Eleanor bersama adik-adik Louis menuju ke mall. Selama perjalanan mereka hanya bercanda dan bernyanyi.
"Barbara, Harry, Liam dan Niall tidak bisa ikut kita. Mereka ada urusannya. Tapi, tenang saja. Louis bisa ikut kita." ujar Fizzy.
Mendengar nama Louis, Eleanor jadi gugup. Ia bingung apa yang harus ia lakukan jika bertemu dengan Louis.
"El, kau baik baik saja?" tanya Georgia.
"Oh- yeah. Aku baik baik saja." ujar Eleanor. Tak lam kemudian, mereka pun sampai di mall.
"Kita nonton yuk!" ujar Lottie.
"Ide bagus. Film apa?" tanya Eleanor.
"Film horor saja." jawab Fizzy.
"Okay. But, mana Louis?" tanya Lottie.
"Itu disana!" ujar Daisy.
Mereka pun melihat Louis menuju ke arah mereka sambil tersenyum.
"Hai semua!" sapa Louis.
"Hai.." balas mereka. Louis pun melihat Eleanor. "Oh, hai El. Sudah lama tak melihatmu. Apa kabar?"
"Baik. Kau?" tanya Eleanor.
"Sama. Aku juga baik. Well, kita sekarang buat apa?" tanya Louis.
"Nonton film horor." ujar Phoebe.
"Horor? Wow. Aku suka itu." ujar Louis. "Kalau begitu, yuk kita masuk." ujar Louis.
Mereka pun masuk ke bioskop, namun tempat duduknya tak menungkinkan untuk mereka duduk bersama. Dua orang diantara mereka harus duduk di ujung belakang, sementara yang lainnya berada di tengah.
"Jadi, siapa yang duduk di belakang?" tanya Lottie.
Mereka pun berpikir. Kemudian, Fizzy membisikkan sesuatu ke Lottie, kemudian Daisy, Phoebe, Georgia. Mereka pun tersenyum.
"Umm, begini saja. Biar aku, Fizzy, Daisy, Phoebe, Georgia, Ernest dan Doris duduk besama. Louis dan Eleanor duduk berdua saja di belakang." ujar Lottie.
"Umm, ide bagus." ujar Louis. "El, kau tidak keberatan kan?"
"Tentu saja tidak, eh- maksudku... terserah saja. Aku ikut saja." ujar Eleanor.
"Baiklah." ujar Louis.
Louis POV
Aku beruntung punya adik seperti mereka. Sungguh. Mereka tahu betul keinginanku untuk duduk berdua bersama Eleanor. Awalnya, aku ingin bilang seperti itu, tapi kalian tahu aku cukup malu menyatakan itu. AKu ingin duduk bersamanya untuk bertanya alasan mengapa ia meninggalkan pesta.
Aku dan Eleanor pun duduk di paling belakang. Eleanor duduk disebelah dalam dan aku di luar.
"El, aku ingin bertanya satu hal padamu." ujarku membuka pembicaraan.
Aku melihat Eleanor berbalik menatapku. Sial! Tatapannya membuat jantungku bertetak cepat.
"Ya, Louis?" tanyanya.
"A-aku cuma tanya, kenapa kau meninggalkan pesta reuni waktu itu?" tanyaku.
Aku lihat ia berpikir. Well, aku mau tahu jawabannya. Apakah benar yang the boys katakan kalau dia cemburu melihatku berdansa sama Sierra? Atau dia memang sakit?
"Aku kurang enak badan. Jadi, aku... memutuskan untuk pulang." ujar Eleanor.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?" tanyaku.
"Itu karena.... a-aku... tak enak mengganggumu. Aku lihat kau ber-dansa sama Sierra. Jadi, aku tak mau mengganggu momen romantis kalian.
Uh! Momen romantis? Jujur, bukan momen romantis, tapi momen terburuk. Momen romantis itu ketika aku berdansa denganmu, El.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...