Bab Spesial Halloween 🎃

12 1 0
                                    

Pada malam Halloween yang dingin dan berangin, desa kecil itu kembali terasa hidup. Anak-anak berlarian dengan kostum seram mereka, sementara warga desa memasang lentera labu di setiap pintu rumah. Tapi ada satu sudut desa yang tampak lebih gelap dari biasanya, tempat yang dihindari orang-orang-sebuah rumah tua yang penuh cerita misteri.

Wei Wuxian, yang baru kembali dari perjalanannya dengan Lan Wangji, menyusuri jalan utama desa dengan semangat. "Lan Zhan, pernah dengar tentang rumah tua itu?" Wei Wuxian menunjuk rumah di ujung jalan yang tampak kusam dan sunyi.

Lan Wangji hanya mengangguk, wajahnya tetap tenang seperti biasa. "Kudengar tempat itu dihantui. Konon, ada roh yang selalu berkeliaran setiap malam Halloween."

Wei Wuxian tersenyum lebar, mata hitamnya berkilauan dengan semangat penasaran. "Halloween ini, kita harus mencoba masuk ke sana dan mencari tahu!"

Meskipun Lan Wangji sedikit ragu, dia mengikuti Wei Wuxian. Mereka mendekati rumah itu dengan hati-hati, melewati pintu yang sudah usang dan berderit. Ruangan di dalam rumah itu terasa dingin, dengan bayangan yang tampak menari-nari di dinding seiring dengan hembusan angin yang masuk dari celah-celah jendela.

Di tengah keheningan, terdengar suara gemerisik kecil dari lantai atas, seakan ada yang bergerak dengan langkah pelan. Wei Wuxian menaikkan alisnya dan tersenyum jahil ke arah Lan Wangji. "Siap untuk bertemu dengan hantu, Lan Zhan?"

Tanpa membuang waktu, mereka berdua naik ke lantai atas, ruangan demi ruangan dilalui, hingga mereka sampai di sebuah kamar yang tampak berbeda dari yang lainnya. Ruangan itu penuh dengan cermin-cermin tua yang tampak berdebu dan retak.

Wei Wuxian mendekati salah satu cermin, matanya menelusuri bayangannya yang terlihat samar di sana. "Lihat, Lan Zhan. Ini seperti sesuatu dari cerita seram."

Ketika dia berbalik, Lan Wangji sudah berdiri di belakangnya, menatap ke arah bayangan yang ada di cermin. Tapi anehnya, di dalam bayangan itu, mereka melihat sosok ketiga berdiri di belakang mereka. Sosok itu tampak menyeramkan, dengan mata yang tajam dan senyum yang menyeringai.

Wei Wuxian terkesiap, namun sebelum dia bisa berkata apa-apa, cermin-cermin di sekeliling mereka mulai bergetar, dan suara tawa mengerikan menggema di seluruh ruangan. "Siapa yang datang mengganggu tempat peristirahatan ini?"

Lan Wangji segera menarik Wei Wuxian, mempersiapkan Bichen di tangannya, matanya siaga. "Kau tidak perlu menyembunyikan diri di balik cermin. Tunjukkan dirimu."

Tiba-tiba, sosok itu keluar dari salah satu cermin dan berdiri di hadapan mereka. Ia tampak seperti seorang pria tua dengan wajah yang bengis, tubuhnya transparan seperti kabut. "Berani sekali kalian masuk ke wilayahku di malam yang penuh kutukan ini."

Wei Wuxian mengangkat serulingnya, bersiap jika hantu itu menyerang. Namun, sebelum dia sempat memainkan nada apa pun, hantu itu menyeringai dan melayang mendekati mereka. "Aku ingin melihat apakah kalian cukup tangguh untuk bertahan di sini."

Dalam hitungan detik, bayangan dan cermin-cermin di ruangan itu mulai mencerminkan mimpi buruk mereka, bayangan kegelapan dan ketakutan yang tersembunyi. Wei Wuxian merasa dirinya terjebak dalam ilusi, dengan Lan Wangji terlihat jauh dari jangkauannya.

Namun, Lan Wangji tetap tenang dan menghunus pedangnya, menyerang bayangan itu tanpa ragu. Setiap tebasan Bichen membelah kegelapan, memecahkan cermin-cermin yang mengelilingi mereka.

"Kau pikir permainan kecil ini akan menakuti kami?" Wei Wuxian tersenyum licik, akhirnya menemukan celah untuk menyerang. Dia memainkan Chenqing, melantunkan nada-nada yang mengusir bayangan dan kegelapan di ruangan itu.

Suara seruling Wei Wuxian bergema, membawa ketenangan yang mengusir bayangan menyeramkan di sekitar mereka. Sosok hantu itu akhirnya mulai melemah, tubuhnya tampak rapuh, seolah terurai menjadi asap.

Sebelum menghilang sepenuhnya, hantu itu tersenyum, seolah menghargai keberanian mereka. "Kalian berhasil mengalahkanku. Tapi ingat, Halloween berikutnya, aku akan kembali."

Setelah sosok itu menghilang, ruangan kembali tenang. Wei Wuxian tertawa kecil dan menatap Lan Wangji. "Bagaimana, Lan Zhan? Seru, bukan?"

Lan Wangji menatapnya dengan ekspresi tenang, namun Wei Wuxian bisa melihat kilatan kecil di matanya. "Kau selalu mencari masalah, Wei Ying."

Wei Wuxian mendekatkan wajahnya sedikit, dengan tatapan nakal. "Tapi kau tetap selalu bersamaku, kan, Lan Zhan?"

Lan Wangji tak menjawab, hanya menunduk sedikit, tapi pipinya tampak memerah. Di tengah keheningan, Wei Wuxian tertawa pelan, merasakan momen indah di antara mereka di tengah suasana seram Halloween.

Dengan perasaan hangat yang aneh, mereka keluar dari rumah tua itu, meninggalkan cermin-cermin kosong yang kini hanya memantulkan bayangan mereka.

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang