Eleanor's POV
Dia...
Adalah...
"Eleanor??"
Aku tersentak kaget. Aku mengatur nafasku. "Hi..... Kevin."
Ya, suami Sierra adalah Kevin, patner kerjaku selama di Paris.
"Eleanor, aku benar bukan? Kau pasti mengenalnya." ujar Sierra.
"Iya. Kau benar. Aku kira...." ujarku menggantungkan ucapanku.
"Dia." ujar Sierra.
Aku terkejut. "Um, aku tidak tahu bahwa kalian berdua suami istri. Aku hanya tahu Kevin menikah dengan perempuan dari London. Aku tak tahu itu kau." ujarku mengalihkan pembicaraan.
"Kevin, bisa kau jaga George dan Georgina? Aku mau bicara empat mata dengan Eleanor." ujar Sierra membuatku heran.
"Baiklah. Aku akan menjaganya." ujar Kevin. Sierra mengajakku untuk berkeliling sambil mengobrol.
"El, aku mau minta maaf." ujar Sierra.
"Minta maaf?" tanyaku.
"Untuk semuanya. Maaf aku telah mengganggumu waktu itu. Kau tahu, aku menyukai Louis. Aku menggunakan segala cara agar kalian putus." ujar Sierra.
Aku hanya terdiam. Dia melanjutkan ucapannya.
"Kau ingat waktu aku memintamu ke hotel setelah kau kembali ke Vegas?" Aku mengangguk.
"Aku yang merencanakannya. Aku berpura-pura sakit dan akhirnya Louis mengantarku sampai ke hotel. Aku menahannya, sampai kau datang. Louis tidak mengetahui kalau aku menyuruhmu untuk datang. Dan, sampai kau masuk dan melihat hal itu. Aku sengaja pura-pura jatuh dan menarik Louis agar kau melihat kami sedang melakukan hal itu."
Aku tak percaya. Ternyata, aku selama ini salah paham?
"Dan, setelah kau pergi Louis memarahiku. Aku tahu aku salah. Dan, setelah itu orang tuaku menjodohkanku dengan Kevin. Kami diberi waktu untuk saling mengenal. Dan, dari perkenalan singkat itu aku tak tahu mengapa. Aku jatuh cinta padanya. Dan, ia juga mencintaiku. Kami menerima perjodohan ini." ujar Sierra.
"Jadi?" tanyaku.
"Aku mau kau kembali pada Louis. Setelah kau pergi, Louis sangat kacau. Ia bukan lagi Louis yang dulu. Aku dan Kevin selalu melihatnya keluar masuk pub. Dia mabuk, merokok dan sebagainya. Dan, akhirnya aku dapat kabar dia tinggal di rumah keluarganya. Dan, semakin hari ia sudah lumayan baik. Tapi..." Sierra berhenti sejenak.
"Tapi apa?" tanyaku.
"Tapi... tidak dengan hatinya. Ia membutuhkanmu disisinya, El. Hanya kau yang bisa mengembalikan Louis seperti dulu." ujar Sierra.
"Tapi, aku belum siap. Dan, mungkin ia sudah mempunyai penggantiku." ujarku tertawa hambar.
"Aku tak percaya jika dia sudah mempunyai pengganti. Ia sangat mencintaimu, El. Aku lihat dia sangat terluka saat kau pergi ke Paris." ujar Sierra.
Aku menghela nafasku sejenak. "Akan aku pikirkan."
"Jadi, kau mau mengulang dari awal? Apa kita bisa jadi berteman baik?" tanya Sierra.
Aku mengangguk. "Tentu saja." Kami berdua berpelukan. Kami ingin melupakan semua pertikaian kami dulu.
"Okay, girls. Kurasa sudah cukup kalian berbicara."
Kami menoleh dan mendapati Kevin menghampiri kami dengan mendorong kereta bayinya.
"Sierra, sebaiknya kita pulang. Dad dan Mom mengundang kita untuk makan malam." ujar Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Now [COMPLETED]
Fanfic'Walau kini ia sudah jadi artis, namun sifanya tidak berubah. Ia tetap orang yang ku kenal dulu.' -Eleanor Jane Calder- 'Aku akhirnya bertemu lagi dengannya, dia yang mempunyai senyuman manis itu. Jika dia tersenyum, aku bahagia.' -Louis William Tom...