Sebelum sempat menyelesaikan pemikiran tentang batu kecil yang tengah dipegangnya, perhatian gadis itu terpecah akibat mendengar pertanyaan Longwei. "Kenapa ada makhluk Terra di sini?"
Gadis itu beralih menatap Longwei dan Haku yang saling memperhatikan satu sama lain dengan ekspresi terkejut bercampur kebingungan.
"Karena kita di Terra," jawab si gadis santai sembari memasukkan batu yang dipungutnya tadi ke dalam saku celananya.
"Yang aku tanyakan kenapa bisa bersamamu di Limbo! Tentu saja di Terra ada makhluk Terra! Apa kau pikir aku bodoh?!" gerutu Longwei terlihat sebal dan dibalas dengan anggukan samar sang gadis yang membuat wajah Longwei memerah karena menahan marah.
Haku yang sempat terlihat terkesiap menatap Longwei kini berubah menjadi serius menatap gadis di depannya. Dengan satu tarikan napas panjang.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Tempat apa ini? Aku mendengar sebutan Limbo, apa itu? Legiun itu apa? Dia menyebutmu Guardian, apa yang dimaksud dengan itu? Nephilim itu apa? Aku melihatmu keluar dari gerbang di gedung tadi, gerbang apa itu? Apa kamu bukan dari dunia ini?"
Gadis itu dan Longwei terdiam heran mendengar pertanyaan Haku yang begitu banyak dan diucapkan dengan cepat, tapi jelas.
Sang gadis terdiam menatap Haku yang tengah menatapnya dengan serius. Ia menyadari bahwa pemuda di depannya itu tidak akan berhenti hingga mendapatkan jawaban yang memuaskannya.
"Untuk pertanyaan pertama, yang terjadi adalah penyerangan yang biasa dilakukan oleh ras iblis, para penghuni Dunia Kegelapan atau yang disebut dengan Netherworld. Mereka menarik dan memperangkap makhluk yang menjadi target mereka ke dalam suatu dimensi kegelapan yang tertanam dan tersembunyi dalam 4 dunia cahaya, yaitu Terra, Ayriauna, Calantha, dan Ellinor. Dan dimensi kegelapan itu adalah Limbo, tempat kita berada sekarang," jelas gadis itu.
"Dimensi Limbo sedikit menyerupai dimensi dunia normal atau dunia yang sering kau lihat setiap harinya. Limbo memiliki bulan yang seperti dilumuri darah dengan langit yang terkadang gelap berwarna ungu tua dan terkadang merah. Terdapat beberapa tempat yang lebih luas di Limbo dibandingkan di dunia normal. Ini menjawab pertanyaan kedua dan ketiga-mu.
"Guardian, yaitu sebutan organisasi bagi kumpulan orang-orang spesial di setiap Dunia Cahaya yang bertugas melindungi penghuni dunia mereka dari segala bahaya yang diakibatkan oleh para ras kegelapan. Mereka memberikan klasifikasi terhadap iblis menurut kekuatan dan kemampuan mereka. Makhluk yang kau lihat tadi adalah iblis level 2 yang juga merupakan Legiun. Legiun merupakan pasukan iblis yang melayani iblis yang jauh lebih kuat.
"Kurasa itu menjawab pertanyaanmu yang lain," lanjut gadis bermanik merah itu.
Tapi sebagai level 2, iblis tadi berbeda. Ada yang terasa aneh. Apa ada hubungannya dengan batu yang kutemukan tadi? tanya gadis itu dalam hati.
"Lalu Nephilim?" Haku mengingatkan.
"Ah benar, Nephilim," ujar gadis itu tersadar. "Nephilim adalah sebutan bagi anak darah campuran. Yaitu hubungan yang terjadi antar dua ras. Malaikat dan Iblis atau Manusia dengan Malaikat."
Setelah menjelaskan hal tersebut, sang gadis menarik napas panjang seperti lega telah menyelesaikan penjelasannya. Wow, kurasa aku bisa mendapat nilai A+ bila ada ujian dengan pertanyaan seperti tadi. Tepuk tangan untuk diriku sendiri, pujinya dalam hati dengan nada malas.
Haku terdiam. Wajahnya terlihat memucat. Tangannya mengepal dan terlihat sedikit gemetar setelah mendengar penjelasan itu. Ia menarik napasnya yang terasa berat. "Lalu kenapa makhluk seperti itu mencariku? Mengapa dia menyebutku Nephilim?"
"Harusnya kau yang lebih tahu mengenai hal itu!" Longwei menimpali dengan terbang mendekati tuannya. "Kenapa kau tidak tanyakan pada orangtuamu? Atau Guardian yang bertugas menjagamu, itu pun kalau ada."
"Eh?" Entah berapa kali Haku menampilkan wajah bingung, tapi kini ekspresinya segera berubah sedih. Bagaimana bisa ia menanyakan hal itu kepada orangtuanya jika ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan mereka.
Haku tidak mengenal orangtuanya. Semenjak ia lahir, ia dirawat oleh keluarga Nigihayami, yaitu Akina Nigihayami yang merupakan Nenek Haku dan Pamannya, Kanata Nigihayami.
Gadis itu terdiam memperhatikan Haku dan teringat bahwa masih ada pertanyaan yang belum ia jawab. Kurasa itu tidak perlu lagi. Kemungkinan besar dia juga lupa. Dia sudah terlihat begitu syok atas apa yang diterimanya saat ini.
Si gadis lalu mengarahkan pandangannya ke langit. "Sudah waktunya kembali ke dunia normal," katanya.
Mendengar itu, Haku ikut mengarahkan pandangannya ke langit. Langit yang berwarna keunguan gelap yang terang akibat sinar bulan yang berwarna darah, kini perlahan menjadi hitam dan bulan kembali bersinar putih.
"Apa yang terjadi?" tanya Haku terus menatap perubahan yang terjadi di atasnya.
"Saat kau tertarik ke dalam Limbo, untuk keluar darinya kau harus membunuh iblis yang membuatmu berada di dimensi kegelapan itu atau dengan membuka pintu Limbo yaitu Rift," jawab gadis itu.
Haku memperhatikan sekelilingnya. Gedung-gedung yang hancur, retak, dan karatan kembali menjadi gedung-gedung yang indah dan bersinar terang.
"Apa kita sudah di dunia normal?" tanya Haku terus memperhatikan perubahan sekitarnya. Lalu ia dikejutkan dengan suara klakson mobil-mobil yang hulu-halang di jalanan tempatnya berada kini.
Saat itu juga ia dapat merasakan tangannya dengan keras dan cepat ditarik menuju pinggir jalan.
"Apa yang kau lakukan di tengah jalan raya seperti itu?!" Suara yang tidak asing itu membangunkan Haku dari rasa bingung bercampur kaget dengan perubahan Limbo ke dunia normal.
Haku kini menatap pamannya yang melihat dirinya dengan wajah pucat. Kanata terlihat ketakutan dan begitu cemas. "Bukankah kubilang tetap berada di dalam gedung! Kenapa kau bisa berada di sini?"
Haku tidak menjawab. Pria muda itu mengarahkan pandangannya ke segala arah mencari seseorang yang telah menyelamatkannya dari Legiun Kadal. Sosok gadis yang ia cari sama sekali tidak terlihat. Menghilang begitu saja tanpa suara dan jejak, seakan-akan kejadian tadi tidak ada dan hanya sebuah khayalan atau bahkan mimpi.
Haku lalu melihat bajunya yang kotor dan sedikit tersobek. Membuatnya yakin bahwa kejadian yang baru saja ia alami adalah nyata. Gadis itu benar-benar ada. []
____________________
Trivia ^^ :
-> Nama 2 Dunia disini berasal dari bahasa Latin = Terra (Bumi), Ayriauna (Suci/Kuat). Sedangkan Calantha (Mekar indah) berasal dari bahasa Yunani, Ellinor (Cahaya) berasal dari bahasa Prancis. Untuk Netherworld memiliki artian dunia bawah.
->Rift berarti sebuah ruang terbuka atau celah. Cocok sebagai nama pintu masuk dan keluar dari Limbo dalam cerita ini. FYI, nama Rift juga digunakan sebagai tempat keluar dari Limbo dalam Game DMC ^^. (Yah, author maniak game ><)
____________________
A/N:
Hai...^^ aq kembali dengan chapter baru! Smoga gak pada bosen yah...>< Chapter ini sedikit menjelaskan istilah2 yang bakal sering readers temuin dalam cerita ini.
Thanks buat readers yang udah mau sempatin waktunya buat baca cerita q. Thanks juga buat kalian yang udah masukin cerita q ke perpustakaan 'n daftar bacaan kalian...q sungguh terharu T-T *lebay mode On*
Vote,Comment + saran akan buat q jingkrak2, tp itu hak kalian,nyahahaha...
See you next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXISTENCE [END]
Fantasía*Seri ke-1 The Existence Series* [15+] Pandangan orang-orang di tempat kelahirannya yang selalu menatapnya dengan sinis dan ketakutan, tanda lahir di punggung telapak tangan kirinya yang membuat dirinya dipanggil "Titisan Iblis" atau "Anak Pemb...