#43 Orang Kelima

314 20 1
                                    

Aku menatap Lee Joong Hae, "Kau membuat racun jenis baru?"

Lee Joong Hae balas menatapku, "Apa maksud Anda?"

"Jangan pura-pura bodoh. NIS sudah menyelidiki semuanya, termasuk racun yang kalian dan Kim Jin Se gunakan untuk kejahatan."

Lee Joong Hae terdiam cukup lama. Tetapi dia segera menjawab, "Aku harus menjawab?"

"Tentu saja."
"Jika aku tidak mau?"

"Baiklah. Silakan kembali ke dalam selmu. Aku akan mencari informasi sendiri." Aku bangkit, namun Lee Joong Hae menahanku dengan panggilannya.

"Aku tahu Anda bukan orang jahat, Kim Yoo In. Aku mengerti jika menangkap kami adalah tugasmu."

Aku tersenyum dingin, "Akhirnya ada yang mengerti juga, setelah 8 tahun lamanya."

"Kau tahu? Selama 8 tahun aku menangkap orang sepertimu dan mereka semua membenciku seakan-akan aku yang jahat."

Lee Joong Hae tersenyum, "Aku akan percaya pada Anda. Tadi aku hanya menguji Anda."

"Jangan semudah itu percaya pada manusia. Manusia itu makhluk pengkhianat."

"Anggap saja ini merupakan suatu kehormatan telah di percaya olehku."

"Menurutku bukan suatu kehormatan jika dipercaya oleh iblis. Iblis itu makhluk paling menyesatkan yang hanya punya nafsu."

"Anda boleh bilang apapun tentang kami. Tapi bisakah Anda perbaiki cara bicara anda? Bahasa Anda kurang enak didengar."

Aku tersenyum, "Kenapa aku harus menutupi kenyataan?"

"Baiklah. Kelihatannya cara bicara Anda memang seperti itu. Tidak heran jika banyak orang yang emosi dengan hanya mendengar beberapa kata dari mulut Anda."

"Kau tahu banyak tentang diriku rupanya."

"Aku, Won Gak, Min Ji, dan Jin Se memang membuat racun itu. Kami beri nama racun itu Tueur Mortelle ."

"Siapa yang memberi nama seperti itu?"

"Kami berlima memikirkannya bersama. Kenapa?"

Aku menatap Lee Joong Hae,
"Berlima? Ada 1 orang lagi yang membuat racun itu?"

Lee Joong Hae terdiam. Aku yakin, tadinya dia tidak akan memberitahukannya padaku.

"Siapa dia?! Jawab!" Desakku.

"Anda pikir aku akan beritahu?" Lee Joong Hae membuang mukanya.

"Kau!--"

Penjaga sudah datang dan membawa Lee Joong Hae kembali ke selnya karena waktunya sudah habis. Sial! Hanya Kim Jin Se yang bisa kutanyai tentang orang kelima ini.

Sekarang Kim Jin Se telah berada di hadapanku. Hanya kaca yang menghalangi pandangan kami.

"Apa kabar?" Aku membuka pembicaraan.

"Menurutmu aku baik-baik saja?"

Aku menatap Kim Jin Se dari ujung rambut hingga ujung kaki, "Kelihatannya kau dirawat dengan baik di sini."

"Makanan di sini lebih bergizi daripada di luar sana."

Aku menatap Kim Jin Se tajam, "Siapa orang kelimanya?" Tanyaku langsung.

"Orang kelima apa?"

"Kau membuat racun jenis baru yang bernama Tueur Mortelle dengan Jung Won Gak, Lee Joong Hae, Choi Min Ji, dan orang kelima kan?"

Kim Jin Se terdiam, "Siapa yang memberitahumu?"

"Lee Joong Hae keceplosan bilang begitu padaku."

"Dasar iblis itu!" Umpat Kim Jin Se pelan.

"Jadi siapa? Apakah orang kelima itu Dewa juga?"

Kulihat Kim Jin Se tersenyum licik, "Kau kan detektif. Coba saja selidiki."

"Untuk menyelidiki, seorang detektif membutuhkan petunjuk. Aku sedang meminta keterangan untuk menemukan petunjuk."

"Dia bukan manusia dan kau mengenalnya." Jawab Kim Jin Se tiba-tiba.

Aku menatap Kim Jin Se, "Bukan manusia dan aku mengenalnya?"

"Aku memberikan satu petunjuk asli dan yang lainnya palsu. Coba saja kauselidiki."
"Jadi di antara dia bukan manusia atau aku mengenalnya adalah palsu?"
"Ya."
"Kenapa kau memberikan petunjuk begini sih? Ini menyusahkan."

"Itu karena kau detektif. Tidak seru jika aku memberikan petunjuk yang jelas."

"Meskipun kau memberikan petunjuk jelas, bayangan pelaku akan masih tersamar karena ada banyak di dunia ini yang bukan manusia dan aku kenal."

"Memangnya kaukenal banyak dengan makhluk selain manusia?"

Aku terdiam karena keceplosan. Ya ampun, seharusnya aku diam saja soal itu.

"Kau tidak perlu tahu." Aku bangkit, "Aku akan mencari tahu mana yang asli dan mana yang palsu. Kau selamat beristirahat."

"Hati-hati, Nona Kim. Di luar sana ada banyak makhluk yang lebih bengis dari iblis. Anda bisa ditipu-daya oleh mereka."

Aku menoleh ke arah Kim Jin Se, "Terima kasih untuk nasihatmu."

***

"Kim Jin Se menyebalkan!"
Aku menghamburkan diriku di kursi kerjaku.

"Mana yang asli dan mana yang palsu? Kau mendengarnya sendiri kan?" Aku bertanya pada Se Woo yang sedang meletakkan secangkir teh di atas meja.

"Alangkah baiknya jika Nona Muda menulis semua kemungkinan di selembar kertas. Hanya ada 2 petunjuk kan? Kemungkinan Nona Muda menjawab benar adalah 50%. Bukankah itu cukup besar?"

"Memang. Tapi kemungkinan memilih jawaban salah juga 50%."

Kami berdua terdiam.

"Nggak ada gunanya memikirkannya di saat nggak mood. Aku akan memikirkannya nanti."

***

Sudah seminggu sejak aku menemui Lee Joong Hae dan Kim Jin Se di Penjara Nasional Seoul. Aku bahkan belum tahu petunjuk mana yang asli dan palsu dan selama seminggu ini juga Rain dan Hae Eun tidak menggangguku. Mungkin saja mereka tidak menggangguku karena mereka sedang merencanakan sesuatu terhadapku.

To Be Continued~

Note: Chapter 43 terbit nih.
Vote dan komentar kalian akan sangat kuhargai untuk membangun cerita ini agar menjadi lebih baik. Sampai jumpa di chapter 44 ^^

God Only KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang