"Bisa berhenti mondar-mandir? Kau membuat kepalaku jadi pusing."
Jillian yang sudah tidak tahan melihat Loga yang sedari tadi cosplay jadi setrikaan.
"Lian, apa Alaric sudah menghubungimu lagi?"
"Belum. Terakhir ya dua jam yang lalu. Mungkin sekarang Al masih dalam perjalanan, jadi tidak sempat mengecek ponsel."
"Jika benar mereka naik pesawat bukankah seharusnya sudah tiba dari tadi? Aku jadi curiga. Lebih baik aku menyusulnya."
Jillian menahan lengan Loga, lalu menarik pria itu agar duduk di sofa.
"Alaric sudah bilang kalau dia akan membawa April kembali. Jadi, bisakah kau bersabar?"
"Sabar? Ini sudah hari ketiga April meninggalkan rumah. Jika Alaric tidak mencegahku malam itu, aku pasti sudah menemukan April. Bukannya bergegas mencari, Alaric malah menyuruhku untuk membiarkan April bertemu bajingan itu. Sebenarnya, Alaric itu berpihak pada siapa? Tidak bisa dibiarkan! Aku harus menyusulnya, Lian. Bagaimana pun caranya, aku harus membawa April dari genggaman si bedebah brengsek itu. Bila perlu, aku akan menghabisinya."
Loga sudah beranjak, akan tetapi tiba-tiba tubuh pria itu mematung ketika melihat sosok gadis di belakang Alaric.
"April."
Jillian berlari melewati Loga, lalu merengkuh April, memeluknya erat.
"Mama kangen banget sama kamu, sayang."
Akan tetapi April tidak merespon membuat Jillian melepas pelukannya, tersadar kalau perbuatannya itu membuat putrinya merasa tidak nyaman.
"Sudah puas berlibur?"
April hanya diam ketika mendengar sindiran Loga.
"Beraninya menipu Papa lalu kabur menemui si brengsek itu."
"Loga, bisakah kau tidak membicarakan hal itu dulu?"
"Tidak bisa, Lian. Selama ini aku sudah cukup sabar menghadapi anak itu. Ternyata sikap baikku selama ini malah membuatnya menjadi bertingkah seenaknya. Sebenarnya, apa yang membuatmu terus menempel pada Pram? Apa dia memberikan sesuatu yang tidak bisa aku berikan padamu sehingga kau memilih tinggal dengan si bedebah brengsek itu?"
"Cukup, Pa."
"Katakan, apa yang harus aku lakukan agar kau berhenti menemui si brengsek itu?"
"Sudah, Pa. Yang terpenting April sudah kembali, kan?"
Loga mengabaikan perkataan Alaric. Bahkan waktu Jillian menariknya agar menjauh pun, Loga tak bergeming.
"Kau tidak punya mulut?"
"Jika kau tidak berhenti, aku akan membunuhmu sekarang juga." Bisik Jillian seraya menarik suaminya menjauh. Jika dibiarkan, Loga pasti akan semakin menggila.
"Kenapa baru sekarang?"
Seketika langkah Loga dan Jillian terhenti.
"Bukankah sejak awal kalian yang membuangku?"
Sontak semua orang menoleh ke April. Mendapati wajah sendu seorang gadis yang tertunduk putus asa.
Jillian hendak mendekat, akan tetapi April lebih dulu menghindar. Menyuruh wanita itu agar diam di tempat dan melarangnya untuk mendekat.
"April... Mama tidak pernah membuang April."
"Lalu kenapa Mama tidak kembali?"
"Mama minta maaf."
"April sadar kalau waktu itu April memang nakal, suka buat masalah. Mungkin karena itu Mama memilih pergi meninggalkan April."
"Sayang, tidak begitu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable [END]
Lãng mạn🌻Ini kisahnya April dan Elang🌻 Menceritakan tentang arti cinta, keluarga, pengorbanan, kesetiaan, dan penantian~ [Sebenarnya ini Book lama, cerita pertama yang saya tulis (tahun 2017). Tapi ceritanya sempet hiatus, lalu saya unpub, saya revisi, te...
![Irreplaceable [END]](https://img.wattpad.com/cover/108729465-64-k972972.jpg)