"Bu, aku ingin satu gaun yang ukurannya lebih besar. Aku akan menghadiahkannya pada seseorang nanti." Ujar Alizeh berbohong karena aslinya gaun itu akan ia berikan pada Caleb lalu Caleb hadiahkan pada kekasihnya.
'Dasar tidak bermodal!' Batin Alizeh mencibir.
"Oh... tentu! Permintaan akan segera terlaksana~ Aku akan beritahu pada penjahitnya nanti." Dengan senang hati Laverna menyanggupi permintaan Alizeh sembari sibuk membantu penjahit mengukur tubuh tinggi Chris baru setelahnya secara bergantian tubuh Alizeh, Caleb, dan Nael di ukur.
Lalu setiap dari mereka diberi buku yang sama untuk memilih ingin dibuatkan pakaian atau gaun seperti apa. Biasanya ditandai dengan menyelipkan kertas kecil yang sudah ditulis oleh nama mereka masing-masing di tiap halaman model pakaian yang diinginkan lalu dalam kurun waktu dua Minggu pakaian-pakaian tersebut akan di kirim ke kediaman Phineas.
"Wah, kalian selesai secara bersamaan." Celetuk Laverna tersenyum melihat anak-anaknya akur.
"Um... ibu," setelah meletakkan bukunya diatas buku milik Caleb, Alizeh meminta izin. "Luther memintaku mengajak Nael jalan-jalan di sekitar sini."
Nael yang terpanggil langsung melotot kaget, tetapi cepat-cepat memasang ekspresi biasa saja kala menangkap kode dari gerakan jemari tangan Alizeh di sisi tubuh gadis itu.
"Iya, kan?" Alizeh menekan kalimat sambil menatap Luther lalu bocah laki-laki itu mengangguk polos dan berlari kecil menghampiri Alizeh.
"I-iya, Bibi." Jawabnya membenarkan kebohongan Alizeh.
"Boleh saja, aku tidak melarang sama sekali asal kembalilah sebelum makan malam dan bagaimana jika Chris--'
"Tidak." Tolak Alizeh sambil tersenyum manis. "Ini hanya kami bertiga. Luther bisa menangis tanpa henti jika ada tambahan orang yang tidak diinginkan."
Meski kelihatannya Luther tidak akan menangis tanpa henti, Laverna memilih untuk mengiyakan saja selagi mereka bertiga kembali sebelum makan malam.
Sementara Chris yang namanya disebut lalu dicampakkan begitu saja sukses dibuat makin penasaran atas rencana yang sedang Alizeh buat.
Jangan-jangan gadis itu ingin menghabisi anggota keluarga ini satu per satu dimulai dari Nael yang paling lemah?
"Chris," panggil Laverna. "Bagaimana pembelajaran tentang tugas dan kewajiban seorang Duke yang Charles ajarkan padamu? Sudah sampai bab ke berapa?"
"Dua puluh delapan, Ibu."
"Bagus. Lanjutkan, ya?" Laverna mengacak lembut surai hitam Chris lalu beralih menghampiri sang penjahit untuk minta gilirannya diukur.
"Duchess, anda semakin cantik saja."
"Enna, kau ini..." Laverna menggeleng, tetapi pipinya bersemu marah. "Aku sudah kepala empat, omong kosong macam itu tak akan mempan."
Enna tertawa geli. "Tapi Tuan Duke selalu mengatakannya, kan?"
Merasa tidak perlu menyimak perbincangan antara ibunya dan si penjahit, Chris memutuskan diam-diam menyusul Alizeh tanpa sepengetahuan siapapun bahkan Laverna tidak sadar kalau Chris sudah meninggalkan ruang keluarga sejak dirinya asyik tenggelam dalam obrolan bersama Enna.
Kembali pada Alizeh. Ia bersama Nael dan Luther memasuki kereta kuda yang menunggu cukup jauh dari kediaman Phineas. Kereta kuda itu Alizeh sewa melalui seorang pelayan yang tak perlu disebutkan identitasnya.
"Kita mau kemana?" Nael cemas, penasaran, dan bingung.
Setelah menutup tirai kereta kuda dan duduk dihadapan Nael dengan Luther disisinya, Alizeh menjawab. "Kau akan melunasi hutangmu padaku. Ingat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sister Guide
Fantasia⚠️Ada tiga peraturan di keluarga Phineas; yang pertama tidak boleh ada pertengkaran antar sesama anggota keluarga, yang kedua tidak boleh melewatkan makan malam keluarga, yang ketiga dan paling penting tidak boleh bercinta antara kakak laki-laki dan...