Waktu cepat berlalu. Tak terasa April sudah memasuki pertengahan semester kelas XII. Benar. Kalian tidak salah baca. Waktu memang secepat itu berlalu, akan tetapi hubungan April dan Elang masih begitu-begitu saja. Belum ada kemajuan, masih TTM. Teman Tapi Meresahkan. Aish!
Hampir satu jam April rebahan di kasur sambil menatap langit-langit kamarnya. Lama kelamaan gadis itu merasa bosan, dan tiba-tiba teringat kalau seminggu lagi adalah hari pernikahan Pram dan Bu Prita.
April meraih ponsel yang berada di sebelahnya. Mencari kontak Senja, kemudian menghubunginya.
"Ya, Pril?"
Terdengar suara Senja dari seberang telepon.
"Posisi?"
"Gue lagi di rumah sakit. Kenapa?"
"Lo sakit?"
April langsung beranjak menjadi duduk. Khawatir.
"Nggak. Maksud gue lagi jengukin Pak Haikal."
"Oh, kirain. Btw, masih lama?"
"Nggak sih, emang kenapa?"
"Ke rumah Ayah yuk, Ja. Gue kangen, tapi malu kalau ke sana sendiri. Hehe..."
"Ayok! Sekarang aja!"
"Eh, sekarang? Bukannya---
"Gue udahan kok. Tapi lo bisa jemput gue ke sini nggak?"
"Okreh!"
"Gue sharelock lewat WA."
"Sip. Segera meluncur!"
Setelah itu April menutup telepon. Beranjak, berjalan mengambil jaket dan kunci motor.
.
"Widih~ motor baru, Pril?"
"Enggak. Punya bokap gue."
Lalu Senja naik ke motor, dengan April yang mengemudi.
"Punten, bokap yang mana kalau boleh tahu?"
"Pikir sendiri!"
"Haha!" Senja terbahak. Suka sekali kalau lihat April mode ngegas.
Motor mulai melaju, dan Senja masih meneruskan topik pembicaraan tadi.
"Gue pikir bokap lo nggak suka motor."
"Bokap yang mana nih?"
Kini malah giliran April yang bertanya membuat Senja berdecih.
"Si Pak Logasenan terhormat! Gue pikir dia lebih suka naik mobil."
"Emang. Kata Alaric, Bokap beli motor gara-gara waktu itu Mama nyidam kepengen dibonceng motor vespa."
"Wuanjir! Gegara nyidam doang langsung beli Vespa Douglas?! Horang kaya emang beda ya?" Sindir Senja membuat April terbahak.
Waktu liburan, April sempat tour 'ruang galeri' tempat penyimpanan mobil di rumah Loga bersama Alaric. Melihat satu motor yang nyelip di antara banyaknya mobil di sana, membuat April menginginkannya.
"Waktu gue lagi di kandungan, katanya Mama nyidam kepengen dibonceng motor Vespa. Terus, Papa langsung beli dong. Tapi karena Papa bego nggak bisa naik motor, akhirnya dia minta diajarin sama Hendry. Padahal kan bisa ya nyuruh Hendry boncengin Mama sebentar. Tapi dasarnya bucin ya gitu. Tapi setelah gue lahir, tuh Vespa malah dianggurin. Kasian banget si Dogles."
"Buat gue boleh?"
"Tanya Papa lah!"
Dan tentu saja boleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable [END]
Lãng mạn🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Menceritakan tentang arti cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~ [Sebenarnya ini Book lama, cerita pertama yang saya tulis (tahun 2017). Tapi ceritanya sempet hiatus, lalu saya unpub, saya revisi, te...
![Irreplaceable [END]](https://img.wattpad.com/cover/108729465-64-k972972.jpg)