Kohaku Nigihayami kini berdiri di depan gerbang besar yang merupakan gerbang masuk menuju area Akademi Terra. Gerbang yang menggandeng tembok tinggi nan panjang yang menjadi pagar pelindung wilayah tempat itu. Selang beberapa detik, pintu gerbang terbuka dan terlihat seorang pria yang menggunakan pakaian seragam Guardian menyambut Haku.
"Kohaku Nigihayami-san, selamat datang. Ther Vasilis-sama telah menantikanmu di ruangannya," kata pria itu.
Haku melangkahkan kaki memasuki area akademi. Ia terkesiap karena takjub menatap area di sekitarnya.
Wilayah yang sangat besar dan luas dengan penataan di dalamnya yang begitu terlihat indah dan rapi. Suasana asri yang ditampilkan oleh halaman, bunga-bunga, dan pepohonan berpadu dengan bangunan-bangunan bergaya modern yang terdapat di wilayah tersebut.
Haku terus berjalan menelusuri jalan di depannya dan begitu asyik memanjakan matanya memandangi tempat yang pertama kali ia kunjungi.
Haku hanya melihat Akademi Terra yang tertutupi oleh gerbang dan tembok besarnya sehingga tidak pernah melihat isinya. Ia hanya tahu bahwa area akademi ini sangat besar. Tidak lupa satu bangunan besar akademi yaitu Gedung Seni dan Museum Midorichou yang pernah ia masuki.
Haku lalu menyadari sesuatu. "Astaga, aku lupa menanyakan tempatnya Ther Vasilis!" Pemuda itu segera melihat sekelilingnya, akan tetapi tidak terlihat siapa pun.
"Ga-gawat! Aku harus kemana sekarang?" tanyanya mulai panik. "Aku harus tanya siapa?"
Haku yang berjalan dengan kebingungan kini menambah kecepatan langkahnya dan terus melihat sekeliling tanpa arah dan...
Buk!
"Oh, maaf!" ucap Haku segera kepada orang yang ditabraknya.
Haku menatap seorang pemuda yang terlihat seumuran dengannya. Pria itu tengah menatapnya dengan tatapan yang terlihat kesal.
Rambutnya berwarna merah terang dengan sepasang bola mata berwarna cokelat tua. Gaya rambutnya terlihat acak-acakan dengan mengenakan ikat kepala berwarna hitam. Ia mengenakan kimono berwarna biru suram yang dilapisi oleh mantel cokelat yang terbuka. Mantel yang panjang hingga menutupi dengkul kakinya.
"Maaf, aku tidak sengaja. Kalau begitu, aku permisi..." Haku beranjak meninggalkan pemuda tersebut, akan tetapi pemuda itu segera manyambar bahu kanan Haku untuk menahan pria berambut putih itu meninggalkannya.
"Oi, mau kemana?" tanya pria itu dengan suara yang terdengar ketus.
"Aku ada keperluan dengan wakil kepala sekolah Akademi Terra, Ther Vasilis," jawab Haku polos.
Raut pria itu berubah menjadi terkejut saat mendengar jawaban Haku. Tubuh Haku ditarik sehingga kini menghadap seutuhnya pada pemuda tersebut. Ia memegang erat kedua bahu Haku yang membuat Haku terkejut dan bingung.
"Ther Vasilis kamu bilang?!" tanyanya dengan memandang tajam sehingga saat itu Haku mengira pria di depannya akan memulai perkelahian, tetapi hal tersebut tidak terjadi karena seketika wajah pria tersebut terlihat senang atau mungkin lebih tepatnya lega.
Pria yang lebih tinggi itu melepaskan Haku dan tersenyum. "Aku Daichi Matsuyama, panggil saja Daichi! Desember ini 18. Aku akan bergabung di sekolah ini. Kamu siapa?"
"Kohaku Nigihayami. Kamu bisa memanggilku Haku. Em, Juli ini 17. Aku juga akan bergabung di sekolah ini," jawab Haku yang mencoba mengikuti gaya perkenalan yang dilakukan oleh Daichi.
Daichi tertawa karena senang dan puas mendengar jawaban Haku. "Aku benar-benar gak menyangka akan bertemu dengan orang yang memiliki tujuan sama denganku. Aku sudah lama berkeliling tanpa tahu harus kemana dan mulai kewalahan hingga kesal."
![](https://img.wattpad.com/cover/50445731-288-k689685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXISTENCE [END]
Fantasy*Seri ke-1 The Existence Series* [15+] Pandangan orang-orang di tempat kelahirannya yang selalu menatapnya dengan sinis dan ketakutan, tanda lahir di punggung telapak tangan kirinya yang membuat dirinya dipanggil "Titisan Iblis" atau "Anak Pemb...