33"Bunuh semuanya!" teriak Sir Archie. "Ini perintah dari Yang Mulia!"
Meskipun Kekaisaran Ephraim memiliki tentara dengan gelar Kesatria yang tak sedikit, tetapi untuk memberantas para bandit, Khezar memerintahkan kepada prajurit Kekaisaran yang tak cukup memiliki pengalaman berperang. Ini bisa jadi tambahan pengalaman prajurit-prajurit baru.
Tidak sulit menemukan markas para bandit. Para bandit berpindah-pindah tempat. Selama ini, Khezar hanya melunak karena mereka beberapa kali menyandera rakyat biasa. Namun, sekarang Khezar bahkan mengorbankan beberapa sandera yang tak bisa diselamatkan dengan taktik penyelamatan.
Ketika berpikir untuk memberantas para bandit, Khezar ingin membantai setengah dari mereka dengan tangannya sendiri. Namun, selain jumlah mereka yang tidak lebih dari seratus yang membuat Khezar memberikan mereka kepada para prajurit, Khezar juga hanya menghabiskan banyak waktu dengan memikirkan Peony.
Benar bahwa para bandit mudah ditemukan karena jumlah mereka yang banyak bisa membuat tim pencari tak kesusahan. Sementara Peony hanya seorang diri, seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Berbulan-bulan dalam pencarian, mayat Peony tak kunjung ditemukan di sepanjang sungai. Apakah terbawa arus ke lautan dan dimakan ikan besar?
Apa pun akan Khezar lakukan untuk membawa Peony kembali ke sisinya. Bahkan jika tubuh Peony sudah tak lengkap, dia akan mengancam penyihir untuk menghidupkan Peony kembali dengan tubuh lengkap meskipun itu harus menggunakan sihir terlarang.
Baik saat pertama kali Peony menghlang maupun detik ini, perasaan kehilangan Khezar masih sama. Hanya saja, sekarang dia bisa menempatkan mana saatnya bersedih dan mana saatnya dia harus profesional sebagai seorang pemimpin Kekaisaran Ephraim. Namun, setelah menginjakkan kaki di perbatasan Utara dan Barat Kekaisaran Ephraim, disaat seharusnya dia fokus pada prajuritnya, Khezar hanya memikirkan Peony lagi.
"Lapor, Yang Mulia! Para bandit sudah habis tak tersisa!" seru Sir Archie, berdiri di samping kuda yang Khezar tunggangi.
Khezar menoleh pada Duke Illias di atas kuda sampingnya. Tampak laki-laki itu terlihat berbeda dari biasanya, seperti saat membicarakan kunjungan Khezar saat mereka masih sama-sama di gazebo. "Tuan Duke."
Duke Illias menoleh. "Iya, Yang Mulia?"
"Bukankah sekarang kita harus ke mansion Anda?"
[]
"Lady Peony! Sebaiknya Anda segera bersembunyi di kamar!" seru Grania.
"Benar, Lady! Yang Mulia Kaisar dan Tuan Duke pasti sudah dekat dengan mansion. Hanya membutuhkan kurang dari tiga puluh menit jika seseorang menunggangi kuda dari perbatasan Utara dan Barat Kekaisaran Ephraim," kata Cassie.
Nyonya Teresia terlihat buru-buru mendatangi Kepala Pelayan yang sedang memperhatikan kerja para pelayan yang mengelap pagar pengaman tangga. "Tuan Raymond, bukankah lebih baik Peony di kamarku saja? Yang Mulia Kaisar tak akan mungkin berpikir masuk ke kamarku jika curiga dengan keberadaan Peony."
"Tapi, Nyonya, Tuan Duke memerintahkan agar Lady Peony tetap di kamarnya dengan menggunakan kunci sihir. Saya tidak bisa mengubah rencana awal Tuan Duke," balas Tuan Raymond.
Nyonya Teresia menatap Peony. "Pasti karena Illias masih mengira aku tak menyukaimu."
"Tidak apa-apa, Ibu." Peony menghampiri Nyonya Teresia, memeluk lengan perempuan itu. "Aku juga hanya akan merepotkan jika berada di kamar Ibunda."
"Tck, bahkan kau biasanya merepotkan Ibu. Disaat mendesak seperti ini kau tak mau merepotkan ibumu ini?" Nyonya Teresia menatap Peony dengan sinis selain dengan kata-kata yang penuh dengan tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...