16 | Carnation

196 99 13
                                    

"Kau berhutang penjelasan." Chris berucap seraya menggeser mangkuk berisikan air bersih ke hadapan Alizeh.

Saat ini keduanya berada di sebuah restoran sesuai dengan permintaan Chris atau sebenarnya paksaan karena pria itu tidak bertanya lebih dulu apakah Alizeh mau? Entahlah.

"Apa aku punya pilihan?" Sahut Alizeh tanpa melihat ke arah Chris, melirik saja tidak. Ia fokus membasuh luka di telapak tangan kirinya menggunakan air bersih dari dalam mangkuk secara perlahan, tak ingin ada tetesan air yang terciprat ke meja.

"Tidak ada." Ketegasan terdengar dari jawaban yang Chris utarakan. Pria itu menunggu kejelasan yang sangat jelas dari gadis di sampingnya.

"Aku melihat sesuatu yang menjijikan tentang Marquess dan putrinya lalu aku yakin Kak Caleb akan terseret ke dalamnya karena mereka pasangan kekasih diam-diam."

"Dan sesuatu yang menjijikan itu apa tepatnya?"

Alizeh menghela nafas. Ingatannya terlempar pada kejadian tiga puluh menit lalu. "Itu... mereka berhubungan badan secara... paksa."

"Kau punya buktinya?"

Dengan cepat Alizeh menoleh ke arah Chris, sedikit melotot. "Ya, di mataku. Kau tertarik mencongkelnya sekarang juga?"

"Turunkan nada bicaramu, tidak ada yang marah-marah disini." Tegur Chris berbisik tak ingin ada orang lain yang mencuri dengar perbincangan mereka.

"Aku melihatnya dengan mataku sendiri." Jelas Alizeh mengulang dengan suara yang lebih kecil dan nada stabil. "Apa bukti yang lebih kuat dibanding saksi mata langsung?"

"Dan kurasa itu harus dilaporkan pada pihak istana karena ilegal." Tambah Alizeh masuk akal, tetapi ekspresi datar di wajah Chris nampaknya berbanding terbalik dengan jalan pikirannya saat ini.

"Ada beberapa hal di dunia ini yang lebih baik untuk tidak kau campuri, Alizeh."

"Caleb adalah saudara kita." Alizeh tidak kaget mendengar jawaban tersebut keluar dari mulut Chris, sebenarnya sejak awal pria itu memang tidak peduli pada keluarga.

"Caleb memang saudara, tetapi usianya sudah lebih dari cukup untuk tahu mana yang benar dan salah."

"Itu jebakan." Sangkal Alizeh. "Caleb tidak tahu mengenai hal ini."

"Dan itu dugaanmu." Sahut Chris santai. "Bagaimana kalau kenyataannya Caleb tahu dan tetap menerima gadis itu?"

"Jadi, menurutmu gadis itu tidak perlu diselamatkan?"

"Dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri tapi tidak dia lakukan."

Alizeh menggeleng tak setuju sekaligus tak habis pikir. "Baiklah lupakan soal gadis itu. Namun tidak bisakah kita--tidak, tapi kau peduli tentang Caleb?"

"Dia sudah dewasa, seharusnya dia tahu bagaimana cara mempertahankan hidup nyamannya."

"Dia akan dijebak." Desis Alizeh. "Dijebak."

"Dengar--aw," Ringisan kecil lolos dari belah bibir Alizeh saat tanpa sadar malah mengepalkan tangannya yang luka akibat gemas berbicara dengan Chris.

"Jika hal buruk terjadi pada Caleb itu akan mempengaruhi seluruh keluarga." Tutur Alizeh belum menyerah untuk menjelaskan kalau sepenting itu ia menyelinap masuk ke dalam kamar Isadora Lark untuk mencari tahu rahasia gadis itu agar suatu hari Caleb tidak tertuduh sebagai pemerkosa Isadora lalu rentetan-rentetan peristiwa buruk lainnya akan menghantui keluarga Phineas.

Melihat kepalan tangan Alizeh yang terluka menguat, Chris menghela nafas dan beekata. "Membahayakan dirimu untuk melindungi keluarga juga hal yang tidak dibenarkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Little Sister Guide Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang