"Saatnya acara yang kita tunggu-tunggu. Pesta Dansa. Silahkan berdansa dengan pasangan kalian."
Eleanor menghembuskan napasnya kasar ketika mendengar perkataan MC itu. Dan, ditambah lagi dengan semuanya mulai berdansa dengan pasangan masing-masing.
"Kenapa ke toilet lama sekali sih?" gerutu Eleanor. Lima menit yang lalu, Louis bilang kepada Eleanor kalau ia ingin ke toilet. Sampai sekarang belum kembali.
"Wow... mereka berdansa bersama?"
"Ugh. Mereka dua tidak cocok."
"Ahhh... aku mau berada di posisinya Sierra. Bisa berdansa dengan Louis."
Eleanor pun menoleh ke sumber suara. Ternyata ada tiga orang cewek yang sedang mengobrol.
"Louis??" tanya Eleanor dalam hatinya. Ia pun menghampiri ketiga cewek itu.
"Permisi." ujar Eleanor.
Mereka pun berbalik. "Kau Eleanor Calder kan?? Yang model itu? Dan kau yang bersama Louis di taman itu kan??" tanya salah seorang cewek itu beruntun.
"Ya, itu aku." ujar Eleanor. "A-" Eleanor tak sempat melanjutkan ucapannya karena mereka mengajaknya selfie. Eleanor menurutinya.
"Kenapa kau tidak berdansa dengan Louis?" tanya cewek itu.
"Louis lagi ke toilet." jawab Eleanor.
"Tapi, Louis berdansa sama Sierra." kata cewek yang Lain.
Eleanor terkejut. "Benarkah?" Ketiga cewek itu pun membawa Eleanor ke lantai dua gedung itu, yang dimana bisa melihat pesta dari atas.
"El, coba kau lihat disana. Yang dekat panggung." kata cewek itu. Eleanor pun mengarahkan pandangannya ke situ. Dan, ternyata benar. Louis sedang berdansa dengan Sierra.
Eleanor pun memejamkan matanya. Ia berusaha menahan air mata yang akan keluar. Dan menahan gejolak aneh di hatinya. Sakit. Ya, Eleanor cemburu. Ia telah mencintai sahabatnya sendiri.
"Eleanor? Are you okay?" tanya cewek itu.
"Yeah. I'm okay." kata Eleanor sambil berusaha tersenyum.
"Aku tahu, kau cemburu kan?" tanya cewek itu.
"A-ku t-tidaj cemburu." ujar Eleanor berbohong.
"Bukankah.. Louis itu pacarmu? Media berkata bahwa kau dan Louis mempunyai hubungan spesial." jelas cewek itu.
"Aku dan Louis hanya sahabat. Tidak lebih. Dan, mungkin... akan jadi sahabat selamanya." ujar Eleanor. Ia pun terdiam.
"Tapi, aku sangat setuju kalau kalian berdua pacaran." ujar cewek itu.
"Ya. Aku juga. Dan kau tahu, El. Sejak gosip itu beredar, fans sudah membuat shippers 'Elounor'." sambung cewek itu.
"Ya, dan kami juga shippers Elounor." jata cewek itu.
Eleanor hanya tersenyum samar. "Terima kasih. Tapi, aku dan Louis tidak lebih dari sahabat."
"Tapi, kami berharap kalian berdua pacaran." ujar mereka bersama.
"Maaf, aku harus pergi." Eleanor pun memutuskan untuk pergi. Daripada ia mendengar hal yang tak akan pernah terjadi dalam hidupnya dan membayangkan hal yang mustahil untuk terjadi.
Eleanor pun melangkahkan kaki menuju pintu keluar. Seseorang pun menahannya.
"Eleanor?"
Eleanor pun berbalik. "Kenapa, Peter?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...