32

20.8K 2.4K 139
                                    


32

Sebuah kesimpulan yang hingga detik ini tak bisa Khezar terima; Peony meninggalkannya dari dunia ini.

Perbedaan yang begitu jelas bisa Khezar rasakan ketika Peony ada dan tak ada dalam kesehariannya. Ada banyak hal terbengkalai beberapa hari ini. Khezar lebih banyak merenung, memikirkan Peony yang muncul dan pergi dengan cepat dari pandangannya.

Patah hati membuatnya melihat perempuan lain sebagai Peony. Bahkan ketika perempuan yang dia sangka Peony mengaku sebagai Saintess Cecilia, Khezar masih berusaha denial dan memegang pipi perempuan itu.

Pandangan Khezar yang begitu jelas memang bisa salah mengira karena dibutakan oleh keinginan dalam hati, tetapi pipi yang dia sentuh saat ini jelas bukan milik Peony. Dia menarik tangannya kembali, berdecak, dan memalingkan pandangan ke lain arah. "Tak perlu memberikanku penyembuhan atau apa pun itu. Mulai sekarang, jangan pernah memasuki kamarku lagi. Keluarlah."

[]

Selain berusaha mengambil hati Nyonya Teresia, Peony juga harus berusaha keras mengambil hati Duke Illias.

Dibanding Nyonya Teresia yang tak bisa menyembunyikan ekspresi, Peony lebih sering mengelus dada jika berhadapan dengan Duke Illias yang minim ekspresi.

"Lady, dari mana Anda belajar membuat kue-kue ini?" Bibir Grania terdapat krim. Baru saja dia mencicipi krim buatan Peony yang Peony gunakan sebagai hiasan kue. Ada banyak krim berbagai rasa yang Peony dapatkan jauh-jauh hari dan susah payah demi memperlihatkan ketangkasannya akan sesuatu yang sulit didapatkan di dunia ini.

"Semuanya enak!" seru Cassie. Dia menatap Peony dengan penuh harap. Meski tak mengatakan kata-kata selanjutnya, tetapi Peony seolah mendengar aku bisa menyipinya sekali lagi? dari Cassie.

Sementara Joanna sibuk membantu Peony membentuk adonan kue dengan serius di atas alas pemanggang.

Semua ini berkat Mami. Dulu, Mami yang memaksa Peony ikut baking class di libur kenaikan kelas XI, satu setengah tahun lalu. Padahal saat itu Peony malas dan ingin menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-temannya. Mami selalu memasukkannya ke kursus ini itu. Dan berkat semua paksaan Mami, Peony bisa melakukan taktik untuk mendapatkan hati Nyonya Teresia.

Sebenarnya, tidak baik memberikan gula yang bisa saja akan berlebihan jika Nyonya Teresia kecanduan, tetapi ini demi hidup yang damai selamanya di mansion keluarga Herschel!

"Baiklah. Aku sudah tidak sabar untuk memberikannya kepada Ibunda." Ditatapnya Joanna yang paling memiliki bakat dalam menjadi asistennya. "Joanna dan Cassie, bisakah kalian melanjutkan yang tersisa untuk dibagikan kepada para pelayan? Aku akan membawakan yang sudah jadi kepada Ibu."

"Baik, Lady!" Joanna dan Cassie menjawab dengan semangat. Pasti karena Joanna akan merasa bebas bereskperimen dan Cassie bisa mencuri sedikit krim.

Sementara Grania, bahunya terlihat turun tak bersemangat. Sejujurnya, Peony ingin membagikan juga kepada para prajurit, tetapi mereka terlalu banyak. Jadi, Peony hanya akan membagikan kepada orang-orang yang terlihat di mansion saja.

"Grania, bantu aku menyiapkan hidangan pendamping teh untuk Ibu!"

[]

"Kudengar, kau meminta Tuan Raymond menyiapkan dapur khusus untukmu?"

Peony baru saja tiba dan langsung mendapatkan pertanyaan disertai muka judes dari Nyonya Teresia.

"Benar, Ibu." Nyonya Teresia mungkin sudah dalam tahap lelah memarahi Peony yang memanggilnya Ibu. Peony jelas keras kepala dan tak tahu malu demi bisa meluluhkan hati Nyonya Teresia.

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang