🐻 Chapter 42🦊

273 23 16
                                    

Setelah event selesai, Haze merasa senang sekaligus sangat terkuras energinya karena ia tidak terbiasa berkutat pada situasi yang ramai. Ditambah lagi, event itu adalah event pertama kali dalam hidupnya. Energi yang besar melingkupi dirinya sampai-sampai ia sendiri ingin meledak karena terlalu senang akhirnya ia bisa merasakan berjalan di atas panggung catwalk selama iya terjun di dunia modelling.

Haze rebahkan tubuhnya diatas kasur setelah sampai asramanya. Surga dunia yang ia rasakan saat ini, rebahan diatas kasur empuk setelah merebahkan tubuh diatas sofa dan kepala diatas paha Davis.

"Ohh yaa, Davis minta di kabarin. Huft berasa punya pacar gue."

Haze langsung memegang ponselnya. Matanya terbelalak dengan dua notifikasi dari Gavriel dan mba Luna. Haze tidak langsung membalas dua nomor itu, tapi ia mengirim pesan kepada Davis.

H

aze menaruh ponselnya dan pergi ke kamar mandi, sepertinya Haze tidak tertarik untuk menjawab 2 pesan yang masuk 2 jam lalu di ponselnya.

Sedangkan disana, Gavriel makin uring-uringan saat ia mengecek sosial media yang memberitakan tentang rumor Haze dengan model terkenal itu. Gavriel mencoba mengirimkan DM kepada pihak gosip yang telah menyalahgunakan nama Haze sebagai umpan bahan kebencian.

Setelah ia mengirim direct message kepada akun gosip tersebut, ia masih gelisah karena belum mendapatkan balasan pesannya dari 2.5 jam lalu. Gavriel mencoba menanyakan kabarnya lewat kepala asramanya.

15 menit Haze berada di kamar mandi, wajah lelah bercampur segar karena sudah bersih-bersih terlihat disana. Haze mengeringkan rambutnya dan memakai skincare routine nya agar kulitnya tetap terjaga kesehatannya.

Perut Haze tiba-tiba bunyi tanda alarm kelaparan melanda, tiba-tiba ada ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Masuk."

"Hi Haze, wahh udah seger nih."

"Iya habis mandi, kenapa??"

"Guys masuk."

5 orang teman-temannya membawa makanan untuk Haze, mata Haze berbinar saat makanan berbagai macam rasa dibawakan oleh teman-temannya.

"Kita bawa makanan khusus buat Lo sebagai tanda terimakasih atas kerja kerasnya selama ini. Di makan yaa, Lo pasti laper??"

Tiba-tiba suara perut Haze terdengar lagi, membuat teman-temannya tertawa.

"Hehe ketauan deh, taroh di meja aja. Makasih yaa kalian baik banget."

"Sama-sama, makan dulu baru istirahat. Kita pamit."

"Ok makasih semuanya."

"Sama-sama, selamat istirahat Haze."

"Makasih banyak."

Teman-temannya pergi dari kamar Haze, mejanya penuh berisi makanan. Haze sampai bingung mau makan yang mana dulu. Haze bersyukur atas segala nikmat yang Tuhan berikan kepadanya.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang