You know I can't fight the feeling
And every night I feel it
Right now
I wish you were here with meEleanor pun berhenti menyanyi ketika mendengar sesuatu. Ia mendengar ponselnya berbunyi. Ia pun segera meninggalkan scrapbook yang ia lihat mengangkatnya setelah melihat sekilas nama yang muncul.
"El, kau dirumah?"
"Iya, Barbara. Ada apa?"
"Kami berlima ke rumahmu ya."
"Kami? Siapa yang sedang bersamamu?"
"Harry, Niall, Liam dan Louis. Aku dan mereka sedang perjalanan menuju rumahmu. Okay, tidak ada penolakan."
"Ta-"
Barbara telah memutuskan sambungan teleponnya. Eleanor hanya bisa pasrah. Ia pun segera memeriksa dapurnya. Dan, ya masih ada bahan untuk membuat pasta, spagheti, pancake, waffle, lagsana. Dan minumannya ada beberapa macam buah. Ya, bisa dibuat jus. Eleanor bersyukur bahan makanan semua tersedia. Untungnya kemarin ibunya belanja bulanan di supermarket.
Ting...ting...ting
Bel dirumah Eleanor pun berbunyi. Eleanor pun langsung menuju ruang tamu dan membukakan mereka pintu.
"Hai, El." sapa mereka.
"Hi guys. Yuk, masuk." ujar Eleanor mempersilahkan.
Mereka pun masuk ke rumah Eleanor. Eleanor pun memanggil mereka untuk duduk di ruang keluarga.
"Kau sendiri, El?" tanya Barbara.
"Yup. Orang tuaku mempunyai urusan diluar sana." ujar Eleanor. "Oh ya, kalian mau makan apa?"
"Terserah El. Memangnya, ada makanan apa?" tanya Niall.
"Ada bahan untuk membuat pasta, spagheti, pancake, waffle, lagsana. Mau yang mana?" tanya Eleanor.
"Aku lagsana saja." kata Niall.
"Yup, aku juga." kata Liam.
"Me too." ujar Harry.
"Ya, semuanya mungkin lagsana. Aku juga." kata Louis.
"Aku juga. Aku bantu kamu ya?" tanya Barbara.
"Okay. Dan minumnya? Jus?" tanya Eleanor.
"Jus jeruk." kata Niall.
"Me too." kata Liam.
"Jus alpukat." kata Harry.
"Aku jus wortel." kata Louis.
"Aku alpukat aja." kata Barbara. "Dan kau pasti jus wortel?" kata Barbara menunjuk Eleanor.
"Kok, kau tahu?" tanya Eleanor.
"Karena seleramu sama dengan Louis." ujar Eleanor lalu disambut tawa yang lainnya.
"Ciee.. Eleanor blushing..." kata Niall.
"Apaan sih. Barb, kau mau bantu aku kan? Yuk!" ujar Eleanor mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah. Bye boys. Aku tinggal dulu." ujar Barbara lalu menyusul Eleanor.
Sepeninggalan kedua cewek itu, the Boys pun bercerita.
"Tommo, kalau kau suka sama El bilang aja." kata Liam.
"Ah, Daddy. Aku belum siap." ujar Louis.
"Jadi, kau benar suka sama El?" tanya Niall.
"Sejujurnya... i-iya. Aku mulai suka dan.. bahkan bisa dibilang jatuh cinta kepadanya.. ketika pertama kali kami bertemu." kata Louis.
"Wait. Bukan yang waktu aku yang mengatur pertemuan kalian?" tanya Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...