34Peony menjambak rambutnya sendiri. "Badai salju sialan! Kapan berhentinya, sih?"
Gara-gara badai salju itu, Kaisar Khezar yang katanya akan pulang hari berikutnya setelah kedatangannya di mansion ini, memutuskan untuk memulai perjalanan setelah cuaca membaik.
Peony menutup gorden jendela, lalu berlari ke sofa dan mengempaskan dirinya di atas sofa yang berhadapan dengan pembakaran kayu. Dia bersedekap sembari mengembuskan napas panjang.
Tak ada perintah dari Duke Illias agar salah satu pelayan pribadi Peony menemani Peony. Duke Illias tak ingin menghilangkan satu pun pekerja. Cassie, Grania, dan Joanna melakukan pekerjaan mereka sebelum menjadi pelayan pribadi Peony. Padahal jika merka bisa bergantian menemani Peony, akan seru bermain catur.
Peony menoleh ke pintu kamar ketika terdengar suara kunci dibuka. Joanna mendorong troli makanan sembari mengendap-ngendap.
"Joanna, sepertinya kau harus bersikap tenang. Gerak-gerikmu terlalu mencurigakan."
"Lady!" Joanna berteriak tertahan. Dia mengunci kamar dengan kunci sihir, lalu mendorong troli ke dekat meja dengan mengendap-ngendap. "Saya terlalu gugup karena ketakutan. Saya selalu mendengar bahwa Yang Mulia Kaisar tak segan membunuh langsung seseorang jika dia tak menyukainya." Joanna berbisik saat memindahkan piring-piring berisi makanan ke atas meja. "Yang Mulia pasti akan membunuhku karena mengira saya menantangnya! Saya akan dibunuh sebelum sempat menjelaskan bahwa wajahku sudah seperti ini saat masih dalam rahim ibuku."
"Sepertinya, dia tak mungkin sampai seperti itu ...." Peony duduk di kursi. Perutnya sudah lapar. Tadi malam Grania yang membawakan makanan, sarapan tadi Cassie, lalu makan siang saat ini giliran Joanna. "Duduklah. Kita akan makan siang bersama. Meski aku lapar, aku tak mungkin menghabiskan semua ini."
"Tidak, Lady. Saya akan menunggu Anda selesai." Joanna tetap berdiri di dekat meja Peony. "Saya sulit makan karena terlalu gugup."
Peony memasukkan daging yang tertancap garpu ke dalam mulutnya. "Santailah. Bagaimana jika Yang Mulia melihat gerak-gerikmu yang aneh seolah kau menyembunyikan sesuatu dan membuatnya penasaran?"
Joanna langsung meringis. "Lady ...."
[]
Terlihat seorang pelayan yang mengambil troli makanan dari lif makanan. Khezar memperhatikan dengan saksama bagaimana pelayan itu sesekali menoleh ke sisi kanan dan kiri sampai Khezar memutuskan untuk bersembunyi agar tak diketahui pelayan yang terlihat mencurigakan itu.
Khezar juga melihat pelayan itu satu jam lalu saat Khezar menuju ruang makan untuk makan bersama Duke Illias dan Nyonya Teresia. "Kau melihat pelayan tadi, kan?"
"Iya, Yang Mulia," balas Sir Archie, yang tadi refleks ikut bersembunyi.
"Satu jam lalu sepertinya dia menuju ke lantai empat. Kira-kira apa yang ada di lantai empat mansion ini?" Khezar kembali berjalan menuju ruang tamu, tempat di mana dia biasa berbincang dengan Duke Illias.
"Saya tidak tahu, Yang Mulia."
"Ini menarik." Khezar menggumam. "Mungkinkah Duke Illias menyembunyikan sesuatu dariku?"
Bagaimana jika sebenarnya keluarga ini benar-benar membantu persembunyian Peony? Beberapa pelayan tampak bersikap waswas pada Khezar. Di luar fakta bahwa Khezar merupakan seorang Kaisar hingga membuat mereka ketakutan, bisa saja rasa takut mereka semakin besar karena benar-benar menyembunyikan Peony.
Selain itu, Duke Illias terlihat tak setenang biasanya. Meskipun sikap tak tenang Duke Illias nyaris tak kentara, tetapi Khezar bisa menyadari perbedaan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...