Author's POV
"Hi, mate!" Louis ikut bergabung dengan Liam, Harry dan Niall. Mereka sedang menonton film marathon.
"Hi, Lou! Kau bilang hanya tiga puluh menit. Dan sekarang? Hampir satu jam." gerutu Harry.
"Jalanan pagi ini sangat macet dan...." Louis menghentikan ucapannya.
"Dan?" tanya Niall.
"Aku mempunyai masalah dengan Eleanor." jawab Louis.
"What? Dengan Eleanor? Lagi? Astaga Louis! Kalian kenapa lagi???" tanya Niall lalu membuka bungkusan chips kelima.
"Aku akan menceritakan semua ke kalian. Dan jangan memotong ucapanku selagi aku masih berbicara. Dengar?"
Ketiganya pun mengangguk. Louis menceritakan tentang kejadian kemarin sampai hari ini. Yang lainnya sibuk mendengarkan Louis dengan serius.
"Eleanor kelihatan marah padaku. Dan ia langsung pergi begitu saja. Aku takut ia salah paham lagi. Aku dan Danielle hanya teman saja." kata Louis.
"Sebaiknya, setelah dari sini kau ke rumahnya Eleanor. Tunggu dia sampai dia pulang dan minta maaf padanya. Tunggulah dia sampai ia mau memaafkanmu. Aku yakin, dia pasti tak tega padamu ketika kau bersikeras mau menunggunya." jelas Liam.
"Dan, sebaiknya kau jangan mengakrabkan diri dengan Danielle. Aku dan kami semua takut jika kejadian tahun lalu terjadi lagi." ujar Harry.
"Kalian tenang saja. Danielle tidak seperti itu." jawab Louis.
"Kau bisa bilang seperti itu. Tapi, apa salahnya untuk berjaga-jaga?" tanya Harry.
"Asalkan kau tak mempunyai perasaan lagi untuk Danielle." sambung Niall.
Louis terdiam. "Mempunyai perasaan? Dengan Danielle? Astaga... jangan... jangan..."
"Louis?? Kenapa kau diam??? Apakah yang dikatakan Niall itu..."
"Tidak... tidak mungkin." Louis memotong ucapan Liam. "Aku tak mungkin mempunyai perasaan lagi terhadapnya."
"Hey, aku cuma bilang saja. Bukan menuduhmu." kata Niall.
"Semoga yang Niall katakan tidak terjadi. Aku tak bisa membayangkan kalau aku menyukai dua wanita bersamaan." batin Louis.
~~~~~~~~~~~
Eleanor's POV
"Thanks ya!" ujarku mengucapkan terima kasih kepada Lou, Lottie dan Fizzy. Aku langsung masuk ke rumah. Sekarang sudah pukul 12 siang. Dan, aku ingin pulang.
Aku melihat satu mobil terparkir di depan rumahku. "Sepertinya, aku mengenal mobil ini. Tapi, mobil siapa ya?"
Aku mengangkat bahuku lalu masuk ke rumahku. Dan, aku melihat seorang pria sedang duduk di ruang tamu.
"Louis???" tanyaku tak percaya.
"Kau sudah pulang? Aku ingin berbicara kepadamu." ujar Louis sambil menggenggam tanganku.
Aku menepisnya. "Sudahlah, Louis. Aku tahu. Kau menyukai Danielle kan? Atau lebih tepatnya, kau mencintainya?"
"Astaga! Aku tak memiliki perasaan apapun terhadap Danielle. Aku hanya mencintaimu, El. Percaya padaku." kata Louis.
"Louis, lepaskan! Aku mau tidur. Kau pulang saja." ujarku lalu mendorong Louis keluar rumah.
"Aku akan menunggumu sampai kau mau memaafkanku." ujar Louis.
"Terserah. Aku tak mau tahu dan tak mau peduli." ujarku lalu menutup pintu.
"El? Kau mengusir Louis??" tanya Mom. "Kalian bertengkar ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...