Disclaimer :
-BXB
-ALL FICTION (jgn kebawa rl)
-CW // TW // NSFW 🔞
-Fantasy
-Harsh words
-Ignore time stamp and typos
-Photo by pinterest, twt, and more
-Give me feedback (be wise reader)
- jika ada kesamaan, kemiripan nama tokoh, cerita atau apapu...
Dengan nafas panjang, Haze mengangkut barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Sedih ia harus meninggalkan rumah itu. Terlalu banyak kenangan sampai untuk melangkahkan kakinya pun sangat berat, pergi menelan pahit harus pindah ke negara asalnya itu.
"Udah beres semua kan ??" Ucap ayah Haze memastikan tidak ada satupun barang pribadi yang tertinggal.
"Udah pah, nanti untuk barang-barang lainnya di kirim aja ke Indonesia, kita ga mungkin bawa semuanya sekarang." Ucap Mama berdiri disamping Papanya, Haze masih terpaku, diam, hanya mengitari pandangannya ke sekeliling rumah.
Papa dan Mama Haze pun menyadari bahwa raut wajah anaknya sangat sedih dan berat untuk meninggalkan negara kelahirannya itu, namun mereka tidak mungkin lama tinggal di Jerman sedangkan kakak perempuannya sendirian di Indonesia setelah kakek neneknya meninggal.
"Dek, Mama tau adek pasti berat tinggalin semuanya termasuk sekolah model adek, tapi kita berusaha untuk mencari sekolah model terbaik di jakarta nanti. Maaf kami ga bisa tinggalin adek sendirian di Jerman, karena rumah ini pun tidak bisa kita tinggali lagi." Ucap Mama sambil mengelus bahu dan Surai rambut halus Haze
Tangis Haze pecah di pelukan Mamanya. Hati Haze sakit, ntah karena ia harus berpisah dengan rumah dan sekolahnya atau karena ia rela menelan pahitnya mengubur dalam cita-cita menjadi model ternama di Jerman, hanya Haze yang tau.
Setelah tenang, Haze dan keluarga pergi meninggalkan rumah itu menuju ke bandara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haze terus menenangkan dirinya dan meng-affirmasi bahwa ia pasti akan kembali ke Jerman, walaupun tidak di waktu dekat.
Semua siap, Haze dan keluarganya masuk kedalam pesawat. Butuh waktu 20 jam lebih Haze habiskan di pesawat. "Sangat membosankan" Gumamnya
-------------------- Gavriel keluar dari ruangan sidang, terlihat sangat tenang setelah selesai sidang perkara berat hari ini.
"Pak jaksa, tunggu sebentar." Ada seseorang yang berteriak kepadanya
Seorang ibu membawa bouquet bunga untuknya sebagai tanda terimakasih untuk menangani kasus anaknya yang meninggal akibat pembunuhan berencana.
"Nak, ehh pak Jaksa yang terhormat. Mohon maaf tolong terima bunga ini karena saya tidak bisa membalas kebaikan pak jaksa dengan cara apa, jadi saya pesan bunga ini jauh hari sebelum persidangan. Saya juga berdoa setiap malam untuk sidang ini, dan akhirnya anak saya bisa beristirahat dengan tenang. Terimakasih pak Jaksa." Ucap ibu dari korban itu
Gavriel tersenyum dan berterimakasih atas hadiahnya, lalu ibu itu pergi dengan tenang dan Gavriel pun kembali ke ruangannya.
Sorak Sorai di ruangannya pun terdengar, rekan kerjanya bertepuk tangan atas keberhasilan sidangnya kali ini.
"Wahh Lo hebat banget Gav, gue salut sama Lo. Ga sia-sia Lo lembur kemaren. Selamat yaa bro." Ucap salah satu rekannya
"Wihh ternyata ada fans berat Gavriel nih yang dateng bawa bunga, kenalin dong ??" Ucap rekannya