"Selamat makan~" Laverna mempersilakan pada setiap anggota keluarga termasuk dirinya untuk mulai menyantap makanan yang ada di piring masing-masing.
Tak ada yang bicara kecuali Laverna atau Charles yang memulai obrolan terlebih dahulu dan biasanya sangat jarang mereka lakukan. Bisa terhitung paling banyak seminggu sekali atau seminggu tidak pernah bicara sama sekali di meja makan padahal biasanya keluarga umum cenderung menggunakan momen makan malam bersama untuk mempererat tali kekeluargaan.
"Alizeh dan Caleb, kalian berdua akan kembali ke akademi besok. Kelulusan kalian tinggal dua bulan lagi."
Alizeh spontan berhenti memotong roti kentang favoritnya dan beralih pandang ke arah Laverna. "Besok?"
Laverna mengangguk. "Kau tidak liburan seperti Caleb, kau dipulangkan karena insiden yang melibatkan putri mahkota."
"Bu, sebenarnya semua pelajaranku sudah tuntas. Kembali ke asrama menurutku tidak efisien, aku benci Putri Mahkota."
"Ibu tahu sayang, kau tidak menyukainya seperti dia tidak menyukaimu." Hela nafas berat terdengar. "Tetapi, apa yang akan kau lakukan disini? Akan lebih baik kalau kau dapat info tentang pesta-pesta istana dan berteman. Bukankah dulu cita-citamu bertunangan dengan pemuda tampan?"
'Bukan aku, tapi Alizeh yang satunya lagi!' Bantah gadis itu dalam hati sedangkan di kenyataan Alizeh sedang mepertahankan ekspresi seriusnya.
"Aku memiliki cita-cita yang baru, Ibu."
"Oh ya?" Setelah memasukan potongan roti, mengunyah, dan menelannya Laverna bertanya. "Apa cita-citamu kali ini?"
"Aku ingin bekerja."
"Ah, Chris bisa ajarkan tentang bisnis keluarga kita kalau begitu." Sambar Charles mendukung.
Tetapi, bukan pekerjaan itu yang Alizeh inginkan. "Aku ingin bekerja tanpa bantuan kalian, aku ingin berusaha."
"Begini saja, jika dalam dua hari kau tidak dapat pekerjaan maka kau kembali ke asrama." Tawar Laverna bijak demi kebaikan Alizeh sendiri, ia hanya ingin putri kecilnya itu bergaul dan memiliki teman supaya tidak menjadi bahan cemooh para bangsawan lain karena Laverna tahu bagaimana rasanya terkucil dulu.
"Aku setuju." Angguk Alizeh lantas melanjutkan kegiatan makannya.
Tepat disebelah Alizeh terdapat Caleb yang memasang ekspresi jengkel, ia baru beberapa hari dan masih sangat kurang. Terlebih kalau di asrama sulit baginya, tidak. Tapi, mustahil baginya untuk menemui Isadora karena jarak yang jauh.
"Bu--"
"Kau ingin bekerja juga?" Potong Laverna tersenyum lembut. "Caleb, nilaimu sangat hancur. Bukankah lebih baik kembali ke asrama dan memperbaikinya, hm?"
Di skakmat seperti itu, Caleb tidak berani membela diri. Ia hanya menyengir lalu mengusap leher belakangnya, berpura-pura permukaan kulitnya gatal di bagian sana lalu lanjut menyantap makanan miliknya.
Sementara Nael terlihat tidak tertarik dengan perbincangan itu karena ia tidak pergi ke akademi seperti saudara-saudaranya yang lain, karena keterbatasan gerak Nael melakukan pembelajaran pribadi dari rumah diberikan langsung oleh Laverna yang dulunya merupakan guru pengajar khusus para putra-putri bangsawan dan pensiun setelah menikah dengan Charles.
"Aku sudah selesai." Nael yang lebih dulu mengakhiri makan malam sambil tersenyum menatap Laverna, ada sesuatu yang ingin ia utarakan pada wanita itu. "Malam ini ada teater, bolehkah aku pergi menontonnya?"
"Aku ingin ikut!" Seloroh Alizeh mengajukan diri, mengingat Nael masih harus ia awasi selagi Karim dan dua temannya masih berkeliaran disana karena ia tahu Nael tidak akan bisa mengatasi mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sister Guide
Fantasy⚠️Ada tiga peraturan di keluarga Phineas; yang pertama tidak boleh ada pertengkaran antar sesama anggota keluarga, yang kedua tidak boleh melewatkan makan malam keluarga, yang ketiga dan paling penting tidak boleh bercinta antara kakak laki-laki dan...