🐻Chapter 35🦊

296 31 22
                                    

Sampai bandara Soekarno-Hatta, Gavriel mendapatkan telepon dari Papanya tentang keadaan Mamanya.

"Iya Pah, Gavriel baru nyampe bandara. Ohh ada yang jemput?? Dimana pah?? Oh, oke pah. Aku ambil koper dulu nanti kesana. Ok."

Ternyata ada saudara papa yang menjemput Gavriel di bandara. Ia segera mengambil koper dan keluar dari bandara. Sampai di parkiran, seseorang datang menjemput Gavriel ternyata pamannya sendiri.

"Dari mana Gav??"

"Liburan Mas."

"Adoh tenan jalan-jalane sampe ke luar negeri?"

"Sekali-kali gapapa kan Mas??"

"Iyoo karepmu."

Gavriel masuk kedalam mobil pamannya dan pergi langsung ke Surabaya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavriel terlihat senyum-senyum dari kaca mobilnya, omnya sampai berdehem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavriel terlihat senyum-senyum dari kaca mobilnya, omnya sampai berdehem.

"Chat sama pacarmu??"

"Iya Mas."

"Oalahh ga sabar ketemu yo? Dasar anak muda."

"Aku habis ketemu dia ko."

"Loh, Mas baru jemput kamu sekarang dari 1.5 bulan lalu toh. Kalian kan LDR??"

"Ohh, dia bukan pacarku. Pacarku di luar negeri Mas."

"Jadi ra Sido kawin sama anak wedok yang di jodohi sama kamu??"

"Apaan sih Mas, aku rek turu yo, cape 16 jam di pesawat."

"Yowes turu lah."

Mood Gavriel turun akibat Omnya masih membahas Luna sebagai pacar atau calon istrinya. Demi kesehatannya, Gavriel memilih untuk tidur.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang