26

51K 3.5K 130
                                    


26

Khezar menghentikan langkah ketika dilihatnya Saintess Cecilia. Khezar tak sarapan bersama Saintess untuk menjamu perempuan itu lagi karena Khezar terlalu lama berada di kamar Peony.

Tak ada hal yang Khezar harapkan terjadi setelah mengajak Peony melakukan reka ulang karena yang dia lakukan adalah tidur nyenyak di sofa sambil memeluk Peony. Meski agak pegal, teapi masalahnya tempat tidur terlalu kotor untuk ditempati.

"Salam kepada Dewa Kekaisaran," sapa Saintess setelah berhenti tak jauh di depannya.

Khezar mengangguk. "Kau tidak merasa kesulitan selama di istana, kan?"

Saintess Cecilia terdiam sesaat. "Tidak, Yang Mulia. Saya sangat terbantu selama di sini."

"Baguslah. Berjalan-jalan lah di sekitar istana. Aku tidak bisa banyak menemani. Saat ini ada tamu lain yang menungguku." Tanpa menunggu balasan Saintess Cecilia, Khezar langsung meneruskan langkahnya diikuti oleh Sir Archie di belakangnya. "Menurutmu, bagaimana sifat Saintess Cecilia?"

Sir Archie tampak terkejut. "Anda ... bertanya pada saya, Yang Mulia?"

"Aku bertanya pada tembok."

Sir Archie berdeham. "Dari apa yang terlihat, Nona Saintess adalah orang yang tulus dan berhati murni."

Khezar mengangguk-angguk. Tak hanya Sir Archie yang mengatakan demikian terkait Saintess Cecilia, tetapi para rakyat yang berhadapan langsung dengan Saintess juga mengatakan hal sama.

Apa yang terjadi semalam sungguh mengganggu. Apa maksud Saintess memberikannya ramuan perangsang? Jika perempuan itu menyuruh Khezar untuk ke kamarnya, maka bukankah tujuan Saintess sangat jelas?

Khezar sedikit melunak. Selain karena yang melakukan hal kurang ajar itu padanya adalah seorang Saintess, juga karena berkat ramuan itu, Khezar bisa menikmati kebersamaan dengan Peony.

Membunuh seluruh keluarga sendiri tak akan begitu dikecam oleh para rakyat karena pasti ada pro kontra. Namun, membunuh seorang utusan Dewi sama saja dengan menghancurkan kepercayaan rakyat sekaligus Kekaisaran Ephraim. Khezar bisa berakhir kehilangan takhtanya.

[]

Di taman yang luas terdapat gazebo mewah di tengah-tengahnya. Peony telah meminta izin tempat itu kepada Kepala Pelayan untuk digunakan selama satu jam ke depan. Kebetulan Khezar juga sedang menjamu tamu di ruang yang lebih tertutup.

Saintess Cecilia menerima ajakan minum teh ketika tadi mereka tak sengaja bertemu di koridor lantai satu sehingga mereka langsung menuju ke tempat ini.

"Terima kasih karena Anda telah menerima ajakan minum teh dari saya." Peony menatap wajah teduh Saintess Cecilia.

"Suatu kehormatan bagi saya." Saintess Cecilia tersenyum tipis. "Kebetulan saya juga sedang senggang, Nona."

Peony pelirik pelayan pribadinya. "Bisakah kalian meninggalkanku berdua dengan Nona Saintess?" Tanpa banyak tanya, para pelayan langsung menjauh perlahan-lahan setelah tugas mereka selesai. Kini Peony menatap Kesatria suci yang menjadi pengawal Saintess Cecilia. Pandangan Peony kembali tertuju pada Saintess. "Nona Saintess, ada yang ingin saya bicarakan empat mata dengan Anda."

Saintess Cecilia tampak diam sesaat. Kemudian perempuan itu menoleh sedikit ke belakangnya, menatap Kesatria suci yang berdiri tegap. "Pergilah sebentar. Mungkin kau bisa melihatku dari jauh saja?"

"Tapi, Nona Saintess—"

Saintess Cecilia menggeleng. "Lakukanlah."

Meski terlihat keberatan, Kesatria suci pada akhirnya menjauh. Tidak bisa dikatakan jauh juga. Mata laki-laki itu bahkan mengawasi Peony seolah Peony adalah perempuan mencurigakan.

Sementara Saintess Cecilia langsung menyesap teh yang disediakan tanpa curiga sedikitpun. Di novel, tak ada tokoh antagonis perempuan. Jika ada, maka kemungkinan besar ada adegan perempuan itu meracuni Saintess Cecilia dengan segala drama yang terjadi.

Saintess Cecilia diceritakan memiliki sifat polos, selalu berpikir positif, dan berhati murni,

Jika pun Saintess Cecilia meminum racun yang mematikan, dia bisa mendetoks racun itu dengan cepat dalam tubuhnya karena memiliki kekuatan penyembuhan.

Peony tersenyum tipis. "Kesatria Anda sepertinya curiga saya memberikan racun di gelas Anda. Tenang saja, Nona Saintess. Tidak ada racun. Jika saya memiliki racun, maka lebih baik saya yang meminumnya sendiri agar saya mati dan tak perlu menjalani hidup yang memuakkan ini lagi."

"Nona.., apa maksud perkataan Anda?" Saintess Cecilia mengangkat wajah. Raut bingung dan khawatir tergambar jelas di wajahnya. Peony berhasil menarik rasa penasaran dan kasihan dari perempuan itu akan perkataannya yang memiliki makna.

Peony menunduk sedih. Ini bukan sepenuhnya akting.

"Saya adalah anak haram mendiang Duke Calddwell dari Utara Kekaisaran Ephraim dan seorang pelayan di mansionnya, mendiang ibu saya. Setelah kami diusir oleh Duchess saat itu, saya masih berusia lima tahun dan tak mengerti apa pun. Kaisar Philemon tertarik pada mendiang ibu saya dan ibu dijadikan selir sah Kaisar Philemon.

"Selama belasan tahun saya besar di pavilun tua paling belakang istana. Selalu disiksa oleh pelayan-pelayan yang tak menyukai latar belakang dan keberadaan saya, lalu saya bertemu dengan Yang Mulia di malam Yang Mulia memberontak. Saat itu lah menjadi awal paling kelam di hidup saya.

"Saya hanya dijadikan sebagai budak seks. Saya harus melayani Yang Mulia sepanjang malam dalam kesakitan. Tubuh dan harga diri saya telah hancur. Meski pun saya terlahir sebagai anak haram, tapi saya juga ingin hidup dalam ketenangan. Saya ingin hidup damai, menikah dengan laki-laki yang saya cintai, dan memiliki sepasang anak menggemaskan. Namun, hidup saya tak berarti lagi semenjak menjadi budak Yang Mulia dan yang saya pikirkan setiap hari hanya ingin mati."

Air mata di pipi Peony berjatuhan. Mata Saintess Cecilia terlihat berkaca-kaca yang berarti Peony berhasil mencuri simpati perempuan itu. Peony genggam kedua tangan Saintess Cecilia di atas meja sembari memandang perempuan itu lekat-lekat.

"Nona Saintess, bantulah saya kabur dari istana. Hanya Anda yang bisa menolong saya saat ini! Saya mohon...."

[]

.

.

a.n:

Baca lebih cepat di karyakarsa: kandthinkabout https://karyakarsa.com/kandthinkabout

saran kalau mau beli kakoin lebih baik belinya dengan login lewat website https://karyakarsa.com karena lebih murah

setiap kali cerita ini tamat di wattpad, mungkin satu bulan sejak part terakhir update di wattpad, semua part cerita ini akan di-unpublish kemudian dipublikasikan ulang dari part awal. hanya repost. tidak ada yang berubah/diubah. di wattpad akan terus update sampai tamat lagi. polanya akan terus berulang seperti ini. (jadi jangan sampai kalian nabung terlalu lama tahu-tahu cerita ini sudah tamat dan publish ulang, kalian capek nunggu dari awal lagi)

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang