🐻💍Season 2 - After Married (01)💐🦊

439 46 30
                                    

Keesokan harinya, Gavriel membuka matanya perlahan dan menatap si cantik yang masih tidur di pelukannya. Selama pulang dari rumah sakit kemarin, Haze hanya ingin memeluknya bahkan untuk melakukan apapun Haze harus menempel pada tubuhnya. Gavriel berfikir apakah ini pengaruh dari hamilnya Haze. Namun, dokter masih menunggu hasil pemeriksaannya Minggu depan. Jujur Gavriel sangat menantikan hasilnya, hamil atau tidak, cinta Gavriel tidak akan berubah dengan Haze. Dari awal mereka bersepakat untuk tidak membahas tentang anak atau keturunan, karena mustahil jika di pikirkan dengan logika seorang laki-laki bisa mengandung.

Selagi Gavriel mengusap-usap pipi si cantik, ternyata Gavriel bisa melihat perut Haze seperti naik keatas. Haze membuka matanya dan merasa mual pagi ini. Haze menutup mulutnya dan duduk sebentar lalu Haze berlari ke kamar mandi.

"Hueeekkkk hueekkkk."

Suara itu terdengar cukup nyaring di telinga Gavriel. Gavriel berjalan menuju kamar mandi dan melihat Haze duduk di bawah toiletnya. Setelah memuntahkan isi perutnya, Haze menurunkan air supaya bekas muntahannya hilang dari toilet, lalu Haze bediri di bantu Gavriel dan membasuh mulutnya.

"Mual lagi sayang??"

"Iya."

Suara Haze menjadi lembut setelah muntah pagi ini. Haze mencuci wajahnya lalu mengelap wajahnya dengan handuk, setelah itu Gavriel menggendongnya ala bridal ke atas kasur. Gavriel mengambil minyak telon lalu ia masukan ke dalam kantong. Gavriel menaruh Haze diatas pangkuannya, lalu kepala Haze berada di samping leher Gavriel. Gavriel mengeluarkan minyak telon, dituangkan ke telapak tangan Gavriel, lalu Gavriel usapkan ke leher Haze.

"Sayang duduk tegak dulu sebentar."

Haze menegakkan tubuhnya lalu Gavriel membalurkan minyak telon itu di perut rata Haze. Setelahnya Haze kembali memeluk sang dominant.

"Sayang mau sarapan apa??"

"Enek."

"Tapi adek harus makan sayang."

"Hmmm ga mau, enek Mas."

"Sedikit aja, Mas bikin toast aja yaa."

"Terserah Mas aja yang penting aku mau peluk Mas aja."

"Boleh, tapi Mas nanti kerja gapapa kan??"

Haze hanya diam di pelukan sang dominant. Gavriel mengangkat tubuh Haze lalu berjalan menuju dapur.

"Sayang, duduk dulu yaa disini."

Gavriel mengisyaratkan Haze untuk duduk di kursi meja makan karena Gavriel akan memasak sarapan paginya. Haze hanya pasrah karena mual perutnya ga hilang-hilang.

Lamunan Haze buyar saat Gavriel tiba-tiba mencium bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lamunan Haze buyar saat Gavriel tiba-tiba mencium bibirnya.

"Ihh!! Jangan cium-cium!!"

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang