Author's POV
"Pasien harus dipindahkan ke rumah sakit di London. Keadaannya sangat kritis. Fasilitas klinik ini tidak cukup untuk membuatnya bisa sembuh." ujar dokter itu.
"Baiklah. Saya bersedia." ujar Dan. Dokter pun mengangguk dan mempersiapkan kepindahan Louis.
Tak jauh dari situ, Eleanor duduk sambil menutup wajahnya dan mengusapnya kasar.
"Eleanor...." panggil Barbara.
"Kumohon, Barbara. Jauhilah aku. Aku yang telah menyebabkan Louis seperti ini." ujar Eleanor sambil menitihkan air matanya. "Kalian pasti membenciku."
"Kau jangan berbicara seperti itu. Ini bukan salahmu. Semuanya salah Vic." kata Sophia.
"Aku tahu. Sebenarnya sasaran Vic adalah aku. Tapi, Louis-lah yang kena. Seharusnya aku yang berada di posisi Louis sekarang. Louis tidak tahu apa-apa." jawab Eleanor.
"El, kau tak perlu merasa bersalah. Louis ingin menyelamatkanmu." Eleanor menoleh mendapati Joannah mendekatinya.
"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Louis hanya ingin kau selamat. Ia tak ingin kau celaka." jelas Joannah.
Eleanor menggeleng. "Tapi..."
"Tidak ada tapi-tapian. Kau mau ikut ke London? Louis sebentar lagi akan dipindahkan ke rumah sakit di London." tanya Joannah.
Tanpa pikir panjang, Eleanor mengangguk. "Aku ikut."
Ia tak bisa meninggalkan Louis yang telah menyelamatkannya. Ia harus menemani Louis sampai pria itu sadar.
Eleanor melakukan ini karena bukan hanya ingin membalas apa yang Louis lakukan padanya, tapi juga karena ia mencintai Louis.
Walau Louis telah menyakiti hatinya, Eleanor tak pernah bisa berhenti mencintai Louis. Karena, selama dua tahun ini Eleanor tak pernah berhenti memikirkan Louis. Di hatinya masih ada Louis. Ia tak bisa melupakan pria itu. Hal itu yang membuatnya sampai saat ini tidak tertarik dengan pria manapun.
Jauh dari Louis sudah membuat Eleanor merasa separuh dirinya telah hilang.
~~~~~~~~~~
Eleanor's PoV
Akhirnya aku kembali ke London. Sebelum aku ke sini, Dad berkata kalau urusanku di Bibury sudah selesai. Selain itu, Dad tidak ingin kejadian yang sama menimpaku dua kali.
Setelah Louis sudah masuk ke rumah sakit, aku pulang menuju rumahku. Setelah mandi, aku merapikan pakaianku ke lemari. Dan, aku mempersiapkan baju gantiku. Aku akan menemani Louis di rumah sakit.
.
"El, kau tak perlu repot-repot menjaga Louis. Aku, suamiku, dan adik-adik Louis yang akan menjaganya." ujar Mom Jo.
Aku menggeleng. "Aku ingin menemani Louis, Mom. Dad Dan sibuk dengan pekerjaannya. Mom harus dirumah dan menemani Ernest dan Doris. Lottie, Fizzy, Daisy, dan Phoebe sibuk dengan sekolah mereka. Aku sekarang tak tinggal di Bibury lagi. Dan, orangtuaku sudah mengizinkan aku untuk menjaga Louis."
Mom Jo mengangguk pasrah. "Baiklah. Kalau ada perkembangan dari Louis, kabari kami."
Aku mengangguk dan tersenyum. Ketika Mom Jo sudah pergi, tinggal ada aku dan Louis di ruangan ini.
Louis dibantu dengan alat-alat rumah sakit. Aku mendekatinya, dan mengecup keningnya, lalu aku berkata,
"Cepatlah sembuh, Louis. Aku akan menunggumu. I love you..."
~~~~~
Tiga hari. Sudah tiga hari Louis belum terbangun. Dokter berkata bahwa ia baik-baik saja. Kalau baik, kenapa ia tak bangun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfiction'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...