🐻💍Bonus Chapter 💐🦊

307 50 70
                                    

Tau kan, author harus apa?? Yes, bonus chapter lagi, aku kangen banget sama Gavriel Haze

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tau kan, author harus apa?? Yes, bonus chapter lagi, aku kangen banget sama Gavriel Haze. Siapa yang kangen juga?? 🙋🏻‍♂️
Mungkin ceritanya bukan lanjutan yaa, lebih ke random aja..

Enjoy ~~~

Setelah 1 Minggu pindah di Jerman, Gavriel mulai di sibukkan dengan pekerjaannya di tempat baru. Seperti biasanya, Gavriel akan bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuknya dan Haze. Sedangkan Haze masih tidur di balik selimutnya.

Tepat pukul 06.30 waktu Jerman, Gavriel membawa sarapannya ke dalam kamar. Gavriel dengan isengnya meniup-niup hawa panas makanannya ke depan wajah Haze supaya si cantik bangun dari tidur lelapnya.

"Sayang, bangun udah siang."

Haze tetaplah Haze, kebiasaan susah di bangunkan bukan hanya sebelum menikah, bahkan setelah menikah Haze masih susah untuk bangun lebih pagi. Gavriel menaruh nampan berisi makanan diatas meja, lalu mengangkat tubuh Haze diatas pangkuannya. Haze masih saja tertidur.

Dengan jahil, Gavriel mencubit pipi tembem, memasukkan jarinya ke hidung mancungnya, mencium dan menyedot pipinya serta mencium bibir lalu memasukkan lidahnya kedalam mulut Haze. Saat bibirnya bergerak mencium bibir Haze. Haze membuka matanya dan terkejut karena suaminya mencium bibirnya dengan lahap. Haze mendorong tubuh Gavriel pelan. Gavriel hanya tersenyum sambil mengusap bibir Haze pelan.

"Ihh, curang banget main cium aja Mas??"

"Lagian di bangunin pelan ga bangun, di toel-toel ga bangun, baru di cium bibirnya langsung bangun."

"Ishh, ehh Mas udah siap mau berangkat??"

"Udah sayang, sarapan juga udah di meja."

"Ywdh aku ke kamar mandi dulu."

"Ngapain??"

"Pipis, cuci muka sama gosok gigi sayang."

"Kan mau makan, sekalian aja nanti??"

"Ga mau ih!! Jorok!!"

Haze turun dari pangkuan Gavriel dan pergi ke kamar mandi. Sedangkan Gavriel mengambil makanannya di taruh di meja makan karena jika Haze sudah pergi dari kasur, tandanya ia tidak ingin makan diatas kasur.

"Sayang masih lama ga?? Mas mau berangkat."

"Lohh ko gitu?? Aku sakit perut Mas."

"Sakit perut kenapa sayang??"

"Ga tau, bentar deh aku keluar."

Gavriel berdiri didepan pintu kamar mandi, lalu ia melihat Haze memegang perutnya sambil meringis serta keringat di keningnya cukup banyak. Gavriel panik dan segera menggendong Haze ala bridal.

Setelah itu, Gavriel menaruh Haze di atas kursi meja makan dengan sangat hati-hati lalu Gavriel menarik kursinya dan duduk di samping Haze. Haze masih sama, keringatnya mulai bercucuran.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang