23

55.3K 3.6K 242
                                    



23

Peony adalah saudara tiri Kaisar Khezar.

Anak sambung mendiang ayah Kaisar Khezar.

Anak kandung mendiang ayah Duke Illias.

Anak kandung mendiang selir Kaisar terdahulu.

Peony selama ini seolah terkurung di paviliun belakang istana sehingga tak pernah bertemu dengan Kaisar Khezar hingga terjadilah pertemuan pertama mereka di istana saat Kaisar Khezar melakukan eksekusi keluarganya.

Lalu sekarang, perempuan itu menjadi gundik Kaisar Khezar karena rumornya, Kaisar tertarik akan kecantikan Peony di pertemuan pertama mereka.

Ada juga rumor bahwa Peony bersikap kurang ajar pada Kaisar, berteriak di lorong, menjambak dua pelayan di depan mata Kaisar dan bangsawan lain, dan segala tingkah perempuan yang tak punya tata krama.

Cecilia juga mendengar informasi dari pelayan bahwa Peony berteriak di depan ruang pertemuan saat ada banyak mata pemimpin wilayah yang melihat. Peony memfitnah Kaisar dan Cecilia telah berselingkuh seolah Peony adalah kekasih Kaisar.

Bukankah Peony hanyalah seorang gundik?

Bagaimana cara Kaisar memperlakukan Peony begitu istimewa, jujur saja membuat Cecilia cemburu meski Cecilia sadar diri bahwa dia tak punya hak untuk melarang Kaisar memperlakukan Peony dengan istimewa dan mengabaikan Cecilia yang merupakan tamu istana.

Ditatapnya sebuah botol di atas meja yang berisi ramuan perangsang, yang akan dia berikan kepada Kaisar sebagai ramuan kesehatan.

Cecilia telah bertindak terlalu jauh.

Namun, tak bisa berhenti karena mana di tubuhnya semakin berlimpah.

Berhubungan badan adalah hal yang tak masalah bagi Kaisar. Kata entitas seperti seorang Dewi yang dia temui dalam mimpi, laki-laki yang berhubungan badan dengannya akan mendapatkan kesehatan.

Jadi, jika dia berhubungan badan dengan Kaisar, maka mereka saling menguntungkan, kan?

Cecilia meneguk ludah. Dia genggam ramuan tersebut dan sembunyikan di balik gaunnya. Segera dia keluar dari kamar itu, menghampiri Kesatria suci yang menjaganya. "Aku akan ke kamar Yang Mulia untuk memberikan berkat."

Dia melangkah di sepanjang lorong yang diterangi lampu sihir sementara Kesatria suci menjaga di belakangnya. Setibanya di depan kamar Kaisar, dua Kesatria istana yang menjaga langsung menatapnya.

"Saya akan memberikan berkat kepada Yang Mulia."

Tak membutuhkan izin Kaisar, berkat Saintess adalah hal yang pasti dan tak seharusnya ditolak apalagi akan diberikan kepada Kaisar. Sehingga, dua Kesatria yang menjaga di depan kamar Kaisar langsung membuka pintu setelah berteriak mengatakan Saintess datang berkunjung.

Cecilia menarik kedua sudut bibirnya ke atas, menyembunyikan rasa gugup kala pintu kamar Kaisar ditutup sempurna hingga hanya dirinya lah dan Kaisar yang ada di dalam kamar luas tersebut.

Kaisar Khezar terlihat semakin tampan hanya dengan celana kain hitam dan kemeja putih. Laki-laki itu berdiri di dekat tempat tidur, menaikkan alis saat ditatapnya Cecilia yang termenung.

"Apakah aku harus segera berbaring?"

Cecilia meneguk ludah. Pertanyaan yang sebenarnya biasa saja, tetapi jadi ambigu bagi Cecilia. "Sebentar, Yang Mulia." Perempuan itu mendekat dan mengeluarkan botol ramuan yang tersembunyi di balik gaunnya. "Silakan diminum dulu. Ini adalah obat herbal...."

Kaisar menerima botol tersebut, membuka penutupnya, dan segera meminumnya tanpa banyak tanya. Lalu laki-laki itu berbaring di atas tempat tidur. Begitu terburu-buru. Hati Cecilia sakit, menebak bahwa Kaisar ingin segera mendatangi kamar Peony.

Tak apa-apa.... Cecilia hanya ingin mengeluarkan mana berlebih di tubuhnya.

Kaisar Khezar pasti juga ingin dihangatkan.

Saling menguntungkan, kan? Tak akan ada yang dirugikan di sini. Cecilia rela memberikan keperawanannya pada laki-laki yang dia cintai.

"Saya akan memberikan berkat." Cecilia tidak berbohong akan hal tersebut. Dia duduk di tepi tempat tidur dan menaruh telapak tangannya di kening Kaisar. Dia benar-benar memberikan berkat yang hanya membutuhkan waktu sebentar.

Akan aneh jika Cecilia yang berlama-lama di kamar Kaisar. "Yang Mulia, selesai. Jika Anda membutuhkan sesuatu, carilah saya. Saya akan kembali ke kamar."

[]

Khezar hanya memandang kepergian Saintess yang baru saja menghilang di balik pintu kamar yang tertutup. Rasanya berat untuk bangkit. Meski tubuhnya langsung terasa ringan saat Saintess memberikan berkat, tetapi sesaat setelah Saintess menghilang, tubuh Khezar tiba-tiba sulit bangun padahal dia ingin cepat-cepat mendatangi Peony.

Lengannya dia taruh di atas kedua kelopak mata yang tertutup. Suhu tubuhnya tiba-tiba naik. Panas. Gerah. Laki-laki itu mencoba duduk. Meski berhasil, tetapi tubuhnya semakin terasa aneh. Bahkan gesekan antara kulit dan kain baju membuat napasnya semakin tak beraturan.

Ini seperti dia sedang bergairah, tetapi apa ada hubungannya dengan berkat Saintess? Atau ramuan tadi?

Ah, benar. Saintess berkata jika terjadi sesuatu, Khezar harus mencari Saintess Cecilia.

Namun, di pikiran Khezar saat ini hanya lah Peony.

[]

.

.

a.n:

Baca lebih cepat di karyakarsa: kandthinkabout https://karyakarsa.com/kandthinkabout

saran kalau mau beli kakoin lebih baik belinya dengan login lewat website https://karyakarsa.com karena lebih murah

setiap kali cerita ini tamat di wattpad, mungkin satu bulan sejak part terakhir update di wattpad, semua part cerita ini akan di-unpublish kemudian dipublikasikan ulang dari part awal. hanya repost. tidak ada yang berubah/diubah. di wattpad akan terus update sampai tamat lagi. polanya akan terus berulang seperti ini. (jadi jangan sampai kalian nabung terlalu lama tahu-tahu cerita ini sudah tamat dan publish ulang, kalian capek nunggu dari awal lagi)

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang