Bab 33: Pilihan yang Menentukan

3 2 0
                                    

Wei Wuxian duduk termenung di depan api unggun, sorot matanya kosong seiring pikirannya yang berputar. Suara bisikan yang datang entah dari mana semakin sering menghantuinya. Tidak hanya itu, rasa berat yang muncul di dadanya seolah semakin menekan, mengingatkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam dirinya. 

Sementara itu, Lan Wangji duduk di dekatnya, menjaga jarak tapi tetap berada di dalam jangkauan. Ada kecemasan yang tersirat di matanya meskipun dia berusaha untuk tetap tenang. Sudah beberapa kali dia mencoba mengajukan pertanyaan, namun Wei Wuxian selalu menghindar, seolah ada sesuatu yang dia takuti untuk dibicarakan. 

“Wuxian,” suara Lan Wangji memecah keheningan, tenang dan dalam. “Apa yang mengganggumu? Kau tampak tidak seperti dirimu sendiri.” 

Wei Wuxian menoleh ke arah Lan Wangji, mengingat bagaimana pria itu selalu bisa melihat melampaui permukaan dirinya. Namun, kali ini dia merasa terlalu bingung dan takut untuk berbicara. Kata-kata terasa berat, dan dia tidak tahu harus mulai dari mana. 

“Aku… merasa ada sesuatu yang menguasai diriku,” jawabnya akhirnya, suaranya bergetar. “Sesekali aku mendengar bisikan, seolah roh itu memanggilku, memaksa untuk membuka jalan.” 

Lan Wangji terdiam sejenak, matanya tajam, seakan mencoba menelusuri lebih dalam lagi. “Kekuatan itu berusaha mengendalikanmu, Wuxian. Tapi kau harus tahu satu hal—kau tidak sendiri. Aku di sini bersamamu.” 

Namun, Wei Wuxian tidak merasa sepenuhnya yakin. “Tapi bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikannya? Bagaimana jika akhirnya aku menjadi seperti orang yang berusaha menguasai kekuatan itu? Aku takut kehilangan diriku, Wangji.” 

Kekhawatiran dalam suara Wei Wuxian terasa begitu nyata, membuat hati Lan Wangji berdebar lebih kencang. Tanpa ragu, dia meraih tangan Wei Wuxian dan menggenggamnya dengan erat. 

“Aku akan selalu ada di sini. Kau tidak akan pernah sendiri. Kita akan mencari cara untuk menghentikan kekuatan itu, bersama.” 

Ada keteguhan dalam kata-kata Lan Wangji, namun di balik itu, Wei Wuxian bisa merasakan sedikit ketegangan dalam sikapnya. Entah mengapa, itu membuat dirinya merasa semakin cemas. 

“Apa yang harus kita lakukan, Wangji?” Wei Wuxian akhirnya bertanya, suaranya rendah. 

Lan Wangji menatapnya dalam-dalam, seolah menganalisa setiap gerak-gerik dan kata yang keluar dari mulutnya. “Kita harus mencari cara untuk mengendalikan kekuatan Roh Yin Purba itu. Hanya dengan mengetahui asal-usulnya, kita bisa memutuskan bagaimana cara untuk menyingkirkannya.” 

Wei Wuxian mengangguk, meski hatinya terasa berat. Bagaimana mereka bisa mengetahui asal kekuatan itu jika semua petunjuk yang ada selalu berujung pada jalan buntu? 

Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki dari kejauhan. Tanpa banyak bicara, Lan Wangji sudah bersiap dengan pedangnya, matanya yang tajam memindai sekeliling. Wei Wuxian juga menyiapkan dirinya, meskipun rasa khawatir tentang kekuatan yang ada dalam dirinya tak kunjung hilang. 

Beberapa saat kemudian, sosok muncul dari balik pepohonan. Itu adalah seorang pria tinggi besar, dengan jubah gelap yang tampak elegan namun misterius. Di tangannya, sebuah simbol bercahaya samar terlihat. 

“Ada yang mencarimu,” kata pria itu, suaranya dalam dan misterius. “Wei Wuxian, kami perlu berbicara.” 

Wei Wuxian merasa ketegangan mencekam, namun dia tidak dapat menghindar. Sepertinya, takdir telah membawanya ke sini, dan dia harus menghadapi apa pun yang menunggunya. 

Lan Wangji bergerak maju, berdiri melindungi Wei Wuxian. “Siapa kau, dan apa yang kau inginkan?” 

Pria itu tersenyum, namun senyumnya tidak mengandung kebahagiaan. “Aku adalah seorang penyelidik dari klan yang dulu terjatuh ke dalam kegelapan. Kami tahu tentang Roh Yin Purba, dan kami tahu tentang dirimu.” 

Wei Wuxian merasa perasaan tak nyaman merayapi tubuhnya. “Apa maksudmu?” 

Penyelidik itu mengangkat tangannya, dan simbol di tangannya bersinar lebih terang. “Kami tahu apa yang terjadi pada dirimu. Kau akan jadi sasaran berikutnya, dan hanya ada satu jalan keluar untuk menghentikan semua ini—membuka kunci yang terkunci dalam jiwamu dan melepaskan kekuatan itu sepenuhnya.” 

Wei Wuxian merasakan sebuah ketegangan yang semakin kuat di tubuhnya. Rasa takut dan kekhawatiran bercampur aduk. Jika dia mengikuti jalan ini, apa yang akan terjadi pada dirinya? Apa yang akan terjadi pada hubungan mereka? 

Lan Wangji melangkah maju dengan tegas, menahan tangan Wei Wuxian yang hendak bergerak. “Kami tidak akan membiarkanmu mengendalikan dia. Tidak ada yang bisa memaksa Wuxian untuk mengikuti takdir yang mereka tentukan.” 

Penyelidik itu hanya tertawa pelan, tapi tatapannya penuh dengan pemahaman yang lebih gelap. “Tidak ada yang bisa melawan takdir. Kalau tidak kau, maka kekuatan itu akan mengambil alih seluruh dunia.” 

Wei Wuxian menggigit bibirnya. Dalam keheningan yang mengalir, ada satu hal yang dia tahu pasti: dia tidak bisa menjalani takdir itu sendirian. Tapi apakah ada jalan lain untuk mengakhiri semuanya tanpa mengorbankan siapa pun, termasuk dirinya sendiri? 

Saat itu, hanya ada satu hal yang bisa dia pastikan: jalan yang mereka pilih akan menentukan segalanya.

Eclipsed HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang