🐻💍 Season 2 - After Married (07)💐🦊

185 36 10
                                    

Keesokan harinya, Gavriel bangun lebih awal dari Haze. Semalam Gavriel mendapat telepon dari atasannya untuk berangkat lebih awal hari ini karena ada meeting pagi. Gavriel pun memasak sarapan untuk Haze dan untuknya.

Setelah selesai, Gavriel membangunkan Haze karena ia tidak mau Haze marah, kesal atau cemberut lagi karena tidak di bangunkan.

"Sayang, bangun yaa Mas berangkat pagi."

Haze masih menutup matanya, Gavriel membangunkan dengan cara ajaib dan Haze pasti langsung bangun yaitu dengan cara mencium bibirnya dan memasukkan lidah Gavriel ke dalam mulut Haze.

Tak butuh lama, Haze membuka matanya karena merasakan ada sesuatu di dalam mulutnya. Gavriel agak takut dengan Haze mode bangun tidur, ia tidak bisa memprediksi apa yang akan di lakukan Haze kepadanya.

Haze justru melingkarkan kedua tangannya ke leher sang dominant sambil tersenyum manja.

"Mau main pagi ini??"

"Sayang, maaf yaa hari ini Mas ada meeting pagi. Jadi Mas harus berangkat sekarang."

Sekejap Haze melepaskan kedua tangannya dan menurunkan tangannya lalu menarik selimutnya lagi. Benar perkiraan Gavriel, ia harus lebih sabar dengan sikap dan sifat Haze saat hamil.

"Sayang, ayo sarapan dulu."

"Udah sana berangkat!!! Katanya ada meeting pagi!!"

"Sayang, kita sarapan dulu. Mas masih punya waktu setengah jam."

"Sarapan aja duluan!! Adek masih ngantuk."

"Sayang please."

Haze masih menutup tubuhnya dengan selimut tanda marah dengan Gavriel. Gavriel turun dari kasur dan pergi ke dapur. Haze pun membuka sedikit selimutnya, mencoba mengintip apakah suaminya pergi ke kantor tanpa sarapan dengannya atau malah membawa makanan ke dalam kamar?? Kita bisa liat nanti.

Gavriel mendapatkan telepon dari pihak kantor untuk mengingatkannya bahwa ada meeting pagi, Gavriel pun mengatakan bahwa ia sudah siap tinggal nunggu suaminya menemani ga sarapan. Saat Haze mendengarkan percakapan suaminya dengan atasannya, Haze justru terkekeh geli karenanya.

Suara Gavriel makin dekat dengan kamarnya, Haze langsung menutup selimutnya lagi dan diam di dalam selimut.

"Baik pak, saya pastikan untuk tidak terlambat pagi ini. Baik pak, terimakasih. Ok."

Gavriel menutup telponnya, tangannya membawa nampan penuh dengan sarapan mereka berdua. Sejak Gavriel berpacaran dengan Haze, Gavriel tidak bisa makan sendirian kecuali memang jauh dari Haze. Namun jika Haze berada dekat dengannya, Gavriel selalu ingin makan berdua dengan Haze.

Gavriel menatap Haze, tubuh mungilnya tertutup selimut, hanya perut buncitnya yang menyembul dari balik selimutnya. Gavriel mengelus perut Haze sambil sedikit menggelitiknya. Haze bergerak random lalu mendengar cekikikan dari dalam selimut. Gavriel tau Haze tidak tidur, Gavriel membuka selimutnya lalu melihat Haze tertawa di balik selimutnya.

"Sayang ayo bangun, Mas ga bisa sarapan sendirian. Mas bawa semua makanannya nih."

Haze justru memonyongkan bibirnya seraya meminta sang dominant mencium bibirnya. Alih-alih menciumnya, Gavriel justru meraup bibir Haze dengan mulutnya dan Haze menahan tengkuk sang dominant untuk menciumnya lebih dalam.

Suara renyah ciuman mereka terdengar dan di akhiri dengan kecupan beberapa kali. Setelah puas, Haze duduk di bantu dengan sang dominant lalu menyenderkan punggungnya di headboard kasurnya.

"Sarapan yaa."

"Ok Masku."

Gavriel dan Haze mulai memakan sarapan paginya yang mulai dingin karena terlalu lama membujuk Haze untuk bangun.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang