Setelah dari KFC, Louis mengantar pulang Daisy dan Phoebe terlebih dahulu. Setelah itu, Louis mengantar Eleanor pulang.
"Umm, Lou? Bisa kita ke toko swalayan sebentar?" tanya Eleanor.
"Bisa. Untuk apa? Perasaan, kau baru saja ke toko." ujar Louis.
"Aku mau membeli kebutuhan untuk ke Vegas besok." kata Eleanor.
Louis pun tiba-tiba menghentikan mobilnya, dan membuat mereka terdorong ke depan. Untung mereka memakai sabuk, kalau tidak kepala mereka akan merah sekarang.
"Kau mau ke Vegas? Besok?" tanya Louis.
"Iya, Louis. Aku sudah memberitahumu tiga hari yang lalu." ujar Eleanor.
"Perasaan kau tak pernah memberitahuku." ujar Louis.
"Aku sudah memberitahumu, tapi kau tertidur." ujar Eleanor.
Flashback...
Tiga hari yang lalu, Eleanor diajak Louis pergi ke basecamp.
"Hi, Eleanor!" sapa Niall sambil memakan sandwich buatan Barbara.
"Hi, Niall." sapa Eleanor lalu ikut bergabung.
"El, kau mau sandwich?" tanya Barbara.
"Ya, aku mau." ujar Eleanor lalu mengambil sandwich.
"Tommo!! Sudah ku bilang rapikan kamarmu!"
"Huh, Louis. Kau kena marah lagi dari Liam." ujar Harry.
"Kena marah? Kenapa?" tanya Eleanor.
"Liam pernah menyuruh Louis untuk membersihkan kamar, tapi Louis tidak membuatnya." ujar Niall. "Liam sama seperti Zayn. Dulu, Zayn paling marah jika ada yang berantakan. Dan, sekarang Liam lah yang marah."
Liam pun datang. "Louis, cepat bersihkan kamarmu. Kau mau Simon nanti datang dan memarahimu?"
Louis memutar bola matanya. "Astaga, tenanglah Liam. Aku lagi menikmati sandwich ini."
"Louis, cepatlah ke kamarmu. Aku akan membantumu." ujar Eleanor.
"Tapi, El..."
"Tidak ada tapi-tapian." ujar Eleanor.
"Louis, hanya membersihkan kamar!" ujar Harry. Louis pun mengikuti Eleanor ke kamarnya.
Kamar Louis...
"Astaga Louis! Ini kamar atau kandang binatang sih!" gerutu Eleanor. Ia pun mulai membereskan kamar Louis. Louis pun memeluk Eleanor dari belakang.
"Kau jangan marah, Eleanor. Atau aku akan menghabisimu." ujar Louis disertai senyumannya. "Kau tahu, ini adalah kamar. Dan pastinya kau tahu apa maksudku."
Eleanor pun melepaskan pelukan Louis. "Ayolah, Louis. Biarkan aku membersihkan kamarmu."
Louis pun mencium pipi Eleanor singkat. "Louis!!!" Louis pun segera berbaring di tempat tidurnya.
"Louis??" panggil Eleanor.
"Hmm??" jawab Louis.
"Aku mau ke Vegas empat hari lagi." ujar Eleanor. "Kau tak apa kalau aku pergi?"
Tak ada jawaban.
"Louis??? Kau dengar aku??" tanya Eleanor. Ia pun mendekati Louis dan mendapati Louis tertidur pulas.
"Dia tidur rupanya." ujar Eleanor. Ia pun mencium pipi Louis dan keluar karena kamar Louis sudah rapi.
Flashback off
~~~~~~~
"Ayolah, Eleanor. Bisa kau batalkan kepergianmu? Aku akan kesepian." ujar Louis.
Mereka sekarang sudah berada di rumah Eleanor, tepatnya di kamar Eleanor. Mereka baru saja pulang. Dan, soal Louis berada di kamar Eleanor, Louis sudah meminta izin kepada Mom dan Dad Eleanor. Mereka mengizinkan asalkan tak berbuat yang macam-macam.
"Tidak bisa Louis. Aku harus ke Vegas." ujar Eleanor sambil memasukkan beberapa pakaiannya di dalam koper.
"Dengan siapa kau pergi?" tanya Louis.
"Max dan Megan." ujar Eleanor.
"Kau yakin akan baik-baik disana?" tanya Louis.
"Iya, Louis. Aku akan baik-baik saja." ujar Eleanor.
Louis pun menarik Eleanor ke pelukannya. "I love you, El."
"I love you too, Louis." ujar Eleanor.
"Okay, El. Aku ngantuk. Kita tidur yuk! Sebentar malam bisa kau lanjutkan packing barangmu." ujar Louis.
Eleanor pun mengangguk. Mereka berdua pun berbaring di tempat tidur dan saling berhadapan.
"Louis, kenapa kau tak tidur? Katanya kau mengantuk." ujar Eleanor.
"Aku hanya ingin memandangi wajah cantikmu, Eleanor." ujar Louis membuat Eleanor tersipu.
"Kau lucu saat blushing, El." Louis tertawa.
"Louis, berhentilah tertawa. Atau aku akan mengusirmu." ujar Eleanor.
"Hahahhaha, El. Aku hanya bercanda." ujar Louis.
~~~~~~~
Keesokkan harinya....
Kepada penumpang pesawat America Airlines dengan nomor penerbangan A-108 harap segera menuju pesawat.
"Okay, Louis. Aku harus pergi." ujar Eleanor. Mereka pun berpelukan. Tak peduli banyak kamera yang memgambil gambar mereka.
"Kau jaga diri baik-baik. Hubungi aku selama kau disana." ujar Louis. Eleanor hanya mengangguk.
Entah mengapa, mereka merasakan akan ada hal buruk yang terjadi nanti.
"Bye, Louis. See you." ujar Eleanor.
"See you too." ujar Louis. Louis pun mencium bibir Eleanor. Eleanor pun membalas ciuman itu.
Dan, mereka pun melepaskan ciuman mereka.
"Bye, Louis. I love you." ujar Eleanor.
"Bye, Eleanor. I love you too." balas Louis.
____________________
Hal apakah yang terjadi setelah ini??
Vommentsnya jgn lp ya. Jgn jd sider.
N.B : cek dan baca cerita aku yang baru. Judulnya You & I. Jgn lp vommentsnya.
Ditunggu ya!Thanks all!
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...