40Ada hal yang Peony sadari, beberapa kali Peony pikirkan. Meskipun Kaisar menginginkan tubuhnya, laki-laki itu tak pernah memaksa. Jika ingin bertindak bejat, maka Kaisar bisa menggauli Peony di malam pertama mereka saat Peony tak sadarkan diri.
Hanya saja, laki-laki itu memilih untuk bersabar.
Bahkan hingga detik ini.
"Aku tidak mau. Aku tidak mau menjadi perempuan rendahan." Peony menepis kasar tangan kanan Kaisar. Sulit untuk menjauh karena tangan kiri Khezar yang tadi berada di lengan Peony kini berpindah ke pinggang Peony dan memeluknya erat dari samping. "Aku tidak ingin melakukannya dengan seseorang yang bukan suamiku."
Bahkan Peony secara halus menunjukkan bahwa dia ingin dinikahi, Kaisar malah diam.
"Malam itu, kau bilang ... kau mencintaiku, kan?" bisik Peony ketika dia tatap sepasang mata Kaisar. "Jika kau menikahiku dan menjadikanku perempuan satu-satunya dalam hidupmu, maka kau bisa bebas melakukan apa pun padaku ...."
Peony hanya berharap respons Kaisar sesuai harapannya.
Namun, Kaisar tak meresponsnya dengan cepat. Ada jeda yang cukup lama seolah laki-laki itu berpikir keras karena sebuah keraguan.
"Kau ... menginginkan posisi permaisuri?" tanya Kaisar dengan suara pelan.
"Iya, apalagi? Jika kau menikahiku, maka jadikan aku perempuan satu-satunya. Itu hanya di posisi permaisuri, kan? Karena pasangan Kaisar adalah Permaisuri."
Kaisar benar-benar tidak tegas menjawab. Apakah ungkapan cinta Kaisar malam itu hanyalah omong kosong?
"Tidak bisa ...?" bisik Peony dengan suara serak. Matanya panas karena pemikiran berlebihan yang timbul di pikirannya sendiri. "Apakah karena bagimu, aku tak pantas menjadi permaisuri? Apa karena aku anak haram di keluarga Herschel? Atau bagimu, aku ini lebih cocok jadi pemuas nafsumu dan tak pantas dinikahi?"
"Bukan begitu, Peony—"
"Lalu apa? Kau bilang kau mencintaiku, tetapi ... kau bahkan tak berniat menjadikanku permasuri." Peony menghela napas kasar. "Sudahlah. Padahal tadinya aku akan menyerahkan hatiku jika kau mau menjadikanku perempuan satu-satunya dalam hidupmu, tetapi ternyata aku berharap berlebihan."
Peony berhasil berdiri. Pelukan Kaisar memang sempat merenggang, tetapi laki-laki itu masih berusaha untuk menarik tangannya. Bahkan cara Kaisar menariknya seperti tarikan tangan laki-laki yang tak bertenaga.
"Peony! Dengarkan aku dulu!" seru Kaisar. Suaranya terdengar mendekat. Peony menarik gagang pintu. Buru-buru dia keluar dari ruangan tersebut dan ditatapnya Duke Illias dan ketiga pengawalnya berdiri tak jauh dari pintu ruangan.
Padahal Peony sudah mempercepat langkah, tetapi Kaisar berhasil memegang pergelangan tangannya dan menariknya paksa. Peony menoleh dan langsung menampar pipi Kaisar hingga terdengar suara keras yang nyaring di lorong tersebut.
Hanya butuh beberapa detik, pasukan Kesatria mengelilingi Peony dan Kaisar. Ujung-ujung tombak berada kurang dari satu meter dari tubuh Peony.
Kaisar Khezar menatapnya dengan tatapan datar yang menyembunyikan rencana licik. "Peony. Kau dihukum atas dasar penyerangan kepada Kaisar. Bawa dia ke penjara."
[]
"Yang Mulia, sekali lagi saya memohon ... ringankan hukuman Peony. Dia harus segera kembali ke duchy." Duke Illias memohon dan berlutut di depan tangga kursi takhta yang saat ini Khezar duduki.
Meskipun keluarga Herschel telah mendukung keluarga kekaisaran selama ini, tetapi seperti inilah memang seharusnya keluarga Herschel bersikap, yaitu tunduk pada Kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...