🐻 Chapter 18🦊

366 25 0
                                    

TW // slight NSFW 🔞

Setelah makanan matang, Gavriel menyiapkan dan menata meja makan, Haze membantunya. Platting selesai, ia taruh di atas meja makan.

Haze perhatikan sikap Gavriel setelah ia melihatnya dengan kemeja oversize itu, Gavriel tidak menatapnya lagi. Haze kesal namun lucu juga ekspresi Gavriel.

Haze duduk di sofa, kakinya menyilang memperlihatkan kaki jenjang serta mulusnya membuat Gavriel salah fokus. Haze terus melihat gerak gerik Mas nya itu.

"Sayang sini makan dulu."

Panggil Gavriel namun tidak menatap matanya, Gavriel selalu menghindar kontak mata dengan Haze apalagi melihat kemeja yang dengan sengaja tidak terkancing semua.

"Kalo ngomong tuh di tatap orangnya."

Merasa terpancing, Gavriel menatap Haze sepersekian detik lalu fokus dengan ponselnya untuk mendistraksi pikirannya. Haze duduk di depan Gavriel, ia merasa Gavriel cuek dengannya. Apa yang salah dengan bajunya?? Aneh.

"Mas, bisa di taroh dulu ga ponselnya?? Atau mau gue banting."

"Iya – iya."

"Mas cuekin gue yaa?? Kenapa??"

Gavriel menatap Haze di depannya, wajah Haze sudah sangat tidak bersahabat dengan tangan melipat ke depan dadanya, ia marah dan kesal dengan Gavriel.

"Ga, gue ga cuek sama Lo, Udah kita makan yaa."

"Ga, jelasin dulu!!"

"Astaga."

Mereka saling diam, saling tatap mata masing-masing, Gavriel tidak bisa membayangkan 2 hari dengan Haze tanpa berbicara dengannya, Gavriel hanya tidak konsen dengan pakaian Haze yang sangat mengundang seluruh setan yang ada di bawah alam sadar dan akal sehatnya.

Dengan nafas panjang, Gavriel mulai meraih tangan Haze dan mengelusnya.

"Gini sayang, gue ga ada niatan buat cuekin Lo. Tapi –."

"Tapi apa??"

"Kemeja itu."

"Kenapa dengan kemejanya??"

"Bisa di kancingin semua ga??"

Semburat merah di pipi Haze terlihat,  ia masih ingin marah, namun ekspresi Gavriel membuatnya ingin tertawa. Haze menahan tawa dengan menutupi mulutnya. Mata bulan sabit terlihat disana.

"Ehem, kalo di kancing semua gerah tau."

"Kan abis mandi?? Masa gerah??"

"Udah ahh, bahas kemeja terus nanti juga di buka semua."

WHAAATTT

Gavriel sedang minum sampai tersedak sambil melototkan kedua matanya.

Dengan santai Haze minum dan makan makanan malamnya sambil terus menatap Gavriel.

Mereka mulai makan malam, cuaca Jakarta saat itu memang sangat panas, Haze tidak terbiasa dengan cuaca panas di Jakarta.

Haze membuka 3 kancing kemeja itu dan membuka nya. Terlihat tulang selangka, leher mulus jenjang Haze membuat Gavriel makin tidak konsen.


Gavriel mempercepat makannya, lalu ia membereskan piringnya dan agak berlari ke dapur. Sedangkan Haze masih mengunyah makanannya dengan santai sambil matanya mengikuti arah perginya Gavriel.

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang