Begitu pembicaraannya dengan Nyonya Shankara berakhir, April keluar dari kafe dan langsung mencegat taxi. Menolak niat baik Nyonya Shankara yang menawarinya tumpangan.
"Sebenarnya, aku adalah Ibu kandung Elang."
"Selama ini, terjadi salah paham. Seseorang memiliki dendam padaku dan menggunakan cara kotor untuk menjahati keluargaku. Dengan menukar bayiku dengan bayi miliknya."
"Ehm, sepertinya orang itu juga pernah mengusik keluargamu."
"Karina. Karena wanita itu, kamu harus berpisah dengan Papa kandungmu. Dia... mencintai Loga. Melakukan segala cara untuk merebut Loga dari Mamamu. Namun, karena gagal mendapatkan Loga, dia beralih menjebak suamiku. Berpura-pura hamil anaknya, lalu setelah melahirkan malah menukar bayiku dengan miliknya. Karena kejadian tersebut, aku menjadi melakukan kesalahan besar pada putra kandungku."
"Aku menyiksa Elang, dan beberapa kali mencoba membunuhnya."
"Aku sangat menyesal. Aku ingin menebus dosaku pada putraku. Tetapi... sepertinya sulit. Elang... dia sudah terlanjur membenciku."
"Dulu, aku sangat membencinya karena di mataku, dia adalah putra dari wanita yang kubenci. Setiap aku merasa kesal, aku tak segan melayangkan cambuk ke punggungnya."
April menyeka air matanya. Tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Elang waktu itu. Dan dengan bodohnya, April malah menambah luka pria itu, tak segan melayangkan pukulan bahkan pernah membanting Elang hanya karena membuatnya kesal. Meski mampu, Elang tidak pernah membalas pukulan April. Sama sekali tidak pernah. Malahan, Elang selalu ada di setiap April memiliki masalah, menghiburnya di kala sedih.
Ketika SMA, April pernah melihat tubuh Elang yang bertelanjang dada sewaktu hendak berganti kaos olahraga. Dia mendapati banyak luka di punggung pemuda itu.
"Oho, Habanero! Segitu demennya lo lihat badan gue sampai kagak kedip?"
"Oh ini? Biasa, cowok. Luka beginian mah udah biasa."
Waktu itu April percaya saja pada jawaban Elang. Apalagi saat jaman SMA, pemuda itu memang terkenal hobi tawuran dan sering membolos. Dan kerap kali pemuda itu kepergok mengunjungi sasana tinju. Jadi, April tidak ada pemikiran kalau ternyata selama ini luka tersebut Elang dapatkan karena perlakuan kekerasan di rumahnya.
"Kau masih ingat ketika kau datang pertama kali ke kediaman Shankara? Aku pikir, waktu itu kau ingin menemui Aaron. Ternyata bukan, ya? Kau ingin menemui Elang karena tiga hari dia tidak berangkat sekolah, kan? Itu ulahku. Aku mengurung Elang di loteng kemudian mencambuknya.
Waktu itu aku gelap mata. Aku tidak ingin Elang merebutmu dari Aaron. Karena Aaron juga menyukaimu. Jadi, aku menyuruh Elang menjauh darimu. Tentu saja dia menolak, dan masih tetap mendekatimu. Jadi, aku tidak punya pilihan lain selain mengancam akan menyakiti pengasuhnya. Mbok Kasih. Aku rasa, Elang sudah memperkenalkannya padamu."
Karena kejadian itu, April memutuskan menjauh dari Elang. Gadis itu kecewa. Tapi ternyata di balik ucapan Elang yang mengatakan hanya menganggapnya teman waktu itu... Jadi itu alasannya.
"Selain Mbok Kasih, kamu adalah orang berharga bagi Elang, April."
"Tapi...
"Dua hari yang lalu, aku dan suamiku bertemu Loga di suatu acara. Loga mengatakan pada kami soal Elang yang datang melamarmu. Loga mengajukan dua syarat yang harus Elang penuhi jika ingin mendapat restu darinya."
"Berhenti menjadi pilot pesawat tempur dan beralih menjadi penerus Shankara Group. Bukan kah itu sama saja Loga ingin menolak lamaran Elang secara halus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable [END]
Romance🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Menceritakan tentang arti cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~ [Sebenarnya ini Book lama, cerita pertama yang saya tulis (tahun 2017). Tapi ceritanya sempet hiatus, lalu saya unpub, saya revisi, te...
![Irreplaceable [END]](https://img.wattpad.com/cover/108729465-64-k972972.jpg)