Perang telah selesai. Chiangli terjatuh, dan kekuatan yang dulunya menguasai mereka kini kembali berada di tangan yang lebih bijak. Lin Xie, meskipun datang dengan niat yang tidak sepenuhnya jelas, telah membantu mereka dalam melawan ancaman yang lebih besar. Setelah pertempuran berakhir, keheningan menggantung di udara, meninggalkan rasa lega yang bercampur dengan keletihan.Wei Wuxian berdiri di tengah reruntuhan altar, matanya terfokus pada Lan Wangji yang berdiri di sampingnya. Hati mereka masih berdetak cepat setelah pertempuran, namun ada ketenangan yang mulai terasa menyelimuti. Mereka telah melalui banyak hal bersama, dan kali ini, mereka berhasil keluar dengan selamat.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Wei Wuxian bertanya dengan suara lembut, meski hatinya dipenuhi dengan rasa ingin tahu tentang masa depan mereka.
Lan Wangji menatapnya dengan tatapan penuh kasih, namun juga penuh tekad. "Kita akan membangun masa depan kita bersama, Wei Wuxian. Ini adalah kesempatan kita untuk memulai hidup baru."
Wei Wuxian tersenyum, namun ada keheningan di dalam dirinya, seolah ada sesuatu yang masih mengganjal. "Aku merasa... ada banyak hal yang harus kita hadapi. Meskipun kita sudah mengalahkan Chiangli, apa yang terjadi dengan kekuatan ini? Apa yang akan kita lakukan dengan semua ini?"
Lan Wangji melangkah lebih dekat, menggenggam tangan Wei Wuxian dengan lembut. "Kekuatan ini tidak harus menjadi beban. Kita akan menggunakannya dengan bijak, untuk melindungi dunia, bukan untuk menghancurkannya."
Mereka saling bertukar pandang, dan dalam keheningan itu, semuanya terasa lebih jelas. Mereka tidak lagi berada dalam bayang-bayang masa lalu, tetapi di hadapan mereka terbentang masa depan yang penuh dengan kemungkinan. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka akan menghadapi semuanya bersama, karena mereka telah melewati banyak ujian yang tak terhitung jumlahnya.
Namun, meskipun segala sesuatu telah berubah, ada satu hal yang tetap-perasaan mereka satu sama lain. Wei Wuxian bisa merasakan kedalaman perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Begitu juga dengan Lan Wangji. Mereka telah saling memilih dan memilih untuk berjalan bersama, meskipun perjalanan itu tidak mudah.
"Lan Wangji..." Wei Wuxian memanggilnya dengan suara lembut. "Aku tahu kita sudah melalui banyak hal, tapi aku... aku ingin memastikan satu hal."
"Apa itu?" tanya Lan Wangji, matanya penuh dengan perhatian.
Wei Wuxian tersenyum, namun ada sedikit keraguan di wajahnya. "Aku ingin memastikan kita tidak akan pernah terpisah lagi. Aku ingin kita selalu bersama, tak peduli apa yang terjadi."
Lan Wangji menggenggam tangan Wei Wuxian dengan lebih erat, wajahnya dipenuhi dengan keyakinan. "Kita tidak akan terpisah, Wei Wuxian. Aku berjanji."
Dengan itu, perasaan yang telah lama terpendam dalam hati mereka akhirnya mengalir. Mereka tidak lagi merasa terhalang oleh apapun, dan dunia yang begitu luas kini terasa lebih kecil karena mereka memiliki satu sama lain.
Setelah beberapa saat, mereka berdua berpaling ke arah Lin Xie yang masih berdiri di sisi altar, mengamati mereka dengan tatapan penuh perhitungan.
"Kau..." Wei Wuxian mulai, tetapi kemudian berhenti, menyadari bahwa Lin Xie bukanlah musuh mereka lagi. "Kau telah membantu kami. Apa yang kau inginkan sebagai imbalan?"
Lin Xie tersenyum tipis, matanya penuh misteri. "Aku tidak menginginkan apapun. Kalian berdua sudah cukup kuat untuk melindungi dunia ini. Aku hanya datang untuk memastikan bahwa kekuatan ini tidak jatuh ke tangan yang salah."
Wei Wuxian mengangguk, memahami maksudnya. "Terima kasih, Lin Xie. Kekuatanmu memang luar biasa."
Lin Xie melangkah mundur sedikit, seolah-olah sudah siap untuk menghilang lagi. "Aku hanya berusaha menjaga keseimbangan. Kalian akan menghadapi jalan yang penuh dengan cobaan, tetapi selama kalian bersatu, tidak ada yang bisa menghentikan kalian."
Dengan itu, Lin Xie menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan mereka berdua di tengah reruntuhan altar yang kini tenang.
"Apakah kamu pikir kita bisa melakukannya?" Wei Wuxian bertanya lagi, kali ini dengan nada penuh keyakinan.
Lan Wangji menatapnya, wajahnya penuh dengan ketenangan. "Kita pasti bisa. Karena kita berdua. Kita akan menghadapi semuanya, selamanya."
Mereka saling tersenyum, dan dalam keheningan yang mendalam itu, mereka merasa seperti dunia mereka kembali terhubung, tak ada lagi yang bisa memisahkan mereka.
Kekuatan yang mereka miliki mungkin besar, namun yang lebih besar lagi adalah ikatan yang mereka ciptakan bersama. Kini, mereka tidak hanya berjuang untuk dunia, tetapi untuk satu sama lain, untuk cinta yang telah tumbuh di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipsed Hearts
FantasySinopsis: Di Dunia Ilahi yang penuh dengan sihir dan misteri, dua kekuatan utama, Klan Senja dan Klan Aurora, bersaing untuk menguasai artefak kuno yang disebut "Kunci Kegelapan." Artefak ini diyakini memiliki kekuatan yang dapat mengubah nasib duni...