Suara musik yang berdentum kencang menggetarkan seluruh ruangan, bercampur dengan bau alkohol yang menyengat. Cahaya merah dan biru berkedip-kedip, memenuhi sudut-sudut gelap di dalam bar.
Syaila, gadis yang sudah berteman dengan Evelyn sejak SMA dan kini menjabat sebagai wakil ketua BEM, sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai bartender malam itu. Sesekali, dia melayani pelanggan yang mencoba mengobrol dengannya, tapi dia tetap fokus pada tugasnya.
Di tengah hiruk-pikuk itu, mata Syaila tiba-tiba menangkap sosok yang familiar. Dia menyipitkan matanya, memastikan siapa yang baru saja memasuki bar. Wanita itu adalah dosen di kampus mereka, Miss Inggrid. Banyak rumor beredar tentang Miss Inggrid, beberapa mahasiswa menyebutnya sebagai 'wanita sewaan' yang kerap menemani pria-pria kaya.
Wanita itu terlihat masuk bersama seorang pria yang kelihatan sedikit mabuk, berjalan dengan langkah gontai. Syaila tak terlalu memperhatikan pria itu karena wajahnya tertunduk. Syaila tak ambil pusing, dia kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Hey, Sya!" Sebuah suara menyapa Syaila dengan akrab. Dia menoleh dan melihat Panji, senior mereka yang juga salah satu demisioner BEM di kampus.
"Kak," balas Syaila sambil berjabat tangan, mengikuti tradisi organisasi mereka yang selalu berjabat tangan dengan anggota dan demisoner lainnya.
"Kayak biasa," ujar Panji santai, dan Syaila segera menyiapkan campuran alkohol yang selalu dipesannya. Setelah beberapa menit, dia menyodorkan gelas kepada Panji.
"Nih, kak. Minumnya," kata Syaila sambil tersenyum.
Panji menyesap minumannya, terlihat berpikir sebelum tiba-tiba bertanya, "Evelyn mana?"
Syaila langsung memicingkan matanya, curiga. "Kenapa lo nanya-nanya Evelyn, Kak? Belum move on, ya? Evelyn udah punya pacar, ya!"
Panji memijat dahinya sambil tertawa kecil, agak pusing karena alkohol yang mulai mempengaruhi tubuhnya. "Aduh, Sya. Gue cuma nanya doang. Lagian gue juga udah punya pacar sekarang."
Syaila tertawa. "Ya udah, maaf, Kak. Emang kenapa nanya-nanya? Kan, tau sendiri Evelyn mana mau ke tempat kayak gini."
Panji mengangguk, matanya terlihat menyapu ruangan. "Gue liat cowoknya di sini tadi, makanya gue penasaran, kali aja Evelyn ada di sini bareng dia."
"Cowoknya? Si Owen?" Syaila terkejut. Dia mengedarkan pandangannya, mencoba mencari tahu keberadaan Owen. "Dimana? Gue nggak liat Owen sama sekali,"
Panji mengangguk, kemudian menyapukan pandangannya sekali lagi hingga akhirnya menangkap sosok yang dicarinya. "Nah, tuh dia... Eh, ternyata bareng Miss Inggrid, anjir!" Mata Panji melebar saat melihat Owen, yang ternyata bersama Miss Inggrid.
"Hah?!" Syaila terperangah, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Owen, kekasih Evelyn, sedang duduk di sofa bar bersama dosennya. Lebih mengejutkan lagi, mereka terlihat sangat intim. Miss Inggrid duduk di pangkuan Owen dengan posisi membelakanginya, sementara tangan Owen bergerak lincah meremas payudara dosen mereka itu.
"Gila, ternyata tuh bocah brengsek juga, ya... Evelyn harus tahu!" Desis Syaila sambil menggigit bibir, matanya tajam mengawasi pemandangan yang mengagetkan itu. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengeluarkan ponselnya dari laci dan mengarahkan kamera ke arah Owen dan Miss Ingrid, merekam momen tersebut sebagai bukti.
~
Evelyn tersenyum puas menatap kue berukuran sedang yang baru saja dia hias. Buttercream putih dengan hiasan cokelat berlapis kacang yang rapi memenuhi permukaan kue, membuatnya tampak elegan dan manis. Hatinya dipenuhi rasa bangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
عاطفيةBerawal dari saat Evelyn membantu Joshua saat Masa Orientasi Siswa (MOS), dia tak menyadari bahwa kebaikannya telah menyalakan api obsesi dalam diri Joshua. ------------------------------ "Siapa pemilik kamu?" Evelyn menelan ludah, matanya berkaca-k...