#16 Matinya Sang Iblis

329 20 3
                                    

"Karena kalian, aku harus menunda hukuman untuk Se Woo." Yoo In mendekati mereka bertiga.

"Kalian ingin mati atau kembali menghadap Yang Mulia Tertinggi dan mengatakan kalian gagal melaksanakan misi?" Tanya Yoo In tajam, sangat tajam.

"Kurasa karena kalian iblis yang tidak berguna. Yang bahkan menggoresku saja tidak bisa dan hanya punya nafsu belaka. Makanya kalian harus mati di sini."

"Cih!" Jung Won Gak membuang darah dari mulutnya.

Choi Min Ji terlihat bangkit dan berjalan pelan ke arah Yoo In.

"Ada apa? Kau ingin minta tanda tanganku?"

"Kau--" Choi Min Ji menggenggam pundak Yoo In dan matanya berubah menjadi merah.

"MIN JI! MATA ITU! HENTIKAN, MIN JI-A!" Lee Joong Hae berusaha bangkit, namun ia terlambat.

DUAR!
Asap mulai mengepul tinggi. Jung Won Gak dan Lee Joong Hae hanya bisa terdiam.

"Min Ji... Dia benar-benar menggunakan kekuatannya." Jung Won Gak menatap datar asap di depannya.

"Ti... tidak mungkin. Min Ji... meledakkan dirinya bersama Yoo In?" Tanya Lee Joong Hae tidak percaya.

Tiba-tiba ada air yang menyiprat wajah mereka berdua.

"Seenaknya saja kalian bilang aku meledak?" Di balik asap terlihat Yoo In yang masih utuh dan seketika asap yang berada di sekitarnya menghilang.

"Bodoh sekali ia mempertaruhkan nyawanya hanya untuk membunuhku?" Ucap Yoo In sinis sambil menepuk-nepuk bajunya yang kotor karena asap.

"Se Woo! Bangunlah! Sampai kapan kau akan berbaring di sana?!"
Tak lama Se Woo datang dan wajahnya sudah kembali normal.

"Apa yang akan kita lakukan pada 2 makhluk ini?" Yoo In menatap Jung Won Gak dan Lee Joong Hae.

"Bunuh atau membawa mereka ke NIS. Itu terserah anda."

Yoo In tersenyum miring, "Aku lebih suka pilihan pertama, tapi kewajibanku adalah pilihan kedua. Bagaimana dong?"

"Anda membawa mereka yang tak hidup ke NIS. Bisa kan?"

"Tumben kau pintar. Mungkin pukulan tadi membuat otakmu jadi lurus sedikit." Yoo In tertawa kecil.

"Aku tanya pada kalian, kalian ingin mati atau kembali menghadap Yang Mulia Tertinggi!?" Yoo In membesarkan suaranya.

Mereka berdua terdiam.

"Aku tanya pada kalian berdua! Bukan pada rumput!"

"Mati--"
Jung Won Gak mulai bicara,

"MANA MUNGKIN KAMI AKAN MATI! KAU TELAH MEMBUNUH CHOI MIN JI! KAU TIDAK LEBIH BAIK DARI IBLIS YANG HANYA PUNYA NAFSU!"

Yoo In menatap Jung Won Gak datar, "Kau punya 2 kesalahan. Pertama, aku tidak membunuh Choi Min Ji. Dia sendiri yang meledakkan dirinya dan yang kedua--" Yoo In terdiam sebentar kemudian tersenyum licik,

"Sesama iblis dilarang saling menghina."

Yoo In mengeluarkan Water Foldnya. Apa ia akan benar-benar membunuhnya?

"MATI!"

Water Fold telah mengitari Jung Won Gak dan Lee Joong Hae.

"Kita akan mati di sini?" Tanya Lee Joong Hae.

"Kurasa iya. Bahkan kita tidak bisa menggores wajahnya. Dia benar. Kita hanya iblis yang tidak berguna."

...

Seketika air yang mengelilingi mereka berdua menghilang dan berubah menjadi air hujan yang turun dari langit.

Yoo In terkejut karena ia tidak melakukan apapun. Siapa yang menghentikannya?

"Kau ternyata tidak lebih baik dari pelayanmu."

Normal POV

Su... suara itu...

"Apa yang kaulakukan di sini?!" Marahku saat tahu yang menghentikannya adalah Rain.

"Kau menghakimi sendiri makhluk itu? Di mana rasa keadilanmu sebagai kepercayaan Presiden Korea Selatan?"

Aku berdecak kesal dan melemparkan air pada Rain dan hanya dengan telapak tangannya, air tersebut berhenti dan jatuh.

"Kau dulu bisa menyiramku. Sekarang tidak akan pernah lagi."

Aku menatap Jung Won Gak dan Lee Joong Hae yang tidak sadarkan diri. Entah mereka pingsan atau Rain yang menidurkan mereka.

"Aku akan membawa Jung Won Gak pada Yang Mulia Tertinggi. Kau buat alasan yang masuk akal pada NIS kenapa kau bisa di sini dan serahkan Lee Joong Hae pada mereka. NIS telah menuju kemari karena suara ledakan yang kaubuat."

Aku masih di antara marah dan jengkel, "Bukan aku yang membuat ledakan itu."

"Ya, apapun itu, kau yang membuat segalanya kacau." Rain membopong Jung Won Gak, "Hae Eun, kemarilah."

Kemudian Hae Eun muncul entah darimana dan berlutut di hadapan Rain, "Bawa iblis ini pada Yang Mulia Tertinggi. Aku belum bisa pergi."

Hae Eun menatap Rain, "Anda tidak ingin kembali?"

"Aku janji akan kembali setelah urusanku selesai."

"Tunggu."
Suara Jung Won Gak terdengar dan ia melepaskan lengan Rain di pundaknya.

"Kim Yoo In." Panggilnya padaku.

Aku menatapnya datar, "Kenapa kau bangun? Sudah bagus kau tidur tadi."

"Temanmu--" Jung Won Gak menatapku, "--ada padaku."

Aku sedikit melebarkan mataku karena sedikit terkejut, "Apa?"

"Temanmu kalau yang tidak salah namanya... Goo He Ra. Dia ada padaku."

Aku terdiam lama karena kali ini aku benar-benar kaget. Aku mendekatinya dan memukulnya dengan kepalan tanganku, namun dengan mudah ia menahannya.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA HE RA-SSI?!!"

To Be Continued~

Note: Chapter 16 terbit nih.
Vote dan komentar kalian akan sangat kuhargai untuk membangun cerita ini agar menjadi lebih baik. Sampai jumpa di chapter 17 ^^

God Only KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang