melangkah lebih dekat, merasa ada kekuatan yang aneh mengalir dari altar itu. "Ini... apa ini?" katanya dengan rasa kagum dan khawatir.

Lan Wangji melangkah dengan hati-hati di sampingnya, memeriksa altar itu dengan seksama. "Ini adalah simbol dari kekuatan yang sangat kuno. Tidak banyak yang tahu tentang ini, tetapi aku bisa merasakan kekuatan yang terpendam di dalamnya."

Tiba-tiba, altar itu mulai bergetar. Suara gemuruh semakin keras, dan dari dalam altar, muncul cahaya yang menyilaukan, memancar keluar dengan kekuatan yang luar biasa. Wei Wuxian merasakan tubuhnya terangkat sedikit, seperti ada energi yang sangat besar mengalir ke dalam dirinya.

"Ini bukan sesuatu yang kita harapkan," kata Lan Wangji dengan suara tegas, tangannya menahan Wei Wuxian yang hampir terjatuh ke dalam cahaya itu. "Kekuatan ini bisa membahayakan kita jika tidak dikendalikan."

Namun, sebelum mereka bisa menghindar, cahaya itu semakin kuat, seolah-olah menarik mereka ke dalam pusaran yang tak terkontrol. Wei Wuxian bisa merasakan tubuhnya terhanyut oleh kekuatan itu, dan dalam sekejap, semuanya menjadi gelap.

Ketika kesadaran kembali kepada mereka, mereka sudah berada di tempat yang asing. Ruangan besar yang mereka tinggalkan kini lenyap, digantikan oleh sebuah padang luas yang dipenuhi oleh pohon-pohon hitam dan tanah yang tandus.

Wei Wuxian merasa kebingungan melanda dirinya. "Apa yang terjadi?" tanyanya, matanya melirik Lan Wangji yang tampak sama terkejutnya.

Lan Wangji memeriksa sekeliling mereka dengan teliti. "Kita terlempar ke dalam dimensi lain. Tempat ini bukanlah bagian dari dunia kita."

Di kejauhan, mereka melihat sebuah kastil besar berdiri megah, meskipun terlihat usang dan terlupakan. Tanda-tanda kehidupan bisa dilihat di sekitar tempat itu, namun suasana yang mencekam terasa begitu kuat.

"Ke mana kita harus pergi sekarang?" tanya Wei Wuxian, matanya penuh pertanyaan. "Apa yang kita lakukan di tempat ini?"

Lan Wangji meraih tangannya, menariknya lebih dekat. "Kita akan mencari jawaban. Kita tidak bisa mundur."

Dengan hati-hati, mereka mulai berjalan menuju kastil itu, menyadari bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Setiap langkah membawa mereka semakin dekat kepada kenyataan yang lebih besar, dan mereka harus siap menghadapi apa pun yang menanti di depan.

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang