#15 Gulungan Air

349 22 3
                                    

Warna mata Se Woo yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi biru tua yang tajam.

"Ma... mata itu--" Choi Min Ji terbelalak.

"Wah, ternyata kalian sudah tahu ya? Padahal aku ingin membuat 'kejutan' untuk kalian."

Lee Joong Hae berlari ke arah Se Woo dan Choi Min Ji berteriak.

"HENTIKAN, JOONG HAE! KAU BISA MATI!"

Lee Joong Hae berhenti tepat di depan Se Woo. Se Woo menatap mata Joong Hae dengan mata birunya.

"Pergi."

Seketika tubuh Joong Hae terlempar jauh ke belakang dan tergeletak di antara rerumputan.

Se Woo menatap Jung Won Gak dan Choi Min Ji bergantian, "Kalian juga ingin coba?"

"Sial!" Umpat Choi Min Ji kesal. Ia akan berhadapan langsung dengan Se Woo, namun Jung Won Gak menahannya.

"Jangan macam-macam, Min Ji. Kita beruntung dia tidak menyuruh Joong Hae untuk mematahkan lehernya sendiri."

Choi Min Ji terdiam, "Apa yang harus kita lakukan?"

Jung Won Gak tersenyum, "Kita tunggu sebentar lagi."

Se Woo yang heran kenapa tidak ada yang menyerangnya mulai bicara, "Ada apa dengan kalian?"

"Sekarang Choi Min Ji, dekati dia." Jung Won Gak memberi aba-aba.
"A... apa? Kau ingin aku mati?"
"Ikuti saja kataku. Aku jamin kau tidak akan mati. Percayalah."

Choi Min Ji awalnya terdiam dan ia mengangguk. Ia berlari mendekati Se Woo.

"Kenapa harus perempuan yang maju?" Se Woo menatap Choi Min Ji yang hendak memukulnya.

Dheg!
Warna mata Se Woo yang tadinya biru tua kembali menjadi hitam dan...

BUAK!
Pukulan Choi Min Ji tepat mendarat di wajah Se Woo. Se Woo terpental jauh hingga ke ujung.

Jung Won Gak dan Choi Min Ji mendekati Se Woo yang tergeletak di rerumputan.

"Bodohnya kau meminum teh yang kusuguhkan pada kalian." Jung Won Gak tertawa puas.

Flashback on

"Ada keperluan apa kalian datang kemari?" Jung Won Gak meletakkan dua gelas teh di meja.

"Bukan sesuatu yang istimewa kok. Anda penjaga CCTV Rumah Sakit Umum Seoul di siang harinya kan?" Tanya Yoo In. Se Woo yang duduk di samping Yoo In meminum teh yang disediakan.

Flashback off

Di... dia memasukkan 'sesuatu' ke teh itu. Batin Se Woo dengan hidungnya yang sudah berdarah.

"Kau tak akan bisa menggunakan kekuatanmu karena obatnya sudah mulai bekerja di dalam tubuhmu."

Se Woo bangkit dan menatap mereka berdua tajam, "Sayangnya Nona Muda tidak meminum teh itu."

"Meskipun Kim Yoo In meminum teh itu, dia akan baik-baik saja karena dia benar-benar manusia." Ujar Jung Won Gak sinis, "Tidak sepertimu, manusia pengkhianat."

Se Woo tersenyum sinis, "Kau melakukan kesalahan besar jika hanya meracuniku."

"Apa maksudmu?!"

Syat!
Sesuatu yang kecil dan tajam berhasil menggores pipi Jung Won Gak dan Choi Min Ji. Mereka berdua segera menoleh ke belakang.

"Akhirnya aku bisa keluar juga." Ujar Yoo In yang ternyata menggores mereka sambil meregangkan badannya, "Kau tahu menunggu itu rasanya apa? Melelahkan."

"Kau!--" Choi Min Ji memasang kuda-kuda.

"Hei, aku tidak mengajak kalian bertengkar--" Yoo In menjauh beberapa langkah kemudian tersenyum licik, "--kecuali jika kalian memang ingin melawanku."

Jung Won Gak dan Choi Min Ji langsung berlari ke arah Yoo In yang menatap mereka datar.

Sesuatu yang tipis tetapi sangat keras menghalangi pukulan mereka. Yoo In menghalangi mereka dengan air yang ia bekukan dan seketika mereka berdua terlempar ke samping.

"Padahal aku tidak memerintahkanmu untuk meminum tehnya. Beraninya kau bergerak tanpa perintahku?" Yoo In menatap tajam Se Woo yang sudah berdarah di mana-mana.

"Maafkan saya. Saya akan menerima hukumannya nanti."

"Siapa yang bilang aku ingin menghukummu nanti?" Yoo In menatap Jung Won Gak yang telah bangkit, "Kau akan kuhukum sekarang."

"NONA MUDA! DI BELAKANG ANDA!"

Dengan gesit, Yoo In menghindari pukulan dari Lee Joong Hae yang ternyata sudah bangun.

"Wah, kau bangun cepat juga." Ujar Yoo In sambil menatap Lee Joong Hae yang kesal karena pukulannya meleset, "Lain kali kau harus melangkah tanpa suara. Pendengaranku ini di atas rata-rata loh."

Jung Won Gak, Lee Joong Hae, dan Choi Min Ji berkumpul dan membicarakan sesuatu.

"Kim Yoo In telah keluar. Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Choi Min Ji, "Dia punya kekuatan yang jauh lebih hebat dari pelayannya itu."

"Tidak ada cara lain. Apapun yang berisiko terhadap misi kita harus segera dilenyapkan. Apapun itu."

"Oh? Jadi penyelundupan obat-obatan adalah salah satu dari misi kalian?"
Yoo In menyahut dengan suara keras, "Aku baru saja bilang pendengaranku di atas rata-rata. Kalian lupa?"

Mereka bertiga langsung berlari ke arah Yoo In dan Yoo In langsung menghadang mereka dengan kekuatannya yang sebelumnya.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan fisik kita. Kita harus menggunakan 'kekuatan' kita." Ujar Jung Won Gak.

"Ka... kau yakin?" Choi Min Ji ragu, "Bagaimanapun juga dia adalah manusia. Jika kita membunuhnya--"

"Kita akan menghapus ingatannya." Lee Joong Hae menyela, "Tapi kelihatannya akan sulit menangkapnya tanpa melukainya."

"Kita serang saja secara bersamaan dan aku harap kalian bisa mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kim Yoo In bisa mendengar apapun yang kita bicarakan." Jung Won Gak siap menyerang diikuti Lee Joong Hae dan Choi Min Ji.

Mereka berlari dengan kecepatan penuh. Tetapi...

Mereka semua langsung terlempar jauh ke belakang dan baju mereka sobek di sana-sini.

Di sekeliling Yoo In terdapat pusaran air yang mengelilinginya.

"I... itu--" Se Woo membulatkan matanya,

"Water Fold."

To Be Continued~

Note: Chapter 15 terbit nih. Ada yang nungguin nggak? Plis ada, pliiss #ngarep
Vote dan komentarnya ditunggu^^

God Only KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang