Suasana di kediaman Pramuda begitu berisik, padahal ini masih pagi. Siapa lagi kalau bukan April pelakunya.
"April mau ikut! Pokoknya April ikuuut!!!"
Pagi ini Pram harus pergi melakukan perjalanan bisnis ke Singapura selama 3 hari untuk membahas peluncuran produk baru perusahaan tempat ia bekerja.
April yang sudah mengenakan seragam sekolah itu malah tidur telentang sambil menghentakkan kedua kakinya ke lantai. Mulai tantrum karena tidak diperbolehkan ikut.
Biasanya jika melakukan perjalanan bisnis ke luar kota mau pun luar negeri April selalu ikut. Selain karena mendadak, juga karena putrinya itu sudah terlalu banyak izin sehingga banyak tertinggal pelajaran, jadi kali ini Pram memutuskan tidak mengajak April. Apalagi sebentar lagi sudah mulai mid semester.
"Ayahhh~"
Pram menghembuskan napas lelah melihat tingkah April yang semakin menjadi. Bahkan gadis itu sampai memeluk kaki Pram yang sedang menarik koper untuk dimasukan ke bagasi mobil. April tidak akan pernah membiarkan Pram pergi tanpanya.
"April nggak akan lepas kalau Ayah nggak ajak April. Pokoknya ikuuut~"
"Pril, kamu nggak malu?"
"Ikuuut~"
"Pril, itu ada Elang loh. Kamu nggak malu diliatin dia dari tadi?"
"Ha?"
Begitu mendongak, April langsung mendelik ketika melihat Elang yang ternyata sedari tadi berdiri di halaman rumahnya, melihat ke arahnya sambil memegang ponsel.
"Wah, akting lo bagus banget, Pril. Cocok lah ya jadi artis sinetron azab."
Sontak April beranjak, berlari ke arah Elang untuk merampas ponsel pemuda itu.
"Lo rekam gue?! Hapus sekarang!"
Elang yang memang lebih tinggi dari April langsung menjauhkan ponselnya seraya menahan kepala gadis itu yang bergerak brutal ingin merebut ponsel di tangannya.
Melihat adegan rusuh seperti itu tidak membuat Pram ingin melerai, justru hal itu dijadikan kesempatan untuk bergegas masuk ke mobil.
"April, Ayah berangkat ya~"
Pram menyembulkan kepalanya melewati jendela pintu mobil.
"Ayah, April ikut!"
Pram malah dadah-dadah. "Nanti Ayah bawain oleh-oleh buat April. Dah, April~sekolah yang bener ya sayang. Elang, titip April ya."
"Siap, Om!"
Lalu mobil Pram melaju meninggalkan pekarangan rumah.
"AYAAAH~"
"Udah, nggak usah cosplay jadi Nemo! Buruan ambil tas lo. Kita berangkat sekarang!"
"Aish!"
April berbalik, berjalan masuk untuk mengambil tas sekolahnya seraya menghentakan kakinya.
"Anjir, gemes banget gue!"
Ingatkan Elang untuk menahan diri agar tidak mencubit pipi April. Bisa ditendang dia nantinya.
▪🌻🌻🌻▪
Hari ini adalah hari pertama April dan Elang duduk semeja, membuat teman-teman di kelasnya beberapa kali menoleh ke tempat duduk paling belakang dekat jendela itu, memastikan mereka tidak sedang baku hantam.
"Lo jauhan dikit sono!"
April mendorong kursi Elang supaya menjauh darinya. Namun pemuda itu kembali mendekatkan kursinya ke April, dan begitu seterusnya. Hingga...
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable [END]
Romance🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Menceritakan tentang arti cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~ [Sebenarnya ini Book lama, cerita pertama yang saya tulis (tahun 2017). Tapi ceritanya sempet hiatus, lalu saya unpub, saya revisi, te...
![Irreplaceable [END]](https://img.wattpad.com/cover/108729465-64-k972972.jpg)