tiga

1.2K 142 1
                                    

Flashback...

Eleanor melangkahkan kakinya di sekolah barunya. Jujur saja, ia tak ingin masuk sekolah baru. Ia ingin di sekolah lamanya. Tapi, karena orang tuanya pindah tugas di London  jadi ia harus ikut.

"Nak, silahkan masuk kelas." ujar wali kelas baru Eleanor. Ia pun melangkah masuk. Semua murid pandangannya tertuju padanya.

"Students, ini adalah siswi baru disini. Ia akan jadi teman kalian." ujar wali kelas. "Perkenalkan namamu."

Eleanor mengangguk. "Hi, guys. My name is Eleanor Jane Calder. Kalian bisa panggil aku Eleanor."

"Excuse Miss?" panggil seorang murid.

"Iya?" tanya wali kelas.

"Namaku juga Eleanor. Eleanor Sierra Lionel. Jadi murid baru ini harus dipanggil dengan nama panggilan lain. Aku tak mau kalau ia dipanggil Eleanor. Itu hanya untukku."

Eleanor menatap gadis itu. Dari cara berbicaranya, gadis itu jutek. Dan gayanya sepertinya angkuh.

"Hei, kau cocoknya dipanggil dengan nama belakangmu, Lionel. Aku akan panggil kau Lion, karena itulah dirimu." ujar seorang murid laki-laki yang duduk paling belakang.

"Diam kau Troy!" pinta gadis itu.

"Sudahlah." ujar wali kelas itu. Ia menatap Eleanor. "Nama tengahmu Jane. Jadi, kau dipanggil Jane saja, ya? Kau tidak keberatan?"

Eleanor mengangguk. "Tidak masalah, Miss."

"Baiklah. Kau sekarang duduk di belakang sana bersama Louis." ujar wali kelas sambil menunjuk seseorang bernama Louis. Ternyata, anak lelaki yang berbicara tadi itu Louis. Kenapa tadi dipanggil Troy oleh perempuan yang jutek itu?

Eleanor pun menuju tempat duduknya. Dilihatnya anak yang bernama Louis tersenyum kearahnya. Ia pun ikut tersenyum dan duduk disampingnya.

"Hi." sapa Eleanor. "Kau Louis, kan?"

"Yep. Louis Troy Austin." jawab anak yang bernama Louis itu.

"Okay, sekarang kita belajar matematika." ujar wali kelas mereka.

Seminggu kemudian...

Eleanor pun mulai beradaptasi di sekolah barunya. Ia belum mempunyai banyak teman. Hanya satu. Yaitu Louis, teman duduknya. Ia dan Louis duduk bersama di taman sekolah mereka sambil menikmati makan siang mereka. Eleanor mengetahui, bahwa Louis tidak terlalu akrab dengan teman-temannya. Jadi, Louis bersedia menemani Eleanor untuk melihat-lihat sekolah.

"Eleanor?" panggi Louis.

"Jane, Louis. Nanti Eleanor yang satu marah." ujar Eleanor.

"Dia pantes dipanggil Lion. Aku biasa memanggilnya seperti itu. Dan satu hal lagi. Dia tidak pantas dipanggil Eleanor." ujar Louis.

"Oh, jadi karena itu kau dipanggil Troy?" tanya Eleanor.

"Bukan. Walaupun guru-guru memanggil aku Louis, teman-teman memanggilku Troy. Itu karena usulan si Lion itu. Dan yang lain menurut. Karena menurutnya, Troy itu nama yag aneh. Cocok dengan diriku." ujar Louis.

"Memangnya, dia siapa?" tanya Eleanor.

"Dia adalah anak donatur sekolah ini. Semua tidak berani macam-macam. Kalau tidak, ia akan melapor ayahnya dan bisa saja yang berurusan dengannya akan dikeluarkan. Jika guru, ayahnya akan memecatnya dan jika kepala sekolah, ia tidak lagi menjadi donatur. Sungguh kejam." jelas Louis.

Right Now [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang