Pemuda berambut putih itu menjelaskan apa yang telah didengarnya dari Juro—sosok yang berasal dari Dunia Calantha yang melakukan Soul Contract dengan Yuji Katsura, seorang Guardian Terra sekaligus guru di Akademi Terra.
Setelah perbincangan dengan Juro, Haku melakukan pencarian informasi lebih lanjut mengenai Soul Contract dari buku-buku di Perpustakaan akademi yang membuatnya segera melarikan diri ke apartemen ini untuk menemui Reia.
Reia terus terdiam dengan memasang poker face andalannya yang begitu ampuh menutupi perasaan yang tengah dirasakannya. Gadis itu tidak merasa baik saat ini karena hari ini ia dihadapkan dengan rentetan kejadian yang dianggapnya rumit dan itu merupakan hal yang paling dibenci oleh Reia mengingat dirinya selalu berusaha menghindari masalah dan selalu ingin segala sesuatu berjalan mudah atau terasa sederhana.
"Aku menolak," kata Reia. "Memang benar salah satu cara yang dapat membantu pengendalian kekuatan adalah melakukan Soul Contract. Tapi itu hanya bisa dilakukan oleh Guardian Kelas level Summoner dan tingkat atasnya."
"Bukankah kamu memiliki kemampuan itu," sela Haku yang membuat Reia mengangkat kedua alis. "Kamu memiliki Partner Longwei yang merupakan Ras Xylia berjenis Syllis, kan?"
Ras Xylia merupakan Ras yang berasal dari Dunia Calantha. Ras Xylia memiliki 2 jenis, Elf dan Syllis atau yang biasa dikenal oleh para manusia dengan sebutan Peri—bertubuh kecil dan memiliki sayap. Dengan penampilan seperti itu, Haku mengambil kesimpulan bahwa Longwei merupakan makhluk berjenis Syllis dan menjadi Partner Reia.
Longwei adalah Syllis, kau bilang? Apa kau sedang melucu?! Kau perlu lebih banyak belajar, Bung. Longwei hanya bertubuh kecil dan apa kau lihat ia punya sayap? ucap Reia dalam hatinya.
Reia menarik napas untuk mempertahankan sikap tenangnya. "Tidak hanya itu, Soul Contract juga harus didukung kecocokan resonasi jiwa antar pasangan dan kekuatan mereka saling melengkapi."
"Saat kamu membantuku terlepas dari perubahan menjadi iblis, aku merasakan kekuatanmu yang menjalar dalam tubuhku. Aku yakin, jiwa kita sangat cocok untuk beresonasi dan kekuatanmu dapat menahan kekuatanku yang enggak terkendali. Selain itu, aku merasa dapat melakukan segalanya asal kamu ada di sampingku," kata Haku menatap Reia dengan penuh kesungguhan.
'Dapat melakukan segalanya asal kamu ada di sampingku', dia bilang? Reia terdiam sesaat, lalu, "Pffftthahahahaha..." Reia tertawa lepas karena ucapan Haku.
Haku terlihat bingung melihat reaksi Reia, lalu mengernyitkan alisnya. "Apa kamu kira aku bercanda?"
Reia mencoba menghentikan tawanya dan berhasil. "Haku, aku pernah bilang masalah kekuatanmu yang tidak terkendali berasal dari hatimu yang tidak tenang atau karena adanya trauma. Kau harus mengobati trauma-mu untuk dapat mengendalikan kekuatanmu ... Tidak. Lebih tepatnya percayalah pada dirimu sendiri agar dapat mengendalikan kekuatanmu."
"Tapi itu akan memakan waktu yang lama. Para Alistair atau Conquistador dapat kapan saja melukai orang-orang yang kusayangi. Aku membutuhkan cara yang cepat untuk mengendalikan kekuatanku dan melindungi mereka. Cara tercepat adalah Soul Contract," Haku bersikeras.
"Berbeda dengan Familiar, Soul Contract bagi Partner memiliki jangka waktu yang bebas, karenanya saat aku benar-benar berhasil mengendalikan kekuatanku, kita akan mengakhiri Soul Contract. Selama waktu Soul Contract terjalin, aku akan mencoba belajar untuk mengobati traumaku dan aku membutuhkan bantuanmu untuk mengobatiku."
Oh, sekarang aku menjadi doktermu? Reia berkomentar dengan sinis di dalam hatinya. Reia terdiam memperhatikan Haku. Dia sadar bahwa pemuda itu tengah putus asa untuk melindungi orang-orang yang disayanginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/50445731-288-k689685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXISTENCE [END]
Fantasy*Seri ke-1 The Existence Series* [15+] Pandangan orang-orang di tempat kelahirannya yang selalu menatapnya dengan sinis dan ketakutan, tanda lahir di punggung telapak tangan kirinya yang membuat dirinya dipanggil "Titisan Iblis" atau "Anak Pemb...