🌻35

58 9 0
                                        

Masih jam 3 sore, namun Pram sudah menutup bengkelnya. Sengaja tutup lebih awal karena pekerjaan hari ini memang tidak sebanyak biasanya. Lagi pula pekerjaan yang ada juga sudah selesai lebih awal, mungkin karena mendapat bantuan dari Elang juga yang seharian ini menjadi asisten para montir. Selain itu, sore ini Yuta dan Mahen juga akan pergi menjenguk Jisnu.

Akan tetapi, Pram tidak bisa ikut pergi karena sudah memiliki janji dengan April. Alhasil, Pram hanya menitip satu keranjang berisi buah-buahan yang ia beli untuk diberikan kepada Jisnu. Tentu saja Yuta ikut, karena pria itu sudah berencana ingin melakukan pendekatan dengan Mbaknya Jisnu. Tsah!

"Loh, Lang... kok kamu belum siap-siap?"

"Lah, saya kan jaga rumah, Om. Ngapain siap-siap segala?"

"Jaga rumah apanya? Kita kan mau pergi ke pantai."

"Ehm... saya juga ikut, Om?"

"Ya iya lah. Buruan ganti baju."

"Siap!"

Dengan semangat Elang pergi ke kamar. Pemuda itu hanya mengganti boxernya dengan celana berwarna navy yang Pram belikan tadi pagi, namun tidak dengan kaos putihnya karena baru ganti tadi sehabis mandi. Lalu Elang pergi ke tempat penjemuran untuk mengambil jaket yang sudah Pram cuci. Untung saja sudah kering.

Bertepatan dengan itu, April keluar dari kamar. Gadis itu mengenakan celana panjang navy dan kaos putih dengan luaran kemeja berwarna biru muda.

"Yo! Let's go!" Seru April.

"Bentar."

April dan Elang bingung karena tiba-tiba Pram malah ngacir masuk ke kamar. Lalu kembali dengan membawa kemeja berwarna denim dan memberikannya kepada Elang.

"Om belum kasih tahu ya kalau mau ke pantai nggak boleh pakai warna hijau?"

Sambil menerima kemeja yang Pram berikan, Elang mengernyit bingung.

"Emang kenapa Om?"

"Sebenarnya bukan larangan tertulis sih, tapi imbauan untuk keselamatan pengunjung."

"Katanya, kalau pakai warna ijo lo bakalan diculik sama Nyi Roro kidul. Mau lo?"

"Enggak lah!"

Dengan cepat Elang melepas jaket army yang melekat di tubuhnya, kemudian menggantinya dengan kemeja denim yang Pram berikan tadi.

Pram cuma terkekeh, lalu mengajak April dan Elang untuk bergegas masuk ke mobil.

"Emang bener Om kalau pakai baju ijo bakal diculik Nyi Roro kidul?"

Begitu mobil melaju, Elang yang masih penasaran bertanya pada Pram. Posisinya kini Elang duduk di belakang, sedangkan April duduk di kursi sebelah Pram yang tengah mengemudi.

"Enggak lah. Tapi imbauan tersebut disampaikan karena memakai baju warna hijau dapat menyulitkan tim penyelamat untuk menemukan pengunjung apabila terjadi kecelakaan laut. Karena Pantai selatan kan cenderung berwarna kehijauan. Jadi, sebagai pengunjung lebih baik kita cari aman saja. Hehe"

Mendengar penjelasan Pram, Elang manggut-manggut. Sedangkan April diam-diam tersenyum karena berhasil menjahili pemuda itu.

▪🌻🌻🌻▪

Sesampainya di pantai, hal pertama yang April lakukan tentu saja membeli jajanan yang menurutnya enak. Meski perjalanan dari rumah ke pantai hanya setengah jam, tetapi April sudah merasa lapar.

"Yah, naik delman yuk! Keknya seru keliling pantai sambil naik delman."

"Halah, bilang aja kamu males jalan kaki."

Irreplaceable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang