Dua tahun kemudian
Louis' POV
"Louis, bangunlah! Ini sudah jam sepuluh tapi kau masih saja tidur! Kalau kau terus begini, bagaimana bisa kau cepat dapat jodoh???"
Aku mendengar suara Mom disampingku. Aku membuka mataku dan menatapnya malas.
"Iya, Mom. Aku sudah bangun. Aku terlalu lelah karena menghadiri pernikahannya Niall sampai larut." gerutuku.
"Baiklah. Cepatlah mandi dan pergi kerja. Kau hari ini ada show, bukan?" tanya Mom.
Aku mengangguk. Dan aku melihat Mom pergi. Dan, apa tadi aku bilang 'menghadiri pernikahan Niall'? Ya, itu benar. Si pirang raja makan itu sudah menikah. Istrinya bernama Celine. Mereka tak sengaja bertemu di lapangan golf. Ya, kurasa karena golf cinta mereka bersemi.
Dan, aku ingin memberitahu kalian bahwa Liam, Harry dan Zayn juga sudah menikah tahun ini. Mereka menikah berturut-turut. Pertama Liam dan Sophia menikah. Sebulan kemudian Harry dan Barbara. Sebulan kemudian lagi Zayn dan Perrie. Dan sebulan kemudian, tepatnya kemarin Niall dan Celine.
Dan, jangan tanyakan aku. Aku dibully habis-habisa sama mereka karena aku yang paling tua diantara mereka belum juge menikah. Ditambah lagi orang tuaku dan saudara-saudaraku membullyku juga.
Soal hubunganku dan Danielle, ya begitulah. Ia menikah dua tahun yang lalu, setelah delapan bulan kami bersama lagi. Dan, ia dijodohkan dengan Peter. Alasannya karena perusahaan ayah mereka bekerja sama. Dan, ayah mereka berdua menjodohkan mereka berdua. Danielle tak mengucapkan kata sedikitpun. Tapi, yang membuatku sangat terkejut ketika aku mendengar perkataannya.
Flashback on
Aku berjalan menuju rumah Danielle. Aku ingin meminta penjelasan tentang perjodohannya dengan Peter.
"Louis? Oh, Danielle sedang di taman belakang bersama temannya. Kau masuk saja." ujar adik Danielle.
Aku mengangguk dan menuju taman belakang. Perlu kalian ketahui, Danielle sudah bisa berjalan normal. Aku sangat bersyukur akan hal itu.
Dan, aku mendengar percakapan Danielle dan temannya yang aku tak ketahui namanya.
"Jadi, kau serius menerima perjodohan ini?"tanya temannya.
"Serius. Lagipula, perusahaan ayah Peter akan membantu perusahaan ayahku yang hampir bangkrut." ujar Danielle.
"Jadi, bagaimana dengan Louis?" tanya temannya lagi. "Bukankah kau mencintainya?"
"Aku tidak mencintainya. Selama ini aku hanya bersandiwara agar karir aku dapat sukses. Dan, buktinya aku bisa terkenal sekarang. Dulu, aku sangat ingin karir seperti Eleanor. Jadi, aku berusaha menyingkirkan wanita itu agar aku bisa leluasa."
Apa? Jadi, selama ini ia....
"Dan, asal kau tahu. Bukan Eleanor yang mendorongku, tapi memang aku jatuh sendiri. Aku membiarkan Louis menyalahkan Eleanor agar wanita itu pergi. Dan, aku berhasil. Walaupun aku gagal membakar buku scrapbooknya, tapi aku dengar Louis membakarnya. Itu bagus, bukan? Aku berhasil membuat mereka berpisah."
Aku memutuskan untuk pergi dari rumah ini, sebelum aku memecahkan barang di rumah ini.
Flashback off
Dan, saat ini aku dihantui perasaan bersalah. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi. Dan, sebenarnya aku mulai tak nyaman bersama Danielle. Yang pertama, kejadian makan siang di rumahku. Mungkin menjadi makan siang terburuk yang aku alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...