"Senja dan adek lo di arena balap sekarang. Gue minta lo awasin adek gue sekalian."
Informasi yang Alaric terima dari Angin---saudara kembar Senja, membuat pria itu berdecak sebal.
Sebelum mengenal April, Alaric memang sudah lebih dulu mengenal Angin dan Senja.
Alaric bertemu Angin ketika masih SMA. Kala itu, dirinya sedang di keroyok oleh anak-anak dari SMA lain. Angin, pemuda yang mengenakan seragam SMP yang kebetulan lewat bergerak untuk menolong Alaric. Sejak kejadian itu mereka berteman. Lebih tepatnya, Alaric sih yang sokab sama Angin.
Karena itu juga Alaric bisa bertemu Senja, dan mengetahui bahwa gadis itu adalah kembaran Angin. Karena keduanya sama-sama ekstrovert ya gitu... gampang akrab.
Padahal Alaric sudah mengatakan pada Angin, bahwa untuk seminggu ke depan Senja dilarang keluar rumah malam-malam. Ada seseorang yang sedang mengincar Senja karena suatu alasan yang... bisa dibilang konyol.
"Aih, semuanya kok jadi pada ngrepotin!"
Alaric sebel banget. Masalah di rumah saja belum kelar, lah ini... disuruh nanganin masalah eksternal juga?
"Lagian Adam childish banget heran. Masalah sepele aja langsung heboh. Kecipratan air jalanan nggak bikin dia mati, kan? Aish!"
Alaric mengemudikan mobilnya seraya menggerutu.
Begitu sampai di arena balap, dia tak menemukan April. Karena kejadian dirinya yang salah bicara---mengatakan April childish, karena tidak tahu masa lalu April---jadilah Alaric langsung mengorek informasi tentang April, termasuk hobi gadis itu yang ternyata suka balapan dan merupakan anggota Akatsuki yang di pimpin oleh Jion.
"Lah, Al... ngapain lo di sini?" Tanya Jion.
Alaric sudah lama berteman baik dengan Jion. Dia juga merupakan salah satu pelanggan tetap di bengkel Jion. Tidak disangka, ternyata, kebanyakan teman April adalah temannya juga. Dunia memang sungguh sempit.
Oh ya, sekadar informasi, meski Jion masih muda, dia sudah memiliki bengkel mobil sendiri, sekaligus toko sparepartnya. Biasanya, bengkel Jion digunakan untuk markas anak Akatsuki. Tapi kok selama ini Alaric tidak melihat April ya? Atau... tidak ingat pernah bertemu sebelumnya?
"April mana?"
"Tuh!"
Alaric dapat melihat wajah April yang begitu ceria ketika membuka helmnya. Menerima sambutan dari teman-temannya karena lagi-lagi memenangkan pertandingan.
Meski Alaric sudah tahu kalau April sering melakukannya, namun dalam hati tetap merasa khawatir. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan April waktu balapan? Seperti jatuh dari motor? Atau... tiba-tiba mesin motor mengalami problem? Aih, membayangkannya saja membuat Alaric cemas. Apalagi adiknya itu kan masih demam. Terkena angin malam seperti ini apa tidak bahaya?
Tapi alih-alih mengungkapkan kekhawatirannya, Alaric justru memasang wajah tegas sok galak, lalu berjalan menghampiri April.
"Ikut gue balik sekarang!"
"Kita kenal?"
Alaric melotot dong. Jadi sekarang, April sedang pura-pura tidak mengenalnya?
"Yok, cabut!"
April menepuk punggung Jion, menyuruh pria itu bergegas melajukan motornya. Motor yang tadi digunakan balapan, dan sekarang April yang duduk di belakang dengan Jion yang mengemudikan motor tersebut.
Seperti biasa, mereka akan mengadakan pesta dengan makan-makan untuk merayakan kemenangan. Namun, hari ini Rendy absen. Sepertinya pria itu sedang sibuk sehingga akhir-akhir ini jarang ikut berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable [END]
Roman d'amour🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Menceritakan tentang arti cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~ [Sebenarnya ini Book lama, cerita pertama yang saya tulis (tahun 2017). Tapi ceritanya sempet hiatus, lalu saya unpub, saya revisi, te...
![Irreplaceable [END]](https://img.wattpad.com/cover/108729465-64-k972972.jpg)