Disclaimer :
-BXB
-ALL FICTION (jgn kebawa rl)
-CW // TW // NSFW 🔞
-Fantasy
-Harsh words
-Ignore time stamp and typos
-Photo by pinterest, twt, and more
-Give me feedback (be wise reader)
- jika ada kesamaan, kemiripan nama tokoh, cerita atau apapu...
Haze terbelalak, ternyata Gavriel membawanya ketempat "First Date." Mereka yaitu nasi uduk pecel lele, tempat rekomendasi Haze untuk pertama kalinya setelah menginjakkan kaki di tanah air sekaligus pendekatan dengan Gavriel. Kali ini mereka lebih beruntung, karena mereka bisa duduk di tempatnya langsung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah makanannya datang, Haze terus memandangi wajah tampan Gavriel, Gavriel pun senyum manis di depan Haze.
"Mau bikin aku nangis kejer makan disini??"
"Lohh, mas kan mau makanan berat dek."
"Iyaa tapi kenapa disini??"
"Ga suka??"
Haze justru melengkungkan bibirnya, wajah sedihnya terlihat. Isakan tangisnya membuat orang di sekitar menoleh kearah sumber tangisan itu.
"Mas kenapa??" Tanya penjual nasi uduk pecel lele itu.
"Gapapa mas, makanannya enak jadi terharu."
Gavriel konyol, alih-alih menjawab dengan jujur karena suasana hati pacarnya sedang sedih, justru membuat Haze tertawa terbahak-bahak sambil tepuk tangan.
"Oalahh saking enaknya sampe nangis terus sekarang tertawa sambil tepuk tangan yaa??"
Tawa Haze makin keras karena jawaban konyol penjual pecel lele itu, Gavriel menutup mulut Haze. Haze memukul bahunya, sama-sama kocak jawaban mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memuaskan lidah dan perutnya, Gavriel membayar kepada penjualnya. Tiba-tiba si bapak pemilik warung nasi uduk pecel lele itu berbisik.
"Mas, baru pertama kali liat pembeli seperti Masnya, terlalu enak sampe terharu gitu yaa??"
Ternyata berlanjut pembahasan itu membuat Haze mencubit lengan Gavriel sambil tertawa kecil. Gavriel mengangguk dan pamit pulang.
Gavriel terus mengelus-elus lengannya akibat cubitan Haze. Haze masih saja tertawa, namun ia berhenti tertawa, karena ia takut, ia akan nangis setelahnya.