#22 Menuju Gerbang

339 22 4
                                    

Foto di atas adalah Jung So Eun dan Hwang Im Sil.

Sinar matahari membangunkanku. Aku meregangkan tubuhku dan bersender di kepala ranjang. Se Woo menyerahkan secangkir teh padaku.

"Bagaimana tidur Anda?"

"Baik."
Aku menyeruput teh dan membaca tabloid pagi.

***

Kulihat So Eun dan Im Sil sedang mengobrol dengan Han Na saat sampai di kelas.

Apa peduliku jika mereka dekat dengan Han Na?

"Yoo In! Selamat pagi!"
Sapa Han Na dengan senyuman khasnya.

Aku yang sedang mengerjakan soal hanya menatapnya datar, "Pagi."

"Pagi-pagi mukamu udah kusut. Kenapa sih?"

So Eun dan Im Sil tiba-tiba muncul dan menarik Han Na keluar dari kelas.

"Ada apa denganmu?"
Suara So Eun terdengar dari luar kelas.
Aku masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas meskipun mereka bersuara pelan.

"Kenapa?" Tanya Han Na heran.

"Dia cewek yang menyebalkan. Kamu jangan dekat-dekat dengannya." Im Sil sekarang yang bicara.

"Menyebalkan? Nggak kok. Itu sangat wajar untuk orang sesempurna dia." Han Na mengatakan sesuatu yang agak mengejutkanku.

"Jangan bicara seperti itu tentangnya. Dia adalah temanku." Han Na sempat terdiam dan mulai bicara lagi, "Kalian membenci Yoo In?"

So Eun dan Im Sil terdiam. Suara langkah kaki terdengar dan ternyata itu Han Na yang masuk ke kelas.

Han Na tiba di depanku, "Yoo In."

Aku mendongakkan kepalaku dan menatap Han Na datar.

"Hari ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

Aku menaikkan alisku sebelah, "Ke mana?"

"Studioku. Aku ingin kamu bertemu seseorang."

Han Na mengajakku ke tempat kerjanya?

"Aku sibuk. Ajak yang lain saja."

"Yaaaaahhh... Kamu yang harus bertemu orang ini, Yoo In. Kamu nggak akan menyesal deh pas ketemu dia...." Pinta Han Na dengan eyesmile-nya.

"Memangnya ada apa dengan orang itu?"

"Dia... istimewa."
Aku menatapnya datar.

"Itu bukan alasan yang masuk akal untuk membawaku ke studiomu."

Han Na berlutut dan menopangkan kepalanya di tangannya di atas mejaku, "Ku mohon Yoo In.... Ini akan jadi pertama dan yang terakhir kalinya kamu kuajak. Please...."

Kubaca ekspresi wajahnya dan hanya ada 1 yang kudapat. Dia serius.

"Baiklah." Jawabku akhirnya.

"Benarkah?!?! Kamu mau datang??!"
Aku kaget karena ia tiba-tiba bersuara keras.

"Ya." Jawabku, "Tapi aku akan sedikit terlambat. Berikan aku alamat studiomu. Aku akan menyusul."

"Oke! Akan kutunggu kedatanganmu!!"

***

Han Na POV

Aku sedang dirias oleh penata rias karena hari ini adalah pemotretan untuk single terbaruku.

Aku senang sekali karena Yoo In akan datang ke studioku. Tapi kenapa dia akan terlambat ya?

Aku segera memulai pemotretan dan akhirnya aku diperbolehkan istirahat.

Sudah 30 menit. Yoo In ke mana ya?

"Hei, lagi nunggu seseorang?"
Suara tersebut mengagetkanku.

"Jin Se oppa! Kamu mengagetkanku!"

Dia adalah Kim Jin Se. Dia juga penyanyi sepertiku.

"Hehe... iya." Jawabku akhirnya.

"Nunggu siapa? Pacarmu?"

"Tentu saja bukan. Aku nggak punya pacar!" Jawabku dengan tawa.

Tiba-tiba Jin Se oppa terdiam. Ada apa?
Kutoleh ke belakang dan ternyata Yoo In sudah datang sendirian.

Kenapa dia jadi cantik sekali?

Semua orang menatapnya dengan takjub, termasuk aku. Padahal ia hanya memakai seragam sekolah dan ransel yang ia pakai ke sekolah.

Dengan wajah datarnya, ia menghampiriku. "Han Na-ssi?"

Aku terkejut, "Eh, maaf, Yoo In. Kamu baru datang?"

Yoo In mengangguk, "Siapa orang yang harus kutemui?"

Aku menoleh ke arah Jin Se oppa, "Dia yang ingin kukenalkan." Jawabku sambil menunjuk Jin Se oppa.

Kulihat wajah Yoo In yang tampak... meskipun hampir tidak terlihat, aku tahu dia terkejut begitu melihat Jin Se oppa dan ia menatap Jin Se oppa tajam.

"Ada apa?" Tanyaku dan Yoo In menatapku kaget.

"Tidak apa-apa. Dia siapa?"

"Kamu nggak tahu Kim Jin Se?" Tanyaku agak sedikit terkejut dan dia menggeleng.

"Aku jarang menonton TV di rumah. Aku punya banyak pekerjaan."

Aku menatapnya takjub, "Kalau begitu, sebelum aku datang ke sekolah, kamu mengenalku?"

Yoo In mengangguk, "Aku sering melihat wajahmu di cover tabloid yang kubaca."

Aku terdiam.
"Baiklah. Karena kalian belum saling kenal, bagaimana kalau kalian kenalan dulu?"

Jin Se oppa mengulurkan tangannya, "Kim Jin Se."

Yoo In menatap datar wajah Jin Se oppa dan akhirnya ia membungkukkan badannya.

"Kim Yoo In." Ucapanya datar, "Aku nggak mau menyentuh orang asing.

Jin Se oppa terdiam dan menarik tangannya kembali, "Baiklah."

Tiba-tiba Pak Choi, kepala kameramen menghampiri kami.

"Siapa namamu?" Tanya Pak Choi pada Yoo In.

Yoo In menatapnya, "Kim Yoo In."

Pak Choi mengamati Yoo In dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kamu sekolah dimana?"
"SMA Yong Sik."

"Hmmm... Maukah kamu menjadi model?" Tawar Pak Choi yang begitu tiba-tiba.

Apa?

Yoo In hanya menatap datar kemudian menggeleng.

"Kenapa? Kamu sangat cocok untuk menjadi model karena proporsi tubuhmu sangat ideal."

Yoo In menggeleng, "Aku punya banyak pekerjaan."

"Apa pekerjaanmu? Berapa bayaranmu? Kami akan membayarmu dengan harga yang lebih tinggi dari pekerjaanmu yang sekarang."

Wow... Yoo In bisa menjadi model dengan hanya diam?

"Anda tidak mungkin bisa membayarku lebih tinggi dari pekerjaanku yang sekarang."

To Be Continued~

Note: Chapter 22 terbit nih.
Vote dan komentar kalian akan sangat kuhargai untuk membangun cerita ini agar menjadi lebih baik. Sampai jumpa di chapter 23 ^^

God Only KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang