19
Rambut, kulit, dan pakaian yang menutupi tubuh Saintess Cecilia seolah bercahaya. Berbeda sekali dengan Peony yang selalu mengenakan pakaian gelap ditambah rambut perempuannya itu yang hitam, kontras dengan kulit putihnya.
Namun, bagi Khezar, tak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Peony. Bahkan Saintess Cecilia sekalipun meski Saintess juga cantik.
Ah, apa yang perempuannya itu lakukan sekarang?
"Salam kepada Dewa Kekaisaran." Saintess Cecilia yang baru saja berdiri tak jauh di hadapannya, menunduk dalam-dalam memberi peghormatan.
"Angkatlah kepalamu, Saintess." Khezar juga harus bersikap baik pada utusan Dewi.
Sir Archie yang merupakan Kesatria Kaisar Khezar hingga Kesatria suci yang ditugaskan menjaga Saintess segera menjaga jarak untuk memberi ruang pada mereka berdua berbicara.
"Yang Mulia, saya terlambat satu hari untuk datang ke ibu kota karena menyembuhkan banyak rakyat di desa tempat kelahiran saya," kata Saintess.
"Kau memikirkan rakyat-rakyat yang membutuhkan."
"Itu adalah tugas saya, Yang Mulia." Saintess tersenyum. "Saya juga belajar pada Anda yang turun langsung memberantas monster. Anda bahkan menolong saya saat di hutan dari monster manusia serigala."
Khezar mengernyit. "Menolongmu?"
Saintess memiringkan kepala, tak melepas senyum bahagianya. "Mungkin, Yang Mulia lupa...."
"Oh. Aku ingat." Satu-satunya manusia yang dia selamatkan saat saat di Hutan Amariah adalah seorang perempuan. Khezar tak ingat wajahnya karena tak fokus ke sana. Saintess Cecilia juga katanya berasal dari Desa Jore. "Ternyata itu kau."
"Benar, Yang Mulia. Sebuah kebetulan yang tak disangka-sangka. Seorang Kaisar bertemu dengan perempuan biasa yang tiba-tiba menjadi Saintess." Saintess memang diciptakan untuk bersikap anggun dan sebuah aturan tak tertulis bahwa Saintess harus menyebarkan aura positif. "Saya berencana berkunjung ke istana dan mengobati semua orang termasuk Anda. Itu ... jika Yang Mulia mengizinkan."
Khezar mengangguk-angguk. "Itu ide bagus." Peony membutuhkan perempuan ini. "Aku akan mengeluarkan surat resmi untuk mengundangmu tinggal beberapa hari di istana. Mungkin, saat jadwalmu senggang."
[]
Kaisar Khezar pergi berjam-jam dan sejak bangun dari tidur, tepatnya setelah mengetahui kebangkitan Saintess, Peony tak bisa tenang memikirkan pertemuan yang sudah pasti di antara Kaisar Khezar dan Saintess Cecilia.
Rasa cemburunya muncul secara tak wajar. Apakah perempuan yang jatuh cinta memang seperti ini? "Merepotkan."
"A—apakah saya melakukan kesalahan, Nona?"
Peony menggeleng pada pelayan yang sedang menyisir rambutnya. "Tidak. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri."
Saintess Cecilia adalah perempuan yang kalem, lemah lembut, anggun, dan disukai anak kecil. Selama di panti asuhan, Saintess Cecilia selalu melakukan apa pun untuk kebahagiaan penghuni panti asuhan.
Peony tidak kalem, tidak lemah lembut, tidak juga anggun. Dan yang paling membedakan dirinya dengan Saintess Cecilia adalah Peony tak menyukai anak kecil, apalagi anak kecil yang suka tantrum.
Laki-laki sudah pasti menyukai kriteria perempuan seperti Saintess Cecilia, tak terkecuali Kaisar Khezar. "Ugh."
Seorang pelayan lain baru saja membuka pintu dan mendatangi Peony, memberikan sebuah informasi yang Peony harapkan. "Nona, Yang Mulia telah tiba di istana."
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...