🐻 Chapter 4 🦊

594 48 0
                                    

Hari Minggu adalah hari terakhirnya untuk menikmati hari santai tanpa berkas-berkas.

Gavriel bangun sambil menatap jendela.

Gavriel merenung, lebih tepatnya melamun, mengingat apa yang semalam ia mimpikan.

"Kenapa wajah cowok kecil itu terus ada di mimpi gue ?? Cowok kecil tengil itu ?? Hah.. gue ga percaya." Gumamnya

Mengingat mimpi itu membuatnya smirk dan geli.

Gavriel berjalan menuju kamar mandi, ia membersihkan tubuhnya setelah itu keluar kamar dan pergi ke dapur untuk memasak sarapan.

Bayangan wajah cowok kecil tengil itu masih terus mengikuti kemanapun Gavriel pergi.

"Ini cowo kecil tengil pelet gue kali yaa ?? Kenapa bayangan dia terus ada di hadapan gue ??" Ucapnya kesal

Setelah memasak sarapannya, ia ingat bahwa kemarin ia sempat mengambil kartu nama dari Azalea Florist.

Gavriel langsung pergi keatas mengambil kartu nama itu dan kembali ke meja makan.

Bukan Gavriel kalo ga banyak akal, ia mengirim pesan ke nomor handphone di kartu nama tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan Gavriel kalo ga banyak akal, ia mengirim pesan ke nomor handphone di kartu nama tersebut.

Bukan Gavriel kalo ga banyak akal, ia mengirim pesan ke nomor handphone di kartu nama tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebetulan pagi itu Haze baru keluar dari kamarnya, wangi sabun dan sedikit parfum tercium dari tubuh adiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kebetulan pagi itu Haze baru keluar dari kamarnya, wangi sabun dan sedikit parfum tercium dari tubuh adiknya itu.

"Dek, ada pembeli chat sama mba, dia minta nomor kamu. Boleh mba kasih atau ga ??" Tanya Luna hati-hati

Forbidden Love or Fate Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang