38

32.5K 2.8K 80
                                    





38

Meskipun berhasil bertemu Peony, bukan berarti Khezar bisa bebas membawa Peony ke sisinya. Duke Illias dan aturan duchy membatasi itu.

Memeluk Peony adalah hal yang sulit Khezar lakukan meski Peony sudah bisa dia gapai dengan mudah. Pagi tadi, Peony langsung pergi berlindung kepada Nyonya Teresia. Ditambah lagi saat kedatangan Duke Illias, Khezar tak bisa berbuat banyak.

Bisa saja Khezar bertindak memaksa, tetapi dia harus menjaga hubungan dengan keluarga Herschel. Selama berhubungan baik dengan Duke Illias, tak akan ada pemberontakan yang merusak takhta Khezar.

Keluarga Herschel beserta para pelayan melepas kepergiannya. Peony tak muncul. Perempuan itu lebih memilih tak keluar dari kamar daripada harus melihat kepergian Khezar kembali ke ibu kota.

"Tuan Duke." Khezar memandang Duke Illias yang berdiri di tangga teratas depan beranda mansion sementara Khezar sudah siap di atas kuda putihnya. "Sepertinya akan lebih baik jika hubungan keluarga Kekaisaran dan Herschel semakin dipererat. Misalnya, lewat pernikahan."

Kelopak mata Duke Illias bergerak hingga tatapan matanya tiba-tiba terlihat sinis.

"Bercanda." Khezar mengulum senyum tipis. "Tapi ..., entah jika aku tiba-tiba memikirkan hal itu dengan serius?"

Duke Illias hanya terdiam. Khezar memandang laki-laki itu dengan senyum miring, lalu tanpa berniat menyembunyikan isi hatinya dari Duke Illias, Khezar berujar dengan suara pelan, "lihat saja. Aku akan merebut Peony darimu."

[]

Dua minggu kemudian.

"Apa itu ...?"

Dua minggu setelah kembalinya Kaisar ke ibu kota, beberapa kereta dengan lambang Kekaisaran Ephraim muncul berjejer di depan bangunan mansion dan sedang antre menurunkan barang-barang.

"Lady Peony!" Grania berlari mendatanginya dan berhenti di dekatnya sementara Peony tak melepas pandangannya dari pemandangan yang dia lihat dari jendela lantai dua. "Kereta-kereta kuda yang datang memiliki lambang Kekaisaran Ephraim. Artinya semua kereta dari istana yang mungkin dikirim Yang Mulia Kaisar. Nyonya sedang mengurus barang-barang tersebut dan menandatanginya."

"Aku akan turun." Peony berbalik. Segera dia hampiri Nyonya Teresia. Perasaan Peony tidak enak akan keberadaan kotak-kotak hadiah itu.

Ketika tiba di beranda mansion, Nyonya Teresia yang menyadari kedatangan Peony langsung menghampirinya. Sementara para kusir menurunkan semua barang yang diarahkan oleh Tuan Raymond, Nyonya Teresia memperlihatkan dua buah surat dengan stempel Kekaisaran Ephraim.

"Ada dua surat dari istana. Satu untukmu dan satu untukku." Nyonya Teresia memberikan surat untuk Peony. "Kata utusan istana yang saat ini beristirahat di ruang tamu, Yang Mulia ingin kau segera membaca suratmu. Bacalah saat kau sendirian."

"Baik, Ibunda."

"Surat untukku akan kubaca sekarang."

Peony menggerakkan kepalanya mendekat kepada Nyonya Teresia ketika perempuan berumur tiga puluh delapan tahun itu membuka surat untuknya. Peony juga penasaran. Apa isi surat yang diberikan secara khusus kepada Nyonya Teresia dari Kaisar Khezar?

"Rasanya ada yang kurang jika saya hanya memberikan hadiah untuk Peony. Jadi, saya memberikan hadiah berupa bibit bunga sampai berbagai macam jenis teh yang saya dapatkan dari berbagai kerajaan. Ada beberapa gelang dan kalung yang terbuat dari permata dan berlian untuk Anda," kata Nyonya Teresia dengan begitu jelas membacakan sebuah paragraf yang menjadi inti surat tersebut. Nyonya Teresia menoleh pada Peony dengan tampang bertanya-tanya, sejenak menghilangkan ekspresi bahagia sebelumnya.

PEONY - Antagonist's Sex SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang