22

54K 3.5K 127
                                    



22

"Peony." Kaisar melangkah ke dekat tempat tidur. Laki-laki itu menunduk. Belum melakukan apa-apa, Peony sudah curiga Kaisar akan mencium pipinya. Jadi, refleks Peony mendorong wajah Kaisar dengan kasar di depan para pelayan yang sudah tak kaget lagi dengan kelakuan Peony.

Hanya saja, Saintess Cecilia jadi terdiam mematung di dekat pintu kamar yang sudah tertutup sejak tadi. Pasti dia terkejut akan kelakuan berani Peony.

Peony berusaha memperlihatkan ekspresi tersakiti setelah refleks bersikap kurang ajar kepada Kaisar tadi, tetapi Saintess dengan cepat menatap Kaisar dengan pandangan bertanya-tanya. "Yang Mulia. Di mana anak kecil yang Anda maksud?"

"Lihatlah." Kaisar mengelus puncak kepala Peony. "Ini anak kecil yang kumaksud."

Peony memejamkan mata. Dia harus menahan diri untuk tidak bersikap kurang ajar pada Kaisar di depan Saintess. Dia harus membangun kesan perempuan lemah yang takut pada Kaisar untuk menjalankan rencananya kabur dari istana.

Saintess Cecilia berjalan dengan anggun hingga berdiri tak jauh dari Kaisar. Peony menatap Saintess dengan wajah memelas.

"Tapi..., Yang Mulia. Berapa umur anak ini?"

"Jangan dengarkan perkataan Yang Mulia!" seru Peony lemah. "Kita seumuran, Nona Saintess. Saya tujuh belas tahun sama seperti Anda."

Saintess Cecilia mengernyit. "Dari mana Anda tahu bahwa umur saya tujuh belas tahun?"

Peony terdiam. "Dari ... wajah Anda yang terlihat seumuran dengan saya?" Di novel, hanya orang terdekat Saintess yang tahu umurnya.

Saintess Cecilia tersenyum kecil, lalu menatap Kaisar. "Yang Mulia, saya akan memberikan penyembuhan dalam dirinya."

Kaisar segera mundur beberapa langkah tanpa melepas pandangan dari Peony yang tak sudi menatap laki-laki itu.

"Berbaring lah, Nona," kata Saintess Cecilia.

Peony segera berbaring dan memejamkan mata. Dia lipat kedua lengannya di atas perut sementara Saintess Cecilia duduk di tepi tempat tidur dan mulai menyentuh kening Peony.

"Maaf, Nona. Saya harus menyentuh kening Anda."

"Tidak apa-apa, Nona Saintess."

Saintess ikut memejamkan mata. Cahaya putih terlihat keluar dari tangan Saintess, seolah mengalir memasuki kening Peony dan menyebar ke seluruh tubuh Peony.

[]

Kaisar sampai repot membawakannya pelayan istana. Ada dua pelayan yang diutus untuk mengurus keperluan Saintess. Jika dipikir-pikir lagi, lima pelayan untuk Peony bukankah terlalu berlebihan?

Pelayan yang berlebihan tanda bahwa Peony benar-benar diistimewakan.

Sampai detik ini, Ceciilia masih bingung siapa itu Peony. Dia bisa bertanya pada dua pelayan yang saat ini menyiapkan air di kamar mandi, tetapi Cecilia ragu.

"Apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu?" Pada akhirnya, Cecilia tak bisa menyimpan rasa penasarannya.

"Ah, silakan, Nona Saintess!" Tampak seorang pelayan yang Cecilia ajak bicara berjalan dengan buru-buru.

Cecilia tersenyum kecil. "Santai lah padaku. Kau tak perlu seperti itu."

"Maafkan saya, Nona Saintess!"

Cecilia yang duduk di kursi, menggeleng pelan. "Tidak apa-apa."

"Silakan bertanya, Nona Saintess! Saya akan menjawab semampu saya."

"Duduklah." Cecilia mempersilakan kursi di depannya untuk diduduku pelayan tersebut. "Aku ingin berbicara dengan santai denganmu."

Pelayan tersebut mengangguk, tersenyum canggung.

Cecilia tampak ragu walau pada akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. "Maaf jika pertanyaanku sedikit di luar batas, perempuan bernama Peony ... itu siapanya Yang Mulia?"

"Oh, Nona Peony ... itu. Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa ada perempuan yang begitu diistimewakan Yang Mulia. Dia adalah saudara tiri Yang Mulia. Eum, agak rumit menjelaskan status Nona Peony. Nona Peony tidak masuk dalam daftar eksekusi karena tidak memiliki darah Kekaisaran, tetapi saat ini Nona Peony ... hanyalah seorang gundik Yang Mulia."

Cecilia terdiam. Gundik.... Cecilia merasa kecewa. Apakah Kaisar akan mengikuti jejak mendiang ayahnya?

"Apakah ada perempuan lain selain Nona Peony yang menjadi itu?"

Pelayan itu menggeleng pelan. "Tidak, Nona Saintess. Semua juga tahu bahwa Yang Mulia tidak tertarik bermain perempuan sampai akhirnya bertemu dengan Nona Peony."

Jadi, Peony adalah perempuan pertama yang menghangatkan ranjang Kaisar Khezar?

[]

"Maafkan saya, Yang Mulia! Nona Peony tidak ingin ke sini dan meminta untuk dibawakan makanan ke kamarnya." Pelayan pribadi Peony berbicara dengan suara gemetar. Bagaimana tidak? Alis Khezar nyaris menyatu menandakan dia kecewa akan informasi tersebut.

Khezar menurunkan gelas kaca ke atas meja, sedikit menghentaknya. Memikirkan Peony sedang bergelung di dalam selimut karena cemburu benar-benar menggemaskan, hanya saja mengapa harus cemburu pada Saintess? Lagipula undangan malam malam bersama, meski bertiga, Khezar ingin menunjukkan kepada Peony bahwa Peony lah yang istimewa. Saintess Cecilia hanya lah hubungan formal Kekaisaran Ephraim.

"Maafkan jika kau merasa tidak nyaman dengan undangan makan malam ini," kata Khezar.

"Tidak, Yang Mulia! Saya benar-benar merasa terhormat bisa makan malam dengan Anda." Cecilia tersenyum kecil. "Saya akan mendatangi kamar Anda sebelum tidur. Untuk memberikan berkat."

Khezar terdiam sesaat. "Baiklah." Tak ada salahnya untuk diberikan berkat sebentar dari seorang Saintess.

Setelah itu, Khezar akan mendatangi Peony untuk menghabiskan kegiatan malam-malam sebelumnya yang tertunda.

Malam ini dia harus bisa memiliki tubuh Peony seutuhnya.

[]

.

.

a.n:

Baca lebih cepat di karyakarsa: kandthinkabout https://karyakarsa.com/kandthinkabout

saran kalau mau beli kakoin lebih baik belinya dengan login lewat website https://karyakarsa.com karena lebih murah

setiap kali cerita ini tamat di wattpad, mungkin satu bulan sejak part terakhir update di wattpad, semua part cerita ini akan di-unpublish kemudian dipublikasikan ulang dari part awal. hanya repost. tidak ada yang berubah/diubah. di wattpad akan terus update sampai tamat lagi. polanya akan terus berulang seperti ini. (jadi jangan sampai kalian nabung terlalu lama tahu-tahu cerita ini sudah tamat dan publish ulang, kalian capek nunggu dari awal lagi)

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang