#53 Senyuman Khasmu

274 18 0
                                    

Aku menepuk-nepuk punggung Han Na yang masih terisak. So Eun sibuk menghapus air matanya dengan tisu.

"So Eun, aku minta tisu." Pinta He Ra. So Eun memberikannya dan He Ra juga menghapus air matanya. Aku melepaskan pelukanku dan pergi keluar untuk menenangkan emosiku.

Emosiku kembali membuncah saat melihat dengan mataku, Detektif Hwang telah terbaring di dalam peti. Kenapa kematian Detektif Hwang begitu merobek perasaanku? Seakan aku kembali membuka luka lama.

Luka itu...

Saat kulihat mayat keluargaku terbujur kaku tanpa kepala dan melihat Soo In oppa mati di depan mataku.

Luka itu...

Saat semua orang menjauhiku. Saat semua orang iri padaku. Padahal aku tak melakukan apapun pada mereka. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Apakah itu merupakan kesalahan besar?

Aku mengepalkan tanganku erat. Amarah kembali habis menerkam logikaku. Yang ada hanya rasa benci.

Benci. Dendam.

Aku akan membunuhnya. Aku akan membuat Kim Jin Se mati di depanku! Akan kuseret dia ke neraka bersamaku!

***

Kami pun akhirnya pamit pulang. Han Na dan ibunya masih menorehkan senyum di bibirnya.

Bahkan senyum Han Na dan ibunya sama persis.

Aku kembali naik kereta dan kembali ke sekolah. Se Woo sudah menjemputku dan aku segera masuk ke mobil.

"Bagaimana Nona Hwang Han Na? Apakah dia baik-baik saja?"

"Menurutmu jika manusia kehilangan orang yang sangat dicintainya, apakah dia baik?"

"Tidak. Dia tidak akan baik-baik saja."

"Ya sudah."

Hening. Aku kembali menatap keluar jendela mobil.

"Se Woo, Inspektur Kang akan ke rumah 1 jam lagi. Kita harus bersiap."

"Baiklah, asalkan Nona Muda tidak mengamuk seperti tadi di kantor NIS saat tahu kenyataannya."

"Tentu."

***

Saat ini aku dan Inspektur Kang sedang duduk berhadapan di ruang tamu rumahku. Setelah meminum teh masing-masing, Inspektur Kang berdehem untuk memulai pembicaraan.

"Kim Yoo In, saya tahu betapa kecewanya Anda."

"Ya. Tentu saja."

"Mayat Detektif Hwang ditemukan di kantor NIS dan Detektif Hwang meninggal karena diracun dengan racun jenis yang sama dengan kasus Three Nails Killer."

Sudah kuduga.
"Kapan perkiraan kematiannya?"

"Kira-kira di antara jam 2 atau 3 pagi."

"Kapan kalian tahu Kim Jin Se kabur dari sana?"

"Saat saya melihat mayat Detektif Hwang, saya langsung menuju tempat Kim Jin Se ditahan. Tahanan itu dikunci, tapi ia sudah tidak ada di sana."

Aku terdiam. Apakah Kim Jin Se punya kekuatan teleportasi?

"Kapan kalian menemukan mayatnya?"

"Sekitar jam 4 pagi."

"Di bagian kantor mana mayatnya ditemukan?"

"Lorong kedua di ruang pertama tempat para penjahat kasus divisi 2 ditahan."

Aku berpikir, "Bukannya divisi 2 itu... divisi yang menangani kasus kemasyarakatan tertutup?"

"Ya. Anda benar."

"Lee Joong Hae... ditahan di sana kan?"

Inspektur Kang menatapku, "Ya. Anda benar."

Ah! Inspektur Kang tidak tahu jika Lee Joong Hae dan Kim Jin Se berhubungan! Jadi kasus ini... ada hubungannya dengan Lee Joong Hae?

Aku menatap Inspektur Kang serius, "Inspektur, Kim Jin Se dan Lee Joong Hae membuat racun itu bersama-sama."

Inspektur Kang kaget, "Apa?!"

"Lee Joong Hae dan Kim Jin Se yang memberitahukan hal itu padaku. Racun itu diberi nama Tueur Mortelle."

"Tueur Mortelle?"

"Ya. Sebaiknya kalian segera menginterogasi Lee Joong Hae. Aku yakin dia nggak akan bicara pada kalian pada awalnya dan masih bagus juga--"

"--jika Lee Joong Hae belum kabur dari penjaranya."

Inspektur Kang tiba-tiba bangkit dan itu mengagetkanku.

"Saya... saya belum melihat Lee Joong Hae... seharian ini."

Aku tersenyum, "Sudah kuduga. Kalian nggak akan menyadarinya karena shock dengan kematian Detektif Hwang."

"Saya harus segera pergi." Inspektur Kang segera berlari keluar.

Aku tertawa, "Bodoh."

Se Woo pun muncul dari balik pintu, "Bagaimana? Apa ada petunjuk?"

Aku berpikir, "Kita harus melihat ke lorong kedua di ruang pertama, tempat mayat ditemukan dan kita harus tahu juga bagaimana mereka bisa meracuni Detektif Hwang."

"Dari situasinya, kelihatannya Kim Jin Se punya kekuatan teleportasi." Lanjutku.

"Apa sebaiknya kita pergi sekarang? Tapi aku yakin kita nggak akan diperbolehkan mendekati TKP. Jadi bagaimana?"

Se Woo tersenyum, "Saya akan membereskan penjaga yang berada di sana."

Aku tersenyum, "Baguslah jika kau peka. Asal kau jangan bunuh mereka saja."

"Tentu, Nona Muda."

***

Sekarang kami berada di lorong kedua di ruang pertama divisi 2. Lima orang penjaga yang berjaga di sekitar TKP sudah pingsan karena Se Woo yang membereskan mereka.

Aku menatap jeruji tempat Lee Joong Hae ditahan. Ternyata Detektif Hwang mati persis di depan penjara Lee Joong Hae. Lee Joong Hae sendiri sudah kabur dari tahanannya.

Tidak salah lagi. Lee Joong Hae terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Tentu saja aku akan membunuh Lee Joong Hae juga bersama Kim Jin Se.

Kulihat di jeruji besi tempat Lee Joong Hae ditahan terdapat serbuk berwarna putih yang sangat kontras dengan jeruji besi yang berkarat.

Kuambil sedikit serbuk putih yang menempel dan kucium wanginya.

To Be Continued~

Note: Chapter 53 terbit nih.
Vote dan komentar kalian akan sangat kuhargai untuk membangun cerita ini agar menjadi lebih baik. Sampai jumpa di chapter 54 ^^

God Only KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang